Dari 57 negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI), masih ada 14 negara yang mengaku belum berhasil mencapai keseluruhan poin dari Millennium Development Goals (MDGs), termasuk Indonesia. Sedangkan yang sudah berhasil, kebanyakan berasal dari negara kecil dan kaya, seperti Kazakhastan dan Brunei Darussalam.
Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, SpA, M.P.H. kepada sejumlah wartawan, yang menemuinya dalam acara pertemuan ke-4 acara Conference of Health Ministers (ICHM) Organization of Islamic Cooperation (OIC), di mana dalam konferensi itu ia didapuk menjadi Ketua ICHM untuk masa bakti 2013-2015.
"Mengapa dua negara kecil dan kaya itu bisa berhasil dalam mencapai MDGs, karena penduduknya bisa diatur. Sedangkan masyarakat Indonesia, masih susah untuk diatur," kata Nafsiah Mboi, di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/10/2013)
Dalam acara konferensi pers itu, lanjut Nafsiah Mboi, ia bersama perwakilan Menteri Kesehatan dari 10 negara Islam yang hadir juga membicarakan isu tentang kematian ibu, anak, dan HIV AIDS. Ketiga poin itu belum dapat diatasi di Indonesia secara tuntas.
"Maka itu, dalam acara ini kita menyusun secara bersama langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan. Kita semua akan saling membantu. Yang sudah sukses dan berhasil, membantu negara lain dan memberitahu bagaimana caranya mereka bisa sesukses itu," terang Nafsiah.
Konferensi Tingkat Menteri (KTM) atau Islamic Conference of Health Ministers merupakan bagian kerangka OKI yang membahas masalah prioritas kesehatan masyarakat muslim, dan meninjau berbagai aspek status kesehatan di negara-negara anggota OKI, termasuk perkembangan dan situasi, kekhawatiran, kebutuhan, serta priorita dalam bidang kesehatan.
Kuala Lumpur, Malaysia, terpilih menjadi lokasi pertama diselenggarakannya ICHM, pada 2 sampai 15 Juni 2007. Selanjutnya, ICHM diselenggarakan di Iran pada tahun 2009, dan ICHM ke-3 diselenggarakan di Astana, Kazakhstan pada 29 September sampai 1 Oktober 2011.
Untuk OKI atau Organization Islamic Cooperation (OIC) merupakan organisasi internasional yang didirikan di Rabat, Maroko pada 25 September 1969. Pertemuan Pertama OKI di Jerussalem pada tanggal 21 Agustus 1969.
(Adt/Abd)
Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, SpA, M.P.H. kepada sejumlah wartawan, yang menemuinya dalam acara pertemuan ke-4 acara Conference of Health Ministers (ICHM) Organization of Islamic Cooperation (OIC), di mana dalam konferensi itu ia didapuk menjadi Ketua ICHM untuk masa bakti 2013-2015.
"Mengapa dua negara kecil dan kaya itu bisa berhasil dalam mencapai MDGs, karena penduduknya bisa diatur. Sedangkan masyarakat Indonesia, masih susah untuk diatur," kata Nafsiah Mboi, di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/10/2013)
Dalam acara konferensi pers itu, lanjut Nafsiah Mboi, ia bersama perwakilan Menteri Kesehatan dari 10 negara Islam yang hadir juga membicarakan isu tentang kematian ibu, anak, dan HIV AIDS. Ketiga poin itu belum dapat diatasi di Indonesia secara tuntas.
"Maka itu, dalam acara ini kita menyusun secara bersama langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan. Kita semua akan saling membantu. Yang sudah sukses dan berhasil, membantu negara lain dan memberitahu bagaimana caranya mereka bisa sesukses itu," terang Nafsiah.
Konferensi Tingkat Menteri (KTM) atau Islamic Conference of Health Ministers merupakan bagian kerangka OKI yang membahas masalah prioritas kesehatan masyarakat muslim, dan meninjau berbagai aspek status kesehatan di negara-negara anggota OKI, termasuk perkembangan dan situasi, kekhawatiran, kebutuhan, serta priorita dalam bidang kesehatan.
Kuala Lumpur, Malaysia, terpilih menjadi lokasi pertama diselenggarakannya ICHM, pada 2 sampai 15 Juni 2007. Selanjutnya, ICHM diselenggarakan di Iran pada tahun 2009, dan ICHM ke-3 diselenggarakan di Astana, Kazakhstan pada 29 September sampai 1 Oktober 2011.
Untuk OKI atau Organization Islamic Cooperation (OIC) merupakan organisasi internasional yang didirikan di Rabat, Maroko pada 25 September 1969. Pertemuan Pertama OKI di Jerussalem pada tanggal 21 Agustus 1969.
(Adt/Abd)