Kondisi Ibu yang Sehat Kurangi Risiko Bayi Lahir Prematur

Penyebab tersering bayi lahir prematur karena kondisi kesehatan ibu yang kurang baik. Maka sebelum hamil, penting bagi calon ibu mempersiapkan kesehatannya dengan baik

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2023, 06:57 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 06:37 WIB
hamil
ilustrasi hamil/Image by Pexels from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan ibu sebelum mempersiapkan kehamilan merupakan aspek penting untuk mencegah bayi lahir prematur. Hal ini seperti disampaikan dokter spesialis anak konsultan neonatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Rinawati Rohsiswatmo.

Maka dari itu, penting memastikan kondisi ibu sehat sebelum hamil.  “Persiapkanlah kehamilan dan jangan anggap hal tersebut sepele,” kata Rina mengutip Antara.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum hamil seperti kadar hemoglobin dan cadangan besi (feritin), gula darah, dan tekanan darah ibu dalam kondisi baik. Selain itu, kesehatan mulut dan gigi juga perlu diperhatikan untuk menghindari infeksi selama masa kehamilan.

Lalu, saat sudah hamil, ibu juga harus menjaga kesehatan. Hal ini lantaran, kata Rina, sebagian besar kelahiran prkelahiran prematur terjadi karena kondisi kesehatan ibu yang kurang baik, seperti adanya hipertensi, preeklamsia, anemia, diabetes, infeksi, dan kondisi lainnya.

Oleh karena itu, dalam merencanakan kehamilan dan selama kehamilan berlangsung, para ibu harus selalu dipastikan dalam kondisi yang baik.

Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi

Rina juga mengatakan bahwa saat sudah hamil asupan makanan perlu diperhatikan. Pastikan makanan yang dikonsumsi tidak terfokus hanya pada karbohidrat dan lemak.

Rina mengatakan ibu hamil agar mengonsumsi makanan dengan makronutrien dan mikronutrien yang lengkap, seperti vitamin D3, zat besi, dan berbagai sumber protein hewani.

Cek Kandungan Secara Berkala

Cacar Monyet
Ilustrasi konsultasi ke dokter. (Sumber foto: Pexels.com).

Lalu, cek kandungan secara berkala. Menurut Rina, dengan pemeriksaan kehamilan secara berkala dalam mencegah 70-80 persen kelahiran prematur.

Di sisi lain, Rina mengatakan bahwa setiap fasilitas kesehatan yang memberi layanan persalinan harus bisa menolong kegawatdaruratan pernafasan pada bayi batu lahir, termasuk bayi prematur.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, tingkat kelahiran prematur di Indonesia mencapai hampir 30 persen dari total bayi baru lahir.

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya