Yoghurt Cimory diproduksi oleh perusahaan lokal dengan susu dari sapi peternak lokal juga. "Cimory 100 persen Indonesia, yang mengolah orang Indonesia, di Indonesia, dan untuk peternak Indonesia," ujar Direktur PT. Cisarua Mountain Dairy, Farell Sutantio, di Cimory Riverside, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, dan ditulis Jumat (21/6/2013).
Cimory merupakan produksi dari PT Cisarua Mountain Dairy yang sudah beroperasi sejak 2006. Susu yang digunakannya Cimory merupakan susu segar dari peternak-peternak di sekitar Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Semua terbentuk dari keinginan untuk melakukan misi sosial.
Pendiri PT Cimory Bambang Sutantio awalnya hanya ingin membantu peternak-peternak di sekitar Cisarua. Ide misi sosial tersebut bermula ketika Bambang bersama keluarga sering mendatangi villa di Puncak, Jawa Barat. Saat itu, beberapa peternak bercerita susu sapinya dihargai rendah.
"Karena harga susu rendah, akibatnya nggak bisa beli makanan berkualitas untuk si sapi. Akhirnya sapi dijual," ujar Farell.
Setiap hari PT. Cisarua Mountain Dairy membeli susu dari peternak lokal 20 ton. Susu segar tersebut langsung difermentasi untuk membunuh patogen (bakteri pembawa kuman) dengan memanaskannya pada suhu 70 derajat Celsius. Fermentasi itu menggunakan bakteri hidup (probiotik) Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus Thermopilus.
Farell menambahkan, Cimory tak hanya menyediakan yoghurt. Ada juga fresh milk, sosis, atau menu makanan yang ada di restoran.
(mel/*)
Cimory merupakan produksi dari PT Cisarua Mountain Dairy yang sudah beroperasi sejak 2006. Susu yang digunakannya Cimory merupakan susu segar dari peternak-peternak di sekitar Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Semua terbentuk dari keinginan untuk melakukan misi sosial.
Pendiri PT Cimory Bambang Sutantio awalnya hanya ingin membantu peternak-peternak di sekitar Cisarua. Ide misi sosial tersebut bermula ketika Bambang bersama keluarga sering mendatangi villa di Puncak, Jawa Barat. Saat itu, beberapa peternak bercerita susu sapinya dihargai rendah.
"Karena harga susu rendah, akibatnya nggak bisa beli makanan berkualitas untuk si sapi. Akhirnya sapi dijual," ujar Farell.
Setiap hari PT. Cisarua Mountain Dairy membeli susu dari peternak lokal 20 ton. Susu segar tersebut langsung difermentasi untuk membunuh patogen (bakteri pembawa kuman) dengan memanaskannya pada suhu 70 derajat Celsius. Fermentasi itu menggunakan bakteri hidup (probiotik) Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus Thermopilus.
Farell menambahkan, Cimory tak hanya menyediakan yoghurt. Ada juga fresh milk, sosis, atau menu makanan yang ada di restoran.
(mel/*)