Jerawat di Rambut Kemaluan Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Razor burns, folikulitis, dan molluscum contagiosum juga dapat menjadi penyebab jerawat di rambut kemaluan pria.

oleh Iwan Tantomi pada 31 Jan 2024, 15:45 WIB
Diperbarui 01 Feb 2024, 19:20 WIB
Jerawat di Rambut Kemaluan Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Rambut Kemaluan Pria. Credit via Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Jerawat di rambut kemaluan pria menjadi salah satu permasalahan yang bisa dialami oleh setiap kaum adam. Apalagi kondisi rambut kemaluan yang selalu tertutup cenderung lembap, sehingga mudah ditumbuhi jamur hingga bisa memicu timbulnya jerawat di area tersebut.

Ketika mengalaminya biasanya ada rasa tidak nyaman. Tak jarang gara-gara adanya masalah jerawat di rambut kemaluan pria ini, aktivitas jadi ikut terganggu, karena bisa jerawat tersebut mengalami radang hingga akhirnya menimbulkan rasa sakit tak tertahankan. 

Supaya bisa menanganinya dengan baik, ketahui penyebab jerawat di rambut kemaluan pria dan cara mengatasinya yang tepat berikut ini!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Jerawat di Rambut Kemaluan Pria

Infeksi Folikel Rambut

Infeksi folikel rambut, atau folikulitis, adalah kondisi peradangan pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Folikulitis dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk area kemaluan. Infeksi ini dapat terjadi akibat luka pada kulit yang memungkinkan bakteri Staphylococcus aureus masuk dan menginfeksi folikel rambut.

Folikulitis juga dapat terjadi akibat iritasi kulit yang muncul karena rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair). Gejalanya dapat berupa benjolan kecil seperti jerawat yang gatal dan perih di sekitar folikel rambut. Folikulitis yang parah dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen dan terbentuknya jaringan parut.

Penanganan folikulitis ringan biasanya meliputi perawatan sederhana, namun infeksi yang lebih parah memerlukan perawatan medis. Jika folikulitis tidak membaik atau malah makin meluas, segera konsultasikan kondisi tersebut kepada dokter, karena mungkin diperlukan pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi yang muncul.

Adapun infeksi folikel rambut dapat menyebabkan jerawat di rambut kemaluan pria karena infeksi bakteri atau jamur pada folikel rambut. Infeksi ini dapat terjadi akibat penggunaan pisau cukur yang tidak bersih atau tumpul, serta iritasi kulit yang muncul karena rambut tumbuh ke dalam.

Folikulitis, yang merupakan peradangan pada folikel rambut, dapat menyebabkan munculnya benjolan seperti jerawat di dekat pangkal tempat bulu kemaluan tumbuh. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa gatal dan nyeri.

Selain itu, infeksi virus seperti molluscum contagiosum juga dapat menjadi penyebab jerawat di area kemaluan. Jerawat di rambut kemaluan juga bisa disebabkan oleh razor burns, yang terjadi akibat penggunaan pisau cukur yang tumpul, serta kondisi lain seperti dermatitis kontak. Penting untuk menjaga kebersihan area kemaluan dan berkonsultasi dengan dokter jika jerawat tersebut tidak kunjung membaik. 

Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah kondisi peradangan pada kulit yang terjadi akibat kontak langsung dengan zat tertentu yang menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Dermatitis Kontak dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi.

Dermatitis kontak iritan termasuk jenis yang paling umum terjadi. Reaksi kulit non-alergi ini terjadi ketika suatu zat merusak lapisan pelindung luar kulit. Beberapa orang bereaksi terhadap iritasi kuat setelah paparan tunggal.

Sementara dermatitis kontak alergi terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat tertentu yang memicu reaksi alergi pada tubuh. Zat-zat ini bisa berupa bahan kimia pada kosmetik, logam seperti nikel pada perhiasan, obat topikal, karet termasuk lateks, bahan tekstil, perekat kuat, dan beberapa jenis tumbuhan.

Dermatitis kontak dapat ditandai dengan ruam merah yang gatal pada kulit. Penyebab dermatitis kontak bisa beragam, tergantung pada individu masing-masing. Beberapa zat yang umum menjadi penyebab iritasi atau reaksi alergi adalah sabun, kosmetik, pewangi, perhiasan, tumbuhan, dan bahan kimia tertentu.

Dermatitis kontak juga dapat menjadi penyebab jerawat di rambut kemaluan pria karena reaksi peradangan pada kulit akibat paparan zat atau bahan tertentu. Penggunaan sabun yang mengandung wewangian, kondom, pelumas seksual, tampon, dan obat oles yang dijual bebas dapat menyebabkan peradangan dan munculnya jerawat di kemaluan pria.

Pori-Pori Tersumbat

Pori-pori tersumbat dapat menyebabkan munculnya jerawat di rambut kemaluan pria, karena ketika pori-pori di sekitar rambut kemaluan tersumbat oleh kotoran, minyak berlebih, atau sel kulit mati, hal ini dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan jerawat. Bakteri yang terperangkap di dalam pori-pori yang tersumbat dapat menyebabkan peradangan dan munculnya jerawat di area kemaluan.

Selain itu, seiring bertambahnya usia, kemampuan kulit untuk melepaskan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit kian melambat, sehingga dapat menyebabkan penumpukan jika tidak dikelupas sendiri. Di samping itu, produksi minyak berlebih oleh kelenjar sebaceous juga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Pori-pori yang tersumbat dapat terjadi ketika sel-sel kulit mati, minyak di wajah (sebum), dan bakteri terperangkap di pori-pori kulit. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena dapat memicu munculnya komedo dan jerawat.

Berbagai faktor seperti kebersihan kulit yang tidak terjaga, penggunaan produk perawatan kulit yang kurang tepat, serta kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang kotor juga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Selain itu, paparan sinar ultraviolet, penggunaan produk makeup yang menyumbat pori-pori, dan kurangnya eksfoliasi kulit juga dapat menjadi penyebab pori-pori tersumbat. 

Razor Burns

Mencukur rambut kemaluan juga dapat menyebabkan jerawat di rambut kemaluan pria. Tindakan mencukur dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan folikel rambut. Ketika rambut tumbuh kembali setelah dicukur, rambut dapat mengeriting kembali ke dalam kulit dan menyebabkan peradangan pada folikel rambut. Hal itu kemudian dapat mengakibatkan munculnya jerawat di area tersebut.

Selain itu, kondisi yang disebut dengan istilah razor burns ini juga dapat sembuh dengan sendirinya, namun perlu diingat bahwa penggunaan pisau cukur yang tumpul dapat memicu munculnya jerawat di penis, terutama di area sekitar penis yang ditumbuhi rambut kemaluan. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pisau cukur yang tajam dan bersih serta menggunakan teknik yang benar saat mencukur rambut kemaluan untuk mengurangi risiko jerawat di area tersebut. 

Molluscum contagiosum

Molluscum contagiosum adalah infeksi yang disebabkan oleh virus pox. Infeksi ini bersifat lokal dan kronis, tetapi tidak membahayakan alias jinak. Infeksi ditandai dengan munculnya gangguan lesi ringan pada kulit yang dapat terjadi pada bagian tubuh manapun. Virus pox yang menjadi penyebab penyakit molluscum contagiosum menyebar secara langsung dari orang ke orang melalui kontak fisik atau melalui benda mati yang dapat digunakan sebagai inang oleh virus.

Infeksi ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya karena bersentuhan atau pengidap menggaruk lesi yang ada lalu menyentuh bagian tubuh lainnya. Penyebaran ini disebut dengan autoinokulasi. Molluscum contagiosum juga dapat menyebar melalui kontak seksual.

Infeksi ini dapat sembuh dalam waktu antara 6 sampai 12 bulan tanpa terbentuk jaringan parut, namun bekas luka bisa bertahan hingga 4 tahun sebelum menghilang secara sempurna. Molluscum contagiosum biasanya dapat sembuh dalam waktu antara 6 sampai 12 bulan tanpa terbentuk jaringan parut. Akan tetapi, bekas luka bisa bertahan hingga 4 tahun sebelum menghilang secara sempurna.

Molluscum contagiosum dapat menyebabkan munculnya jerawat di rambut kemaluan pria karena infeksi virus ini dapat menyebabkan munculnya benjolan seperti jerawat di penis dan area sekitarnya. Infeksi ini biasanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Pada area rambut kemaluan, molluscum contagiosum merupakan infeksi pada kulit yang ditandai dengan tumbuhnya bintil seukuran biji kacang hijau pada permukaan kulit. Bintil ini biasanya terasa agak keras. Infeksi ini dapat memicu tumbuhnya jerawat di berbagai macam area tubuh, termasuk juga di area kemaluan.

Penanganan untuk jerawat di kemaluan ini adalah dengan obat oles atau obat minum yang diresepkan oleh dokter. Kondisi ini tidak memerlukan pengobatan khusus, namun dapat diobati dengan obat oles atau obat minum. Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan perawatan dengan mengangkat jerawat.

Infeksi Menular Seksual

Infeksi Menular Seksual (IMS) dapat menyebabkan jerawat di rambut kemaluan pria karena berbagai kondisi yang terkait dengan IMS dapat memicu munculnya jerawat di area tersebut. Beberapa kondisi yang terkait dengan IMS yang dapat menyebabkan jerawat di rambut kemaluan pria antara lain folikulitis, molluscum contagiosum, dan razor burns sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Jerawat di rambut kemaluan pria juga bisa timbul akibat adanya infeksi menular seksual, seperti kutil kelamin, herpes genital, dan sipilis. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi ke dokter apabila jerawat di kemaluan disertai gejala atau tidak kunjung hilang setelah lebih dari satu minggu.


Cara Mengatasi Jerawat di Rambut Kemaluan Pria

Hindari Memencet Jerawat

Hindari memencet jerawat di rambut kemaluan pria sangat penting karena memencet jerawat dapat menimbulkan luka jaringan parut permanen dan rentan memicu infeksi. Daerah sekitar penis sangat sensitif, sehingga tindakan memencet jerawat dapat menyebabkan iritasi dan bahkan infeksi yang lebih parah.

Jerawat di rambut kemaluan pria umumnya dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Oleh karena itu, hindari memencet jerawat tersebut dan biarkan proses penyembuhan alami berlangsung. Jika jerawat di rambut kemaluan disertai gejala atau tidak kunjung hilang setelah lebih dari satu minggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat. 

Hindari Hubungan Seks Berisiko

Jerawat di rambut kemaluan pria dapat menjadi pertanda adanya penyakit menular seksual (PMS). Beberapa PMS, seperti herpes genital, kutil kelamin, dan sifilis, dapat menyebabkan munculnya jerawat di area tersebut. Hindari hubungan seks berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan seks dan tidak menggunakan kondom, untuk mencegah penularan PMS yang dapat memperburuk kondisi jerawat di rambut kemaluan.

Jerawat di rambut kemaluan pria juga dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) seperti molluscum contagiosum. IMS dapat menyebar melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Dengan menghindari hubungan seks berisiko, Anda dapat mengurangi risiko penularan IMS dan mempercepat proses penyembuhan jerawat di rambut kemaluan.

Selain itu, hubungan seks berisiko dapat menyebabkan iritasi dan infeksi pada area kemaluan, termasuk jerawat di rambut kemaluan pria. Kontak dengan pasangan yang memiliki kondisi kulit yang tidak sehat atau infeksi dapat memperburuk jerawat dan memperlambat proses penyembuhan. Dengan menghindari hubungan seks berisiko, Anda dapat memberikan waktu dan kesempatan bagi kulit untuk pulih dan jerawat untuk sembuh.

Hindari Mencukur Rambut Kemaluan yang Kasar

Hindari mencukur rambut kemaluan yang kasar merupakan langkah penting untuk mengatasi jerawat di rambut kemaluan pria karena mencukur rambut kemaluan dengan kasar dapat meningkatkan risiko iritasi dan infeksi pada area tersebut.

Mencukur rambut kemaluan dengan kasar dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif di sekitar area kemaluan. Iritasi ini dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada dan memperlambat proses penyembuhan.

Selain itu, mencukur rambut kemaluan dengan kasar dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur pada area tersebut. Infeksi ini dapat memperparah jerawat dan menyebabkan ketidaknyamanan yang lebih besar.

Bukan itu saja, mencukur rambut kemaluan dengan kasar dapat meningkatkan risiko rambut tumbuh ke dalam. Hal itu dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada folikel rambut, serta memicu munculnya jerawat di area tersebut. Lantas, bagaimana cara mencukur rambut kemaluan yang benar?

Sebelum mencukur, basahi rambut kemaluan dengan air hangat agar lebih mudah dipotong. Gunakan krim, pelembab, atau gel alami untuk melumasi kulit dan mengurangi kemungkinan iritasi atau jerawat. Pegang kulit dengan kencang dan cukur perlahan dan lembut ke arah tumbuhnya rambut kemaluan.

Setelah melakukan pemotongan, pastikan untuk membilas atau membersihkan pisau cukur agar tetap steril. Hindari mencabut bulu kemaluan. Pasalnya, mencabut bulu kemaluan dapat lebih menyakitkan dan meningkatkan risiko iritasi. Sebaiknya gunakan metode mencukur yang lebih aman.

Perawatan Medis Khusus

Penggunaan obat untuk mengatasi jerawat di kemaluan pria juga butuh kehati-hatian karena daerah sekitar penis sangat sensitif. Jika jerawat di kemaluan disertai gejala atau tidak kunjung hilang setelah lebih dari satu minggu, konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya