Jepang Umumkan Satu Kasus Meninggal Akibat Virus Oz

Jepang mengonfirmasi satu kasus meninggal dunia akibat terinfeksi virus Oz. Pasien merupakan seorang wanita berusia 70 tahun yang mulanya mengeluhkan gejala mulai dari demam hingga kelelahan.

oleh Diviya Agatha diperbarui 26 Jun 2023, 11:33 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 11:33 WIB
Ilustrasi Dirawat di Rumah Sakit
Seorang wanita berusia 70 tahun di Jepang meninggal dunia akibat terinfeksi virus Oz yang disebabkan oleh seekor kutu. (Ilustrasi: unsplash.com/Olga)

Liputan6.com, Jakarta Jepang mengonfirmasi satu kasus meninggal dunia akibat terinfeksi virus Oz. Pasien merupakan seorang wanita berusia 70 tahun yang mulanya mengalami beberapa gejala setelah digigit oleh seekor kutu.

Kementerian Kesehatan Jepang menyebut meskipun sebelumnya sudah ada laporan soal kemungkinan infeksi virus yang ditularkan dari kutu pada satwa liar dan manusia, kasus kali ini diyakini sebagai kasus fatal pertama di dunia.

Pasien meninggal dunia tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.

Namun, pada musim panas sebelumnya, mendiang sempat mengunjungi pusat kesehatan medis dengan mengeluhkan gejala berupa demam, kelelahan, dan nyeri sendi.

Virus Oz Terdeteksi pada 2018

Menurut pemaparan National Institute of Infectious Diseases (NIID), virus Oz pertama kali ditemukan pada tahun 2018 pada sebuah kutu yang masuk kategori Amblyomma testudinarium.

Antibodi virus Oz kemudian terdeteksi pada hewan liar seperti kera Jepang, babi hutan, dan rusa di prefektur Chiba, Gifu, Mie, Wakayama, Yamaguchi, dan Oita.

Ada pula tes darah yang dilakukan pada 24 orang di Prefektur Yamaguchi yang menunjukkan bahwa dua dari mereka dinyatakan positif virus Oz, menunjukkan bahwa mereka kemungkinan sudah pernah terinfeksi sebelumnya.

Sejauh ini, virus Oz belum ditemukan di luar Jepang.

"Karena ini adalah kasus fatal pertama yang dikonfirmasi, sulit untuk menilai tingkat keparahan atau bahaya virus pada saat ini," ujar pakar patologi, Tadaki Suzuki seperti dikutip melalui laman Japan Times, Senin (26/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Virus Oz, Sebabkan Gejala Parah dan Kematian

Ilustrasi Sakit
Pakar patologi menyebut kasus yang terjadi pada wanita di Jepang tersebut menunjukkan bahwa virus Oz dapat menimbulkan gejala parah dan berujung pada kematian. (Credit: unsplash.com/Stephen)

Tadaki Suzuki mengungkapkan bahwa kasus yang terjadi pada wanita berusia 70 tahun di Jepang ini menjadi bukti bahwa virus Oz bisa menyebabkan gejala parah dan berujung pada kematian.

"Kasus ini menunjukkan bahwa virus dapat menyebabkan gejala yang parah termasuk kematian," kata Tadaki.

"Tetapi dari hasil pemeriksaan orang-orang yang punya antibodi virus Oz juga menunjukkan bahwa beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala atau hanya menunjukkan gejala ringan," sambungnya.


Kriteria Kutu yang Menyebabkan Virus Oz

Kutu Penyebab Virus Oz
Kriteria kutu yang diduga dapat menyebabkan virus Oz berbeda dengan kutu biasa. (Foto: National Institute of Infectious Diseases)

Seperti diketahui, belum ditemukan adanya laporan virus Oz di luar Jepang. Namun, penting untuk tetap waspada, termasuk dengan memahami bagaimana kriteria kutu yang dapat menyebabkan virus Oz.

Kutu yang dimaksud berbeda dengan kutu pada umumnya. Kutu yang menyebabkan virus Oz memiliki sisik keras dan berukuran sekitar 3 hingga 4 milimeter.

Kutu penyebab virus Oz pun berbeda dari kutu yang sering ditemukan di dalam ruangan dan paling sering ditemukan di hutan dan semak-semak.


Imbauan dari Jepang untuk Pencegahan Virus Oz

Ilustrasi ilmuwan meneliti virus
Demi menghindari terinfeksi virus Oz, Kementerian Kesehatan Jepang memberikan beberapa imbauan yang bisa dilakukan. (Photo by Trnava University on Unsplash)

Merespons hal ini, pihak Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan bahwa tindakan pencegahan terbaik masih dapat dilakukan.

Caranya adalah dengan menghindari paparan kulit saat berada di area di mana mereka mungkin bersentuhan dengan kutu.

Imbauan pihak Kementerian Kesehatan Jepang turut menyarankan agar orang-orang yang pergi ke dekat semak-semak untuk memakai baju lengan panjang dan celana panjang untuk menghindari risiko gigitan, terutama dari musim semi hingga musim gugur ketika serangga sedang aktif-aktifnya.

Infografis Jenis-Jenis Plastik yang Berpotensi Jadi Sampah
Infografis Jenis-Jenis Plastik yang Berpotensi Jadi Sampah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya