Jangan Asal Berikan Obat Manusia Seperti Paracetamol pada Anabul, Dokter Ungkap Kucing Bisa Keracunan

Obat-obatan tertentu, bisa menyebabkan reaksi toksik serius pada hewan seperti kucing dan anjing, termasuk kerusakan organ, reaksi alergi, atau bahkan kematian.

oleh Tim Health diperbarui 06 Jul 2024, 13:36 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2024, 12:56 WIB
Ilustrasi kucing kembang telon
Ilustrasi kucing kembang telon. (Photo by Cong H on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik terkadang memberi obat untuk manusia pada anabul ketika mereka sakit. Obat-obatan yang umum diberikan tanpa pengawasan dokter seperti parasetamol. Padahal, dokter hewan mengatakan hal tersebut berbahaya dan bisa berakibat fatal.

Dokter hewan lulusan Universitas Gadjah Mada Radhiyan Fadiar Sahistya mengatakan, parasetamol bisa beracun jika diberikan pada anjing atau kucing peliharaan.

"Hewan peliharaan pasti ada waktunya mereka sakit, dan paracetamol masih banyak dipakai pemilik hewan untuk anabulnya, padahal, parasetamol itu tidak boleh diberikan kepada anjing dan kucing, karena racun untuk mereka,” kata Radhiyan di Jakarta, Jumat, dilansir ANTARA.

Banyak pemilik hewan peliharaan yang berharap obat-obatan yang biasa digunakan manusia akan dapat mengobati penyakit atau kondisi serupa pada anabul.

Namun, tindakan tersebut bisa berbahaya karena tubuh hewan peliharaan seperti anjing dan kucing seringkali tidak merespons obat manusia secara berbeda dibandingkan manusia.

Obat-obatan tertentu, kata Radhiyan, bisa menyebabkan reaksi toksik serius pada hewan seperti kucing dan anjing, termasuk kerusakan organ, reaksi alergi, atau bahkan kematian.

Dia mengatakan, ada banyak kasus pasien datang membawa anabul dengan gejala gangguan hati, bahkan wajahnya bengkak tanpa diketahui bahwa hal itu karena keracunan parasetamol.

"Itu pun kondisi yang masih beruntung dan masih sempat dibawa ke dokter," tuturnya. 

 


Konsultasikan Dulu pada Dokter Hewan

 

Penggunaan obat manusia tanpa pengawasan dokter hewan bisa mengakibatkan dosis yang tidak tepat dan efek samping yang tidak diinginkan, kata Radhiyan. Sehingga penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter hewan sebelum memberikan obat apa pun kepada anabul.

“Ketika memutuskan untuk memelihara hewan, teman-teman juga harus punya komitmen. Namanya makhluk hidup, ada waktunya mereka sakit. Jadi harus persiapan untuk memastikan mereka tetap sehat. Divaksin, dikasih obat cacing, kalau pun sakit bawa ke dokter,” imbuh dokter yang memiliki 15 klinik hewan itu.

 


Gejala Anabul Keracunan Paracetamol

Dia menjelaskan, gejala anabul yang keracunan parasetamol berdasarkan jurnal "Keracunan paracetamol pada kucing lokal" dari Institut Pertanian Bogor (IPB) diantaranya wajah membengkak, lesu, tingkat pernapasan meningkat, pucat-berlumur selaput lendir, hipotermia, dan takikardia.

Tanda-tanda lain adalah depresi, anoreksia, muntah, cakar membengkak, air liur, diare, koma, yang dapat berujung kematian.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya