Liputan6.com, Jakarta - Buah semangka memiliki biji berukuran kecil yang jumlahnya tidak sedikit hingga kerap dianggap sebagai pengganggu.
Saat menyantap daging buahnya, tidak jarang bijinya pun ikut termakan. Biasanya, orang-orang enggan menelan biji semangka lantaran teringat dengan 'kepercayaan' yang beredar di masa kecil, yaitu biji semangka akan tumbuh di dalam perut jika ditelan.
Baca Juga
Menelan Biji Semangka Berbahaya Mitos atau Fakta?
Padahal, menurut ahli diet sekaligus penulis Up Your Veggies: Flexitarian Recipes for the Whole Family, Toby Amidor, RD, ungkapan itu hanya mitos belaka.
Advertisement
"Jika Anda menelan biji semangka, Anda akan baik-baik saja. Faktanya, Anda mungkin memperoleh beberapa manfaat kesehatan," kata Toby dikutip dari Verywell Health pada Jumat 1 September 2023.
Satu ons biji semangka mengandung 160 kalori dan satu cangkir penuhnya bisa menambah 600 kalori ke asupan harian.
Biji semangka bisa menjadi sumber vitamin B, magnesium, dan protein setelah dipanggang.
Biasanya biji ini ditaburkan di salad atau ditambahkan ke campuran kacang-kacangan dan buah-buahan kering.
Lebih Aman Biji Semangka Putih atau Hitam?
Ada pula anggapan bahwa menelan biji semangka putih lebih aman ketimbang menelan biji yang berwarna hitam. Padahal, keduanya boleh ditelan.
"Biji putih dalam semangka sebenarnya adalah kulit biji yang kosong di mana bijinya belum matang sepenuhnya. Biji tersebut aman untuk dimakan," kata Toby.
"Biji hitam pada semangka adalah benih yang matang dan subur yang akan bertunas menjadi tanaman semangka jika ditanam sedikit di dalam tanah. Mereka juga aman dikonsumsi dan akan melewati tubuh Anda, karena merupakan serat tidak larut," dia menambahkan.
Bagi kebanyakan orang, menelan biji semangka sangatlah aman dan menyehatkan.
Biji semangka merupakan sumber alami dari banyak nutrisi, termasuk zat besi, folat, dan niasin.
Biji Semangka Bisa Beri Tambahan Nutrisi
Banyak pula orang yang tak sengaja mengunyah biji semangka. Meski rasanya tidak begitu enak, biji semangka ternyata bisa memberi tambahan nutrisi bagi tubuh.
"Meskipun tidak terlalu enak untuk dikunyah, biji semangka sebenarnya dapat memberikan tambahan nutrisi yang besar," kata ahli diet terdaftar yang berbasis di Dallas, AS, Kacie Barnes, MCN, RDN,.
Bahkan, lanjut Kacie, beberapa orang mengolah biji semangka dengan mentega, tepung, atau sekadar memanggang biji semangka untuk dimasukkan ke dalam makanan mereka.
Namun, bagi orang-orang yang memiliki sistem pencernaan sensitif, biji semangka dapat menyebabkan sembelit atau ketidaknyamanan pencernaan.
"Terlalu banyak biji-bijian dapat memberi tubuh Anda tambahan serat yang besar, yang dapat menyebabkan tantangan pencernaan jika tubuh Anda tidak terbiasa dengannya. Namun tidak ada data yang menunjukkan batas aman atas konsumsi biji semangka," katanya.
Advertisement
Biji-Biji yang Aman dan Tak Aman Dikonsumsi
Selain biji semangka, ada biji-biji lain yang aman dikonsumsi, termasuk:
- Biji mentimun
- Biji buah delima
- Biji buah naga.
Namun, ada pula biji yang bisa menimbulkan bahaya jika dikonsumsi berlebihan, yakni:
1. Biji Ceri
Biji ceri mengandung asam prussic, juga dikenal sebagai sianida, yang beracun.
Jika menelan satu atau dua biji utuh, biji tersebut akan melewati sistem pencernaan dan tidak akan menimbulkan bahaya apa pun.
"Namun, Anda tidak boleh mengunyah atau menghancurkan biji ini. Biji ceri yang rusak membuat tubuh Anda lebih mudah terkena asam prussic," kata Toby.
2. Biji Apel
Biji apel juga mengandung sianida. Jika menelan biji apel, ketahuilah bahwa lapisan pelindung alaminya mencegah biji apel memasuki sistem pencernaan.
"Namun mengonsumsi terlalu banyak biji apel yang dikunyah atau dihancurkan mungkin perlu dikhawatirkan,".
3. Biji Aprikot
Biji berikutnya yang berbahaya bagi kesehatan adalah biji aprikot. Seperti biji apel dan ceri, biji aprikot juga mengandung sianida.
Biji aprikot dapat menyebabkan sakit perut dan penyakit jika dikonsumsi, dan sangat beracun bagi anak-anak.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa keracunan sianida yang berhubungan dengan konsumsi biji aprikot sangat beracun pada anak-anak sehingga banyak orang yang menelannya memerlukan perawatan intensif.