Liputan6.com, Jakarta - Diabetes pada anak-anak, khususnya yang termasuk dalam generasi Alpha, memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan diabetes pada orang dewasa. Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., menjelaskan,"Diabetes pada anak-anak umumnya adalah diabetes tipe 1."
Apa Bedanya Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2?
Menurut Prof. Dante, penyakit diabetes tipe 1 disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan pankreas menghasilkan insulin dalam jumlah sangat sedikit.
Advertisement
Baca Juga
"Tipe 1 itu adalah diabetes yang timbul karena kekurangan insulin. Jadi, ini adalah bawaan genetik, bawaan sejak lahir," katanya dalam Siaran Live Q&A Rabu Sehat di akun Instagram pribadinya, @dante.harbuwono.
Advertisement
Meski memiliki kaitan dengan genetik, diabetes tipe 1 tidak bersifat hereditary atau diturunkan dari orang tua, melainkan terjadi akibat kelainan genetik yang sudah ada sejak lahir.
Sebaliknya, diabetes tipe 2 yang umumnya dialami oleh orang dewasa sering kali dipicu oleh obesitas, pola makan berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor keturunan.
"Kalau bapaknya kena diabetes, anaknya punya risiko diabetes. Ibunya kena diabetes, anaknya risiko kena diabetes,"Â kata Prof. Dante, menekankan pentingnya faktor hereditary dalam diabetes tipe 2.
Apa yang Menyebabkan Diabetes pada Anak?
Selain faktor genetik, ada beberapa teori yang masih dalam tahap penelitian terkait penyebab diabetes tipe 1 pada anak-anak. Salah satunya adalah infeksi virus dan penyakit autoimun.
"Infeksi virus dan penyakit autoimun yang menyerang pankreas dapat menyebabkan pankreas menghasilkan insulin dalam jumlah sedikit,"Â ujar Prof. Dante. Namun, dia juga menegaskan bahwa teori ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.
ÂÂÂView this post on Instagram
Advertisement
Apakah Diabetes Terjadi pada Orang Gemuk?
Prof. Dante memberikan penjelasan menarik terkait hubungan antara diabetes dan berat badan. Dia mengungkapkan bahwa faktor genetik memegang peran penting dalam mekanisme terjadinya diabetes pada berbagai ras.
"Ada studi yang menunjukkan bahwa orang Asia dan orang Kaukasia atau ras Eropa itu gen diabetesnya beda. Orang Asia tidak perlu harus terlalu gemuk seperti orang Kaukasia untuk menjadi diabetes," ujarnya.
Pada orang Asia, penyebab utama diabetes adalah masalah produksi insulin oleh pankreas. Sementara itu, pada orang Kaukasia, diabetes lebih sering disebabkan oleh resistensi insulin.
"Karena itu ada orang-orang yang tidak gemuk, tapi dia diabetes," tambahnya.
Â
Apa Hubungan Diabetes dengan Obesitas?
Lebih lanjut, Prof. Dante juga menjelaskan bahwa berat badan penderita diabetes bisa mengalami perubahan. "Semakin tidak terkontrol diabetesnya, nanti akan timbul tuh. Berat badannya justru akan turun pada beberapa saat," ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak orang mengaitkan diabetes dengan kegemukan, kondisi ini juga bisa terjadi pada individu yang kurus.
Namun, meskipun tidak semua penderita diabetes memiliki berat badan berlebih, Dante menegaskan bahwa obesitas tetap menjadi salah satu faktor risiko utama. "Orang gemuk punya risiko diabetes yang lebih tinggi daripada orang yang kurus," katanya.
Penjelasan ini menggarisbawahi pentingnya memahami diabetes tidak hanya dari aspek fisik, tapi juga dari faktor genetik dan mekanisme tubuh masing-masing individu.
Pengetahuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Advertisement