Liputan6.com, Jakarta Topik anemia beberapa hari belakangan ramai dibahas. Di Karawang, Jawa Barat ada 8.861 dari 33 ribu remaja putri terdeteksi mengalami anemia.
Sementara itu, bila melihat data nasional berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia di tahun 2023, anemia pada remaja (tidak disebutkan jenis kelamin) di angka 16,3 persen.
Advertisement
Baca Juga
Anemia adalah kondisi medis di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau hemoglobin yang memadai untuk mengangkut oksigen ke berbagai jaringan tubuh.
Advertisement
Menurut dokter spesialis anak konsultan nutrisi Meta Hanindita, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan anemia pada remaja putri. Secara umum sebagai berikut:
1. Kurang pengetahuan
Kurang informasi mengenai asupan penting membuat remaja putri jadi mengalami anemia. Mulai dari tidak tahu soal makanan yang kaya zat besi yang penting untuk produksi sel darah merah.
2. Pola Makan Tidak Sehat
Remaja putri sudah memiliki pemahaman tentang body image. Apabila yang jadi acuan adalah anggota girlband KPop yang memiliki badan tipis maka ada kecenderungan remaja putri menjalani diet tidak sehat bahkan ekstrem.
"Misalnya makan nasi enggak mau, lauk enggak mau. Maunya minum boba saja karena berpikir kalori boba bisa menggantikan menu lengkap. Padahal boba itu adalah teh yang bisa menghambat penyerapan zat besi. Sudah asupan zat besi kurang, dihambat pula," katanya dalam media briefing pada Selasa kemarin secara daring.
3. Menstruasi
Remaja perempuan mengalami menstruasi bulanan yang dapat menyebabkan kehilangan darah signifikan, terutama jika siklus menstruasi mereka berat atau berkepanjangan. Maka dari itu penting untuk memantau pola menstruasi dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika terdapat gejala anemia, seperti kelelahan berlebihan, pusing, atau kulit pucat.
4. Konsumsi Minuman Kekinian seperti Teh dan Kopi
"Teh dan kopi mengandung fitat, kafein, tanin yang bisa menghabat proses penyerapan zat besi," kata Meta.
Advertisement
Upaya Pencegahan dan Penanganan Anemia pada Remaja Putri
Untuk mencegah dan menangani anemia pada remaja perempuan, Meta merekomendasikan beberapa langkah praktis:
- Edukasi Gizi: Meningkatkan edukasi tentang pentingnya nutrisi seimbang, terutama asupan zat besi dan vitamin C yang membantu penyerapan zat besi.
Menurut Meta penting bagi remaja putri untuk mendapatkan edukasi dan kepedulian akan anemia. Termasuk memberi tahu kepada para remaja ini tentang pentingnya mengonsumsi makanan bergizi termasuk di dalamnya protein hewani.
"Remaja putri harus tahu bahwa makan sumber protein hewani tetap penting lho. Ayam, telur, daging itu penting dikonsumsi untuk meningkatkan pembentukan hemoglobin," katanya.
Remaja putri juga perlu tahu makanan dan minuman mana yang harus dihindari. Misalnya teh dan kopi krena menghambat penyerapan zat besi.
Konsumsi Tablet Tambah Darah
Tablet Tambah Darah (TTD) menjadi penting untuk diberikan untuk remaja putri dalam proses pertumbuhannya.
Dengan minum TTD secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia.
Advertisement