Antrean Pasien Sampai 10 Bulan, RSUD Dr Soetomo Dapat Bantuan Alat Radiasi

Bantuan alat radiasi bisa mengurai panjangnya antrean pasien untuk diradiasi yang sebelumnya bisa sampai 9-10 bulan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Jan 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2024, 07:00 WIB
Kehadiran alat radiasi bakal mengurai antrean pasien yang bisa sampai 9-10 bulan lamanya di RSUD Dr Soetomo Surabaya. (Dok Kemenkes RI via X @kemenkesRI)
Kehadiran alat radiasi bakal mengurai antrean pasien yang bisa sampai 9-10 bulan lamanya di RSUD Dr Soetomo Surabaya. (Dok Kemenkes RI via X @kemenkesRI)

Liputan6.com, Jakarta RSUD Dr Soetomo Surabaya Jawa Timur mendapatkan bantuan berupa alat radiasi dari Kementerian Kesehatan. Kehadiran alat radiasi bakal mengurai antrean pasien yang bisa sampai 9-10 bulan lamanya.

"Saya mau memastikan semua bantuan alat kesehatan telah digunakan, dan semoga dapat membantu pelayanan kesehatan di Surabaya," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Sabtu kemarin, 13 Januri 2024 di Surabaya.

Menurut Kepala Instalasi Onkologi Radiasi RSUD Dr Soetomo dokter spesialis onkologi radiasi Dyah Erawati, kehadiran alat tersebut bisa membantu mengurai antrean pasien yang sebelumnya nyaris hingga setahun.

"Kami sangat berterima kasih dengan bantuan dari Kemenkes telah membantu satu alat radiasi sehingga dapat mengurai antrean pasien untuk mendapatkan radiasi," ucap Dyah.

Dyah menjelaskan bahwa RSUD Dr. Soetomo memiliki 4 bunker radioterapi. Namun, sebelum ada bantuan tersebut hanya dua bunker yang digunakan. Padahal, jumlah pasien di RSUD Dr. Soetomo yang berkunjung ke radioterapi rata-rata adalah 1.430 per tahun. Alhasil, antrean berbulan-bulan.

Dyah pun berharap agar satu bunker radioterapi yang kosong bisa diisi. Jika bunker radioterapi itu sudah terisi, antrean pasien akan makin terurai.

"Kami berharap dari Kemenkes dapat memberikan bantuan lagi supaya Rumah Sakit Dr. Soetomo bisa mengatasi antrean pasien," harap Dyah.

Bantuan Alat Kesehatan Lain

Selain alat radiasi, Kementerian Kesehatan juga mengirimkan alat kesehatan lain untuk RSUD Dr Soetomo diantaranya:

- Akselerator linier atau linear accelerator (LINAC) untuk pengobatan kanker

- Mesin pintas jantung paru (heart lung machine)

- Set peralatan endourologi untuk pemeriksaan saluran kemih

- Ablasi laser atau laser for ablation

- Sejumlah alat untuk pemeriksaan dan perawatan janin sebelum dilahirkan seperti set peralatan fetal therapy dan surgery, USG fetomaternal high end, USG guiding fetal therapy/fetoscopy, non-stress test (NST), central NST, dan USG mobile bayi dan anak.

 

Bantuan Alat Kesehatan untuk RS Universitas Airlangga

RS Universitas Airlangga juga mendapatkan bantuan alat kesehatan dalam program layanan prioritas kanker, stroke, jantung, dan uronefrologi, serta kesehatan ibu dan anak.

Bantuan alat kesehatan tersebut di antaranya USG doppler untuk pemeriksaan aliran darah, troli emergency yang berisi peralatan dan obat-obatan untuk keadaan gawat darurat, dan alat penghangat darah (blood infusion warmer), serta penghangat, schiller, dan fototerapi untuk bayi.

"Kami ucapkan terima kasih atas bantuan alat kesehatan yang insyaAllah akan kami gunakan untuk pelayanan masyarakat secara optimal, dan juga sebagai wahana pendidikan untuk kawan-kawan dokter Indonesia di masa depan," ucap dr Cahyo Wibisono Nugroho, Sp.PD, selaku manajer penunjang medis RS Universitas Airlangga.

 

Bantuan Alat Kesehatan untuk RSUD Haji Surabaya

Untuk RSUD Haji Surabaya, alat kesehatan yang didapat berupa set endourologi yang terdiri atas monitor system, adult lower tract set, bipolar system, URS, adult PCNL, dan swiss lithoclast.

Dokter di RSUD Haji dr. Ahmad Nadhir, Sp.U mengatakan bantuan alkes dari Kemenkes membantu meningkatkan jumlah operasi yang dilakukan per hari.

"Dengan adanya alat ini, pasien-pasien yang sebelumnya dilakukan operasi terbuka sekarang bisa dilakukan dengan operasi endoskopi. Jadi, sebelumnya pasien ada sayatan untuk operasi batu buli besar sekarang dengan alat ini tanpa perlu sayatan," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya