Ibu Hamil Makan Daging Kurban Idul Adha, Dokter: Jangan Berlebihan

Bagi ibu hamil, tentu boleh-boleh saja menyantap sajian berbahan daging kurban asal secukupnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Jan 2024, 10:24 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi daging kurban
Ilustrasi daging kurban. (Photo created by Racool_studio on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Daging kurban Idul Adha mungkin baru hari ini diolah hari ini atau bisa jadi masih masakannya masih tersedia persediaannya. Bagi ibu hamil, tentu boleh-boleh saja menyantap sajian berbahan daging merah asal secukupnya.

"Anjuran saya kalau lagi hamil tahu diri dia lagi hamil, makan tidak berlebihan," kata dokter obstetri dang ginekologi Ari Kusuma Januarto.

Ari mengatakan bahwa mengenai jumlah seberapa banyak daging yang boleh dikonsumsi ibu hamil itu berbeda-beda. Faktor berat badan, aktivitas dan faktor lain jadi penentunya.

"Kalau badan kecil terus makan daging steak 300 gram isi lemak ya mungkin enggak bagus. Tergantung orangnya. Intinya semuanya cukup (jumlahnya)," kata pria yang juga Ketua Divisi Advokasi dan Legislasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia itu mengutip Antara.

Daging termasuk sapi dan kambing yang menjadi daging kurban mengandung zat gizi seperti protein dan lemak.

Protein dalam daging berfungsi membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memproduksi hormon, enzim, dan zat kimia lain dalam tubuh, membentuk otot, tulang, kulit, dan darah, serta sumber tenaga (menghasilkan 4 kalori per 1 gram lemak).

Sementara itu, lemak berfungsi membantu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan mineral, sumber energi (menghasilkan 9 kalori per 1 gram lemak), dan menunjang fungsi otak.

Makan Daging Tidak Berlebihan Berlaku untuk Semua Kelompok

Saran agar makan daging tidak berlebihan bukan cuma disarankan untuk ibu hamil. Kelompok masyarakat lainnya juga sebaiknya makan daging kurban tidak berlebihan seperti disampaikan dokter spesialis gizi klinik Eka Hospital BSD Elia Indrianingsih.

“Terutama bagi yang mempunyai riwayat hiperkolesterol, hipertrigliserida, jantung koroner, stroke, hipertensi dan gagal ginjal kronis.”

Jika masih ada stok daging kurban yang belum diolah, Elia menyarankan agar dibuat menjadi sup bening lebih baik. 

Jika dimasak dengan santan, batasi kuahnya. Dan, jika dibakar jangan dipilih yang gosong.  

Saran Lain, Jangan Lupa Serat

Merebus Sayuran Terlalu Lama Berbahaya Bagi Tubuh?
Makan sayur rebus

Lengkapi dengan Konsumsi Serat

Elia jug amengingatkan menyertakan konsumsi serat yang bisa didapat dari sayuran dan juga buah-buahan sebagai penyeimbang.

Hindari Konsumsi Menu yang Sama di Hari Berikutnya

Elia juga menyarankan untuk tidak mengonsumsi menu daging yang sama pada hari berikutnya.

“Setelah Anda mengkonsumsi olahan daging, gantilah menu di hari berikutnya. Anda bisa memilih lauk pauk yang disajikan contohnya dengan ayam, ikan, tahu dan tempe serta sayuran dan dengan memperhatikan pengolahannya,” ujarnya.

“Dengan demikian Anda tetap bisa melahap hidangan daging tanpa rasa khawatir akan penyakit yang mengintainya.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya