Liputan6.com, Jakarta - Buahdikenal sebagai kelompok makanan padat nutrisi yang dapat menjadi bagian dari rencana pengobatan diabetes. Namun, pengidap diabetes harus berhati-hati karena tidak semua buah memiliki manfaat yang sama.
Melansir Verywell Health, buah-buahan mengandung karbohidrat yang dapat meningkatkan gula darah tidak dianjurkan bagi kamu yang idap diabetes. Bahkan, buah-buahan tertentu dapat menyebabkan gula darah melonjak lebih cepat dibandingkan buah lain, bergantung pada kandungan serat dan fruktosanya.
Baca Juga
Gula yang terdapat pada buah disebut fruktosa. Ini dipecah, atau dimetabolisme dengan cepat oleh hati. Dalam prosesnya, fruktosa dapat melewati enzim yang memberi sinyal ketika sel memiliki terlalu banyak gula
Advertisement
Hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah jika fruktosa dikonsumsi dalam jumlah banyak sekaligus. Misalnya, saat meminum minuman dengan sirup jagung fruktosa tinggi. Namun, kemungkinan ini kecil jika yang dikonsumsi adalah buah segar utuh.
Penelitian telah menunjukkan bahwa makan buah segar tidak berhubungan dengan dampak negatif yang signifikan terhadap pengendalian gula darah.
Buah segar kaya akan serat, mineral, dan antioksidan. Semua ini bekerja sama untuk mendukung kadar glukosa (gula darah) yang sehat. Sebuah penelitian menemukan bahwa pasien diabetes yang makan buah segar tiga hari seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena komplikasi pembuluh darah, termasuk stroke.
Jenis Olahan Buah yang Perlu Dibatasi Pasien Diabetes
Di luar buah segar, kini tersedia berbagai olahan buah yang sebaiknya dibatasi konsumsinya oleh pengidap diabetes. Ini termasuk buah-buahan kering, jus buah, dan buah-buahan yang tinggi gula dan rendah serat.
Buah kering
Buah kering adalah bentuk buah utuh dengan konsentrasi super yang melalui proses pengeringan. Hal ini menghasilkan makanan yang lebih tinggi karbohidrat per porsinya dibandingkan buah segar utuh. Buah-buahan kering dapat mengandung tambahan gula dan lebih rendah serat jika kulitnya telah dibuang.
Satu cangkir kismis saja mengandung 127 gram karbohidrat dan 104 gram gula. Sebaliknya, 1 cangkir anggur segar mengandung 27 gram karbohidrat dan 23 gram gula.
Olahan Jus atau Sari Buah
Olahan jus atau sari buah yang bahkan terbuat dari 100 persen buah pun bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
Tubuh tidak perlu bekerja keras untuk memecah gula dalam jus, berkat hilangnya hampir semua serat. Oleh sebab itu, jus dimetabolisme dengan cepat dan meningkatkan gula darah dalam hitungan menit.
Jus juga bisa menyalurkan banyak kalori tanpa membuat perut merasa kenyang. Hal ini dapat menghambat upaya penurunan berat badan dan bahkan dapat meningkatkan penambahan berat badan.
Konsumsi jus buah utuh dapat ditukar dengan buah utuh, baik segar atau beku. Dengan ini tubuh bisa mendapat manfaat besar dari serat dan nutrisi.
Para peneliti dalam sebuah penelitian menemukan bahwa minum jus buah dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi. Makan buah utuh seperti blueberry, anggur, dan apel dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2.
Advertisement
Reaksi Konsumsi Fruktosa Berbeda di Setiap Orang
Seperti disampaikan sebelumnya, buah-buahan tertentu dapat menyebabkan gula darah naik lebih cepat dibandingkan buah lain, tergantung pada kandungan serat dan fruktosanya.
Namun, respons setiap orang terhadap makanan berbeda-beda, sehingga sulit mengukur respons gula darah.
Meskipun ada orang yang bisa makan pisang tanpa masalah apa pun, orang lain mungkin mendapati bahwa pisang menyebabkan gula darahnya melonjak.
Menguji gula darah sebelum dan sesudah makan buah dapat membantu menentukan buah mana yang terbaik untuk masing-masing orang.