Sebanyak 950 orang Donor Darah Sukarela (DDS) mendapatkan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari Palang Merah Indonesia (PMI). Jawa Timur dianggap sebagai provinsi dengan jumlah pendonor sukarela terbanyak.
"Dibandingkan dengan provinsi lain, Jawa Timur terbanyak. Karena jumlah DDS-nya mencapai 465 orang. Itu tandanya, 49 persen orang yang hadir di sini adalah masyarakat Jawa Timur," kata Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, dalam sambutannya di acara 'Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Kebantikan Sosial Untuk Pendonor Darah Sukarela 100 kali', di Ballroom Hotel Sahid, Selasa (17/12/2013).
Sesudah Jawa Timur, pendonor darah sukarela terbanyak lainnya berasal dari DKI Jakarta, yang jumlahnya sangat jauh dibandingkan provinsi Jawa Timur, yaitu hanya 139 orang. "Jawa Timur dan DKI Jakarta ini masalahnya cuma pada jumlah penduduknya saja," kata JK sambil berkelakar.
Tak ketinggalan pula, provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah berada di urutan 3 dan 4, 116 orang untuk Jawa Barat dan 81 orang untuk Jawa Tengah.
Dari 21 provinsi yang menerima penghargaan ini, paling sedikit berasal dari Sulawesi Tengah, yang hanya 1 orang jumlah DDS-nya.
Dalam sambutannya JK sempat melontarkan candaan kenapa Jawa Timur bisa banyak pendonor sukarelanya. "Jawa Timur paling banyak pendonornya, karena masyarakatnya memegang prinsip `awet enom` (red; muda). Maka itu, kalau mau awet muda, donor darah," kata JK sambil tertawa.
Dalam kesempatan ini, JK menegaskan bahwa para DDS ini merupakan salah satu jaminan bagi penerimaan darah yang aman, karena para pendonor selalu menjaga kesehatannya untuk selalu mendonorkan darah secara rutin.
(Adt/Mel/*)
"Dibandingkan dengan provinsi lain, Jawa Timur terbanyak. Karena jumlah DDS-nya mencapai 465 orang. Itu tandanya, 49 persen orang yang hadir di sini adalah masyarakat Jawa Timur," kata Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, dalam sambutannya di acara 'Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Kebantikan Sosial Untuk Pendonor Darah Sukarela 100 kali', di Ballroom Hotel Sahid, Selasa (17/12/2013).
Sesudah Jawa Timur, pendonor darah sukarela terbanyak lainnya berasal dari DKI Jakarta, yang jumlahnya sangat jauh dibandingkan provinsi Jawa Timur, yaitu hanya 139 orang. "Jawa Timur dan DKI Jakarta ini masalahnya cuma pada jumlah penduduknya saja," kata JK sambil berkelakar.
Tak ketinggalan pula, provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah berada di urutan 3 dan 4, 116 orang untuk Jawa Barat dan 81 orang untuk Jawa Tengah.
Dari 21 provinsi yang menerima penghargaan ini, paling sedikit berasal dari Sulawesi Tengah, yang hanya 1 orang jumlah DDS-nya.
Dalam sambutannya JK sempat melontarkan candaan kenapa Jawa Timur bisa banyak pendonor sukarelanya. "Jawa Timur paling banyak pendonornya, karena masyarakatnya memegang prinsip `awet enom` (red; muda). Maka itu, kalau mau awet muda, donor darah," kata JK sambil tertawa.
Dalam kesempatan ini, JK menegaskan bahwa para DDS ini merupakan salah satu jaminan bagi penerimaan darah yang aman, karena para pendonor selalu menjaga kesehatannya untuk selalu mendonorkan darah secara rutin.
(Adt/Mel/*)