Cara Mudah Bikin Kompos, si `Emas Hitam`

Untuk mengurangi timbunan sampah dan menciptakan lingungan bersih, mari manfaatkan sampah menjadi kompos.

oleh Kusmiyati diperbarui 29 Jan 2014, 14:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2014, 14:00 WIB
kompos-sampah-140128b.jpg
Untuk mengurangi timbunan sampah dan menciptakan lingkungan bersih, Anda bisa mulai memanfaatkan sampah dan menjadikannya kompos. Menurut Tutor Mobil Hijau Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB),  Fidryaningsih Fiona kompos adalah emas hitam.

"Kompos itu bisa dibuat dari sampah, tidak sulit kok. Kompos itu emas hitam artinya sangat berharga banyak manfaatnya untuk lingkungan. Kalau lingkungan hijau, bersih dan sehat kan kita manusia ikut sehat juga," kata Fidry, ditulis Selasa (28/1/2014).

Kompos adalah pupuk organik yang bersumber dari sampah yang dibuat melalui proses pengonposan.

"Kompos itu dapat menyuburkan tanah, menambah kemampuan dalam menyerap air dan membantu pertumbuhan tanaman. Selain utu dapat dibuat dan dijuak sehingga menambah penghasilan," kata Fidry.

Membuat kompos yuk, Fidry pun membagi informasi cara sederhananya, "buat kompos itu tidak sulit kok," katanya.

Peralatan yang dibutuhkan :

1. Keranjang pengangkut
2. Garpu tanah untuj mengaduk sampah
3. Sekop untuk mengayak sampah dan tanah
4. Termometer alkohol untuk mengukur suhu
5. Terowongan udara yang dibuat dari bambu berguna untuk dasar tumpukab sampah dan saluran udara
6.  Ayakan atau saringan untuk menyaring kompos yang audah jadi agar dapat dipisahkan kompos halus dan kasar

Cara Membuat :

1. Pilih sampah yang akan dijadikan kompos

"Pilihlah sampah dari bahan organik seperti daun, kulit buah, sisa sayur mayur dan sebaiknya pilih sampah yang masih segar. Karena dengan sampah tersebut akan menjaga mutu kompos," ujar Fidry.

2. Timbun Sampah

Susun tumpukan sampah ke dalam terowongan udara dari bambu. Lalu siram dengan air secara merata. Nantinya sampah akan lapuk. Proses ini memakan waktu sampai tiga hari.

3. Pemantauan Suhu

Pengaturan suhu sangat penting karena suhu yang tinggi akan mematikan biji tanaman, membunuh bibit penyakit dan memperlunak bahan kompos. Suhu tetap harus terjaga normal yaitu 65 derajat.

4. Pelapukan Sampah

Perlu dilakukan pembalikan dan penyiraman air pada suhu tertentu, karena proses pelapukan tanah membutuhkan suhu yang pas berkisar 45 derajat celcius sampai 65 derajat celcius dan kelembaban sekitar 50 persen. Proses ini berlangsng selama 35 hatu, hingga berlangsung selama 35 hari sampai warnanya berubah menjadi cokelat tua dan kehitaman.

5. Proses Pematangan

Setelah pelapukan sampah dan kompos berubah warna serta berbentuk seperti tanah, maka perlu dilakukan pematangan yang dilakukan selama 14 hari dengan cara pembalikan sampah jika suhu masih di atas 45 derajat celsius. Apabila suhu tetap di bawah 45 derajat celsius maka kompos sudah disebut matang.

6. Memanen Kompos

Setelah matang maka dilakukan pemanenan. Dilanjutkan dengan memisahkan butiran halus dan kasar. Lalu kompos siap digunakan.

Ciri-citi kompos yang baik :

1. Berwarna cokelat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah
2. Tidak larut dalam air
3. Berefek baik di tanah
4. Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan dan tidak berbau.

(Mia/Mel/*)

Baca Juga :

SIKIB Expo 2014, Pameran Kegiatan Sosial Istri Menteri
Cerdaskan Masyarakat Lewat 500 Rumah Pintar
Anak-anak Indonesia di Malaysia Dapat Kiriman Mobil Pintar

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya