Stephen Crohn, Pria yang Tak Bisa Tertular HIV Memilih Bunuh Diri

Stephen Crohn tak bisa terinfeksi HIV meski sudah terpapar virus mematikan tersebut dan melakukan hubungan seks tanpa pelindung.

oleh Melly Febrida diperbarui 16 Sep 2013, 16:10 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2013, 16:10 WIB
stephen-crohn-130916b.jpg
Stephen Crohn dijuluki pria yang tak bisa terkena AIDS. Pada 1996 ia secara sukarela  menawarkan dirinya memiliki sel darah putih yang terpapar HIV. Dokter dibuat terpana oleh pria asal New York itu karena Crohn tak bisa terinfeksi virus HIV meski sudah menggunakan konsentrasi yang ribuan kali lebih kuat dari apapun di dalam tabung reaksi.

Sejumlah temannya sudah meninggal akibat penyakit tersebut, tapi Crohn tetap sehat. Setelah bertahun-tahun melihat teman dan kekasihnya meninggal karena AIDS, pada 23 Agustus Crohn yang berusia 66 tahun memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena merasa bersalah.

"Adikku melihat semua teman di sekitarnya meninggal dan dia tidak meninggal," kata saudara perempuannya Amy Crohn Santagata kepada NewYorkTimes, Senin (16/9/2013).

"Dia melihat sejumlah korban dan merasa bersalah dengannya," katanya lagi.

Kekasih Crohn, Jerry Green, yang merupakan pesenam tampan yang meninggal pertama kalinya karena AIDS pada 1982 setelah tertular penyakit itu pada 1978. Crohn yang merawatnya ketika kekasihnya itu berat badannya turun 13 kg (30 pound), menjadi buta dan dimakan habis oleh penyakit misterius.

Pada tahun berikutnya, sejumlah pasangan temannya juga meninggal karena AIDS tapi tak pernah sakit. Crohn tak bisa tertular HIV meski ia sudah aktif secara seksual dengan semuanya dan tak melakukan tindakan pencegahan apapun.

Setelah bertahun-tahun kemudian, peneliti akhirnya tahu mengapa Crohn tak bisa tertular virus mematikan. HIV biasanya masuk ke sel-sel darah putih ke dalam dua reseptor. Tapi, reseptor kedua Crohn cacat karena cacat genetik. Inilah yang menyelamatkan nyawa Crohn.

"Kontribusi dia untuk pengetahuan medis benar-benar sangat luar biasa," kata Direktur Ragon Institute of Massachusetts General Hospital, M.I.T. and Harvard, Dr Bruce D. Walker.

Berdasarkan penelitian sel darah rusak Crohn itulah tercipta obat maraviroc, yang menghambat reseptor CCR5, menjaga infeksi dari dari tertularnya HIV.

Menurut Times, seorang pasien AIDS secara efektif disembuhkan pada 2006 setelah menerima transplantasi sumsum tulang dari donor yang memiliki mutasi yang sama.

Crohn merupakan seorang pelukis produktif dan pekerja sosial di New York. Ia baru saja pindah dari Manhattan. Selain Santagata, Crohn meninggalkan dua saudara lainnya, Carla Crohn Friedman dan Judith Bloom.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya