Liputan6.com, Jakarta - Hopeless romantic merupakan istilah yang menggambarkan seseorang dengan pandangan yang ideal tentang cinta. Mereka cenderung menganggap hubungan sebagai romansa seperti dalam dongeng.
Seorang hopeless romantic adalah orang yang terus percaya pada cinta, tidak peduli perjuangan yang mungkin mereka alami di masa lalu. Mereka memilih untuk melihat sisi positif dalam hubungan daripada sisi negatifnya, dan percaya dengan sepenuh hati bahwa cinta dapat mengalahkan segalanya.
Advertisement
Baca Juga
"Seorang hopeless romantic adalah mereka yang lebih rentan jatuh cinta dan terbawa dalam perasaan romantis mereka," kata Bree Jenkins, pelatih kencan dan terapis berlisensi.
Advertisement
Claudia de Llano, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi serta penulis The Seven Destinies of Love, mengatakan bahwa proyeksi cinta ini seringkali tidak berasal dari hubungan yang dalam atau intim, melainkan pada usaha untuk meniru cerita-cerita cinta romantis yang tidak realistis.
Meskipun ini bisa berarti mendekati cinta dan hubungan dengan optimisme, tetapi juga bisa berarti Anda rentan terluka atau kecewa jika realitas tidak sesuai dengan harapan.
Dilansir dari Verywell Mind pada Sabtu, 4 Mei 2024, hopeless romantic bukan berarti sesuatu yang negatif, ini bahkan bisa menjadi kelebihan, karena untuk benar-benar mencintai seseorang, Anda harus terbuka dan rentan.
Sabrina Romanoff, PsyD, seorang psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva, menjelaskan bahwa meskipun mungkin ada luka dan kekecewaan dari masa lalu, tanda hopeless romantic ini mereka sering melihat sisi baik dari orang lain dan mempercayai potensi yang mereka miliki.
Tanda-tanda Hopeless Romantic
1. Memiliki Pandangan Cinta Seperti di Dongeng
Sebagai seorang yang hopeless romatic, kemungkinan besar Anda menyukai dongeng dan film romantis di mana pasangan bertemu, jatuh cinta, dan hidup bahagia selamanya.
“Anda memiliki impian tentang bagaimana kehidupan yang sempurna dan berkencan sebagai cara untuk menemukan pasangan yang sesuai dengan impian tersebut,” kata Romanoff.
2. Terlalu Jauh Memikirkan Hubungan
Sebagai contoh, Anda mungkin mendapati diri berfantasi tentang masa depan dengan seseorang yang baru beberapa kali dikencani.
"Anda mungkin menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan orang tersebut, mengulang semua yang mereka katakan, sehingga menciptakan rasa kedekatan yang salah untuk orang tersebut," tambah Romanoff.
3. Memberikan Banyak Hal untuk Setiap Hubungan
"Anda mungkin banyak memberikan banyak waktu, tenaga, dan energi emosional dalam setiap hubungan," kata Romanoff.
Namun, hal ini bisa jadi berat sebelah jika pasangan Anda tidak sepaham, sehingga membuat Anda memberi lebih banyak daripada yang didapatkan.
Advertisement
4. Mengabaikan Tanda Bahaya
“Seorang hopeless romantic seringkali mengabaikan tanda bahaya dan menutup mata terhadap ketidaksempurnaan pasangannya, sehingga bisa terus memiliki fantasi dongengnya," kata Romanoff. Lebih tertarik untuk memainkan peran sebagai pasangan yang sempurna daripada benar-benar mengenal orang lain apa adanya.
5. Terobsesi dengan Semua Hal Romantis
Mengutip dari laman Brides, orang-orang hopeless romantic cenderung terobsesi pada cinta dengan berbagai cara, seperti terlalu memanjakan diri dengan film, acara, buku, dan musik yang berfokus pada romansa.
"Biasanya, orang-orang ini memiliki watak yang positif atau lebih bahagia, karena perspektif optimis inilah yang membuat mereka melihat segala sesuatu dalam bentuk yang indah dalam hal percintaan," kata Jenkins.
6. Perasaan Emosional Lebih Dominan
Hopeless romantic melihat segala sesuatu secara mendalam dan terlalu memakai perasaan hati. Meskipun hal ini terkadang bisa menjadi hal yang baik, namun bisa juga merugikan ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan mereka yang tinggi secara emosional.
Solusi untuk Seorang Hopeless Romantic
Berikut ini ada beberapa strategi yang bisa berguna jika Anda seorang yang hopeless romantic:
- Evaluasi pasangan. Penting untuk merenungkan hal-hal yang Anda sukai, tidak sukai, dan tidak yakin tentang pasangan.
- Ketahui kebutuhan dan tetapkan batasan. Perjelas siapa Anda, apa yang Anda inginkan, dan perlakuan yang akan dan tidak diinginkan dalam suatu hubungan.
- Kenali kelebihan diri. Berusahalah untuk mengenali kekuatan, nilai, identitas, dan emosi, karena dapat menghindarkan Anda dari mengidealkan pasangan yang tidak realistis.
- Pertimbangkan terapi. "Seorang profesional perawatan kesehatan mental dapat bekerja sama dengan Anda untuk mengajari cara mengatasi perasaan takut atau tidak aman, dan membantu membangun perasaan yang lebih sehat," kata de Llano.
Advertisement