Ketika menyaksikan pertandingan sepakbola seringkali para pemain terlihat menutup bagian kelaminnya ketika lawan akan memberikan tendangan bebas. Itu karena banyak saraf yang sensitif yang ada di ujung penisnya.
Ahli Urologi Rumah Sakit ASRI, dr. Ponco Birowo, SpU, PhD, dalam acara 'Pasien Disfungsi Ereksi (DE) Kini Mempunyai Harapan Sembuh Tanpa Obat', mengatakan bahwa penis jauh lebih sensitif daripada kepala.
"Walau otak merupakan organ paling penting, jarang sekali ditutup ketika akan tendangan bebas. Kalau tendangan bebas yang ditutupi itu justru penisnya. Ujung penis akan menerima rangsangan lebih," kata Ponco Birowo, di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (5/9/2013)
Banyaknya jumlah saraf yang bersarang di ujung penis, membuat lebih sensitif daripada kepala yang masih dilindungi oleh tengkorak.
"Kalau sampai ketendang akan sakit sekali karena di sini ada reseptor untuk perabaan," katanya. "Jangankan tertendang bola, disentuh biasa saja suka terasa nyeri," tambah dia.
Akibat dari rasa sensitif ini, dapat membuat orang pingsan begitu saja ketika mendapat sentuhan dari sesuatu yang sangat keras.
(Adt/Mel/*)
Ahli Urologi Rumah Sakit ASRI, dr. Ponco Birowo, SpU, PhD, dalam acara 'Pasien Disfungsi Ereksi (DE) Kini Mempunyai Harapan Sembuh Tanpa Obat', mengatakan bahwa penis jauh lebih sensitif daripada kepala.
"Walau otak merupakan organ paling penting, jarang sekali ditutup ketika akan tendangan bebas. Kalau tendangan bebas yang ditutupi itu justru penisnya. Ujung penis akan menerima rangsangan lebih," kata Ponco Birowo, di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (5/9/2013)
Banyaknya jumlah saraf yang bersarang di ujung penis, membuat lebih sensitif daripada kepala yang masih dilindungi oleh tengkorak.
"Kalau sampai ketendang akan sakit sekali karena di sini ada reseptor untuk perabaan," katanya. "Jangankan tertendang bola, disentuh biasa saja suka terasa nyeri," tambah dia.
Akibat dari rasa sensitif ini, dapat membuat orang pingsan begitu saja ketika mendapat sentuhan dari sesuatu yang sangat keras.
(Adt/Mel/*)