Ingin memiliki kulit kencang disertai warna wajah pink merona mirip seperti Gubernur Banten, Ratu Atut (52) ternyata butuh pengorbanan. Bagaimana tidak, jika ingin kulit cantik sampai kemerahan seperti bayi, harus merasakan pengelupasan kulit yang cukup perih.
Seperti disampaikan Spesialis Kulit dari Skin Care and Body Treatment, dr. Theresia Tedjasukmana dari klinik Ariesta. Menurutnya, jika ingin kulit putih, kencang dan merona itu mungkin karena perawatan penegelupasan kulit yang hebat sehingga turn over kulit untuk berganti semakin cepat.
"Meskipun hasilnya kulit kinclong dan bersih, tapi warna merah yang dihasilkan adalah warna kulit yang masih sangat muda. Sel kulit yang sangat muda rentan sekali terhadap problem seperti matahari, radikal bebas, asap atau polusi dan sebagainya. Ini dikarenakan sel tersebut tidak mempunyai daya tahan yang lebih kuat," kata Theresia seperti dalam pesan singkatnya pada Liputan6.com.
Oleh karena itu, Theresia menilai, jenis kulit seperti ini ambang sensitifnya akan meningkat, atau bisa dikatakan gampang sekali merah sekalipun ia berekspresi seperti bicara atau tertawa.
"Ambang sensitivitas ini juga yang bisa membuat kulit akan semakin rentan. Rentan dalam arti efek sampingnya bisa terasa dalam jangka panjang. Dan jika tidak dirawat, maka akan muncul risiko seperti timbul flek jauh lebih dalam, jerawat yang tidak henti, terlihatnya pembuluh darah kulit di permukaan sampai terjadinya kerusakan kulit permanen yang bisa menimbulkan kanker kulit," jelasnya.
Selain itu, seseorang yang ingin melakukan perawatan tersebut, disebutkan Theresia harus siap merasakan perih dan melakukan pantangan dengan baik seperti terhindar dari sinar matahari, debu, asap dan rokok.
(Fit/Abd)
Seperti disampaikan Spesialis Kulit dari Skin Care and Body Treatment, dr. Theresia Tedjasukmana dari klinik Ariesta. Menurutnya, jika ingin kulit putih, kencang dan merona itu mungkin karena perawatan penegelupasan kulit yang hebat sehingga turn over kulit untuk berganti semakin cepat.
"Meskipun hasilnya kulit kinclong dan bersih, tapi warna merah yang dihasilkan adalah warna kulit yang masih sangat muda. Sel kulit yang sangat muda rentan sekali terhadap problem seperti matahari, radikal bebas, asap atau polusi dan sebagainya. Ini dikarenakan sel tersebut tidak mempunyai daya tahan yang lebih kuat," kata Theresia seperti dalam pesan singkatnya pada Liputan6.com.
Oleh karena itu, Theresia menilai, jenis kulit seperti ini ambang sensitifnya akan meningkat, atau bisa dikatakan gampang sekali merah sekalipun ia berekspresi seperti bicara atau tertawa.
"Ambang sensitivitas ini juga yang bisa membuat kulit akan semakin rentan. Rentan dalam arti efek sampingnya bisa terasa dalam jangka panjang. Dan jika tidak dirawat, maka akan muncul risiko seperti timbul flek jauh lebih dalam, jerawat yang tidak henti, terlihatnya pembuluh darah kulit di permukaan sampai terjadinya kerusakan kulit permanen yang bisa menimbulkan kanker kulit," jelasnya.
Selain itu, seseorang yang ingin melakukan perawatan tersebut, disebutkan Theresia harus siap merasakan perih dan melakukan pantangan dengan baik seperti terhindar dari sinar matahari, debu, asap dan rokok.
(Fit/Abd)