Liputan6.com, Jakarta - Asam urat adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat dalam tubuh. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga atau menjalani gaya hidup tidak sehat.Â
Salah satu faktor utama yang berperan dalam peningkatan kadar asam urat adalah pola makan. Makanan tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, sehingga penting untuk menghindari makanan pantangan penderita asam urat demi mengelola kondisi ini dengan baik.
Baca Juga
Apakah Asam Urat Berhubungan dengan Pola Makan?
Berbagai faktor dapat menyebabkan asam urat, termasuk gangguan metabolisme, konsumsi obat-obatan tertentu, obesitas, dan faktor keturunan. Selain itu, konsumsi alkohol dan minuman manis juga dapat meningkatkan risiko.Â
Advertisement
Bahkan, kondisi seperti kelaparan pun dapat memicu peningkatan kadar asam urat karena tubuh mulai memetabolisme jaringan kaya purin. Oleh karena itu, penting untuk memahami makanan pantangan penderita asam urat agar dapat mengelola penyakit ini dengan baik.
Menurut dr. Zaidul Akbar, lemak trans merupakan salah satu pemicu utama asam urat. "Asam urat berasal dari kelebihan uric acid di dalam tubuh, dan salah satu sumber utama adalah makanan yang mengandung lemak trans," ujarnya.Â
Sementara itu, dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, menegaskan pentingnya menghindari makanan tinggi purin serta mengelola faktor risiko seperti obesitas dan konsumsi alkohol.
Daftar Makanan dan Minuman Pantangan Penderita Asam Urat
Beberapa jenis makanan perlu dihindari atau dibatasi secara ketat oleh penderita asam urat. Berikut adalah makanan pantangan yang harus diperhatikan:
- Jeroan (hati, jantung, otak, babat) – Mengandung purin sangat tinggi.
- Makanan laut tertentu (udang, kerang, teri) – Kadar purin tinggi, sebaiknya dihindari.
- Daging merah (sapi, kambing, domba) – Tinggi purin, sebaiknya dibatasi. Daging putih seperti ayam tanpa kulit bisa menjadi alternatif.
- Makanan olahan (salami, ham) – Mengandung purin dan lemak trans yang berbahaya.
- Minuman manis (soda, jus buah kemasan) – Mengandung gula dan fruktosa tinggi yang dapat memperburuk kondisi asam urat.
- Minuman beralkohol (bir, anggur) – Menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
- Sayuran tertentu (seperti asparagus) – Mengandung purin tinggi, konsumsi secara terbatas.
- Polong-polongan – Konsumsinya perlu dibatasi.
- Makanan tinggi ragi (tape, acar, roti fermentasi) – Perlu dibatasi.
- Makanan tinggi lemak (terutama lemak jenuh dan trans) – Dapat memperburuk peradangan dan meningkatkan kadar asam urat.
Makanan yang memiliki kadar purin lebih dari 200 mg per 100 gram dikategorikan sebagai makanan tinggi purin dan sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan untuk menentukan pola makan yang tepat.
Advertisement
Tips Mengelola Asam Urat dengan Pola Makan Sehat
Selain menghindari makanan pantangan, penderita asam urat juga perlu menerapkan pola hidup sehat. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Minum cukup air putih untuk membantu pengeluaran asam urat melalui urine.
- Mengonsumsi makanan bersifat basa (alkaline forming food) untuk membantu menyeimbangkan kadar keasaman tubuh.
- Memperbanyak konsumsi sayur dan buah rendah purin untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang.
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan ideal dan meningkatkan metabolisme.
- Mengelola berat badan karena obesitas dapat memperburuk kondisi asam urat.
Informasi ini bersifat umum dan sebaiknya dikombinasikan dengan konsultasi kepada dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet yang sesuai dengan kondisi individu.Â
Dengan pola makan yang tepat, penderita asam urat dapat mengurangi gejala serta mencegah komplikasi lebih lanjut.Â
Mengutamakan makanan sehat, menghindari lemak trans, dan berfokus pada makanan yang mendukung keseimbangan alkalinitas tubuh akan membantu menjaga kesehatan secara optimal.Â
