Sejumlah warga yang bermukim di pinggiran Kota Pekanbaru, Riau, mengeluhkan kabut asap membuat sesak napas dan mata perih ketika mengendarai sepeda motor.
"Kami sangat merasakan kabut asap makin tebal pada pagi hari membuat sulit bernapas," kata Sarnim Silitonga (37), warga Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, ditemui di Pekanbaru, seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/8/2013).
Ia mengatakan bahwa jarak pandang ketika mengendarai sepeda motor hanya 250 meter akibat kabut tebal dan hal ini dapat membahayakan.
Pendapat senada juga diutarakan Marlan (30), warga Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai dan Ny. Sulistianingsih (39) penduduk Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan Pekanbaru diminta komentarnya secara terpisah.
Warga yang bermukim di Kelurahan Muara Fajar berbatasan langsung dengan Kabupaten Siak dan Kelurahan Maharatu serta Sidomulyo Barat dengan Kabupaten Kampar sangat terpukul dengan asap yang menyelimuti kawasan mereka.
Marlan mengatakan kabut asap lebih jelas terlihat ketika pagi hari sebelum matahari bersinar sehingga hidung seakan tersumbat bila keluar untuk membersihkan halaman.
Sulistianingsih mengatakan bahwa mata anaknya berumur lima tahun berwarna merah akibat bermain di luar rumah.
Untuk menghindari berbagai penyakit, Sulistianingsih terpaksa harus mengunakan masker bila hendak mengantarkan anak ke sekolah mengendarai sepeda motor.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat lebih 200 titik panas (hotspot) tersebar di sejumlah wilayah kabupaten dan kota.
Aparat Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru mengimbau masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar rumah guna menghindari penyakit inspeksi saluran pernapasan atas (Ispa).
Sebelumnya, kabut asap dampak dari peristiwa kebakaran hutan atau lahan di berbagai wilayah Provinsi Riau tampak tebal hingga menyelimuti gedung-gedung, termasuk Kantor Gubernur Riau tidak tampak pada jarak 500 meter.
Kabut asap tidak hanya menyelimuti Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, tetapi juga menutupi ruang udara di pusat kota hingga gedung-gedung milik Pemerintah Provinsi Riau.
Salah satunya gedung sembilan lantai yang difungsikan sebagai Kantor Gubernur Riau yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, serta menara Bank Riau dan Kepulauan Riau yang berada saling bersebelahan.
(Abd)
"Kami sangat merasakan kabut asap makin tebal pada pagi hari membuat sulit bernapas," kata Sarnim Silitonga (37), warga Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, ditemui di Pekanbaru, seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/8/2013).
Ia mengatakan bahwa jarak pandang ketika mengendarai sepeda motor hanya 250 meter akibat kabut tebal dan hal ini dapat membahayakan.
Pendapat senada juga diutarakan Marlan (30), warga Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai dan Ny. Sulistianingsih (39) penduduk Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan Pekanbaru diminta komentarnya secara terpisah.
Warga yang bermukim di Kelurahan Muara Fajar berbatasan langsung dengan Kabupaten Siak dan Kelurahan Maharatu serta Sidomulyo Barat dengan Kabupaten Kampar sangat terpukul dengan asap yang menyelimuti kawasan mereka.
Marlan mengatakan kabut asap lebih jelas terlihat ketika pagi hari sebelum matahari bersinar sehingga hidung seakan tersumbat bila keluar untuk membersihkan halaman.
Sulistianingsih mengatakan bahwa mata anaknya berumur lima tahun berwarna merah akibat bermain di luar rumah.
Untuk menghindari berbagai penyakit, Sulistianingsih terpaksa harus mengunakan masker bila hendak mengantarkan anak ke sekolah mengendarai sepeda motor.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat lebih 200 titik panas (hotspot) tersebar di sejumlah wilayah kabupaten dan kota.
Aparat Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru mengimbau masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar rumah guna menghindari penyakit inspeksi saluran pernapasan atas (Ispa).
Sebelumnya, kabut asap dampak dari peristiwa kebakaran hutan atau lahan di berbagai wilayah Provinsi Riau tampak tebal hingga menyelimuti gedung-gedung, termasuk Kantor Gubernur Riau tidak tampak pada jarak 500 meter.
Kabut asap tidak hanya menyelimuti Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, tetapi juga menutupi ruang udara di pusat kota hingga gedung-gedung milik Pemerintah Provinsi Riau.
Salah satunya gedung sembilan lantai yang difungsikan sebagai Kantor Gubernur Riau yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, serta menara Bank Riau dan Kepulauan Riau yang berada saling bersebelahan.
(Abd)