Liputan6.com, Jakarta Rasa sayang dapat membuat seseorang tergerak melakukan berbagai hal untuk orang yang disayanginya. Meskipun terasa sulit, hal itu tidak menjadi halangan baginya. Seperti kasih sayang seorang kakek kepada cucunya yang begitu besar. Kakek akan berusaha membuat cucunya merasa senang meskipun ia sendiri menghadapi kesulitan karena usianya yang sudah tak muda lagi.
Bagi seorang kakek, cucunya adalah orang yang sangat berharga, karena merupakan buah hati dari anaknya. Bahkan kakek bersedia menempuh perjalanan jauh demi bertemu cucunya. Hal itu karena kasih sayang seorang kakek tidak dapat terputus oleh jarak. Seperti seorang kakek asal Thailand ini, ia rela menempuh perjalanan jauh dengan sepeda motor demi melihat cucunya untuk yang terakhir kalinya.
Advertisement
Baca Juga
Jarak yang ditempuh oleh kakek ini mencapai hingga sekitar 300 kilometer. Semua itu ia lakukan karena rasa sayangnya kepada sang cucu meskipun sudah tiada. Cerita tentang perjuangan kakek tersebut baru-baru ini beredar di media sosial dan viral di kalangan warganet Thailand.
Kisah pria lanjut usia yang tidak disebutkan namanya ini dibagikan oleh seorang warganet bernama Rachot Wangkahart. Ia bertemu dengan lelaki tua tersebut di sebuah pompa bensin seusai menggunakan kamar mandi. Rachot terkejut melihat seorang lelaki tua masih berada di luar rumah ketika waktu sudah larut malam.
Bertemu Cucunya untuk Terkahir Kali
Merasa penasaran dan kasihan, Rachot kemudian memutuskan untuk mendekatinya serta mencari tahu apa yang sedang dilakukan oleh kakek itu. "Aku bertanya padanya di mana ia tinggal, dan apa yang ia lakukan sendirian padahal sudah larut malam," jelas Rachot seperti dikutip oleh Liputan6.com dari World of Buzz, Rabu (19/8/2020).
Kakek itupun menjawab pertanyaan Rachot dan menjelaskan mengapa ia berada di sana saat waktu sudah larut malam.
“Saya tinggal di Buriram. Saya di sini untuk pemakaman cucu saya," Jawab sang kakek.
Setelah berbincang beberapa saat, Rachot mengetahui ternyata kakek itu telah mengendarai sepeda motornya sejauh lebih dari 300 km dari desa asalnya Buriram sampai ke Khon Kaen. Perjalanan jauh ia tempuh demi melihat cucunya yang berusia 15 tahun untuk terakhir kalinya, setelah remaja itu meninggal dunia. Cucu yang sangat disayanginya itu meninggal karena mengalami kecelakaan tenggelam yang tragis.
Advertisement
Tidur di Samping Motornya
Dengan hanya berbekal Rp 140.000 di sakunya, kakek tua ini memutuskan untuk tidak merepotkan keluarganya di Khon Kaen. Ia bermaksud mencari penginapan sementara untuk malam itu di kantor polisi atau kuil terdekat. Namun karena ia tidak nyaman dengan tempat itu, ia akhirnya tidur di sebelah sepeda motornya di pom bensin.
“Saya punya cukup uang untuk satu tangki penuh bensin dan masker wajah baru. Saya akan baik-baik saja,” kata kakek itu kepada Rachot.
Tersentuh oleh perjuangan kakek itu, Rachot memutuskan untuk memberi sejumlah uangnya sendiri serta jimat pelindung untuk perjalanannya. Lelaki tua inipun berlinang air mata, berterima kasih kepada Rachot dan berjanji akan menghubunginya setelah tiba dengan selamat kembali ke Buriram.