Liputan6.com, Jakarta Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menerjemahkan istilah apatis adalah acuh tak acuh, tidak peduli, dan masa bodoh. Menurut psikologi, apatis adalah kondisi kejiwaan seseorang yang ditandai dengan perasaan ketidaktertarikan, ketidakpedulian, dan ketidakpekaan terhadap kehidupan sosial, emosional, dan fisik.
“Apatis adalah suatu sikap seseorang yang menarik diri serta seakan-akan pasrah pada keadaan,” dijelaskan oleh salah seorang ahli Albertine Minderop.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Seseorang dengan perilaku apatis adalah memiliki kecenderungan tidak peduli dengan emosional, sosial, atau kehidupan fisik. Umumnya perilaku apatis adalah yang demikian bentuk reaksi terhadap stres dan depresi yang dialaminya. Sementara menurut ilmu kedokteran, apatis adalah ketumpulan moral, ketidaksensitifan rasa senang, dan sakit.
“Apatis adalah bisa menjadi gejala masalah kesehatan mental, penyakit Parkinson, atau penyakit Alzheimer. Seringkali berlangsung lama,” mengutip webmd.com
Cenderung dipengaruhi oleh depresi, tetapi apatis adalah tidak sama dengan depresi. Masih mengutip sumber yang sama, kondisi keduanya sulit untuk dibedakan. Hal yang dulunya menjadi sumber bahagia, kini tidak lagi menjadi sumber semangat dan motivasi untuk mencapai tujuan itu.
Berikut Liputan6.com ulas tentang apatis lebih dalam dari berbagai sumber, Rabu (20/10/2021).
Asal Usul Apatis
Istilah apatis adalah berasal dari bahasa Yunani “pathos” yang artinya gairah atau emosi. WebMD menjelaskan asal usul apatis adalah kurangnya perasaan itu. Seseorang dikatakan mengidap masalah apatis adalah bila kondisi tidak peduli, tidak peka, dan tidak memiliki gairah atau emosi sampai memengaruhi kehidupan sosial.
Biasanya apatis adalah akan memengaruhi hubungan dengan orang lain, pekerjaan, dan kemampuan yang selama ini dinikmati dalam hidup menjadi tidak bisa dinikmati sama sekali. Orang paling bisa merasakan perilaku apatis pertama adalah biasanya keluarga dan orang terdekat.
Mereka akan menyampaikan ketidaktertarikan dan ketidakterlibatan yang sama seperti dulu dalam diri pengidap apatis. Perilaku apatis adalah dalam WebMD bukan yang disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, alkohol, dan zat lain yang dikonsumsi.
Apa penyebab apatis?
Advertisement
Penyebab Apatis
Penyebab apatis adalah berhubungan dengan area depan otak yang mengendalikan emosi, tujuan, dan perilaku. Penyebab apatis adalah bisa karena penyakit Alzheimer, demensia, stroke, dan masalah lain yang merusak otak.
“Hampir 70 persen pengidap demensia kehilangan minat seperti perilaku apatis,” mengutip webmd.com
Selain hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebab apatis adalah dapat dipengaruhi pula oleh masalah gangguan otak lainnya. Mulai dari cedera otak karena pukulan keras di kepala, depresi, pukulan biasa, penyakit Parkinson, Skizofrenia, dan penyakit Huntington.
“Dokter paling sering melihat sikap apatis adalah pada orang dengan demensia, depresi, atau stroke, meski sebenarnya kondisi ini dapat menyertai tanpa memiliki kondisi medis lain,” dijelaskan lebih lanjut.
Berikut penyebab apatis yang perlu diketahui, melansir merdeka.com:
1. Penyebab apatis adalah tidak percaya lagi pada orang lain.
Hal tersebut terjadi disebabkan seseorang itu terlalu sering dikecewakan serta merasa dikhianati oleh orang yang disayangi atau juga orang yang dipercaya.
2. Penyebab apatis adalah tekanan emosional.
Hal tersebut dapat disebabkan disebabkan seseorang menerima perilaku yang tidak menyenangkan dari orang lain, misalnya dirundung terus menerus.
3. Penyebab apatis adalah kekurangan fisik.
Tidak jarang seseorang menjadi apatis disebabkan kehilangan rasa percaya diri. Misalnya kekurangan fisiknya menjadi cibiran orang lain di lingkungan hidupnya serta membuatnya kehilangan rasa percaya diri.
4. Penyebab apatis adalah kurang kasih sayang.
Orang yang kurang kasih sayang biasanya dapat atau bisa menyebabkan seseorang menjadi apatis.
Ciri-Ciri dan Dampak Apatis
Ciri-Ciri Apatis
Apatis adalah perilaku yang cenderung menarik diri dari kehidupan atau lingkungan sosial. Berikut ciri-ciri apatis yang umum terjadi, melansir fimela.com:
1. Ciri-ciri apatis adalah kehilangan minat atau juga ketertarikan terhadap banyak hal di dalam hidupnya.
2. Ciri-ciri apatis adalah tidak perduli dengan aspek-aspek penting di dalam kehidupan manusia, seperti aspek emosional, sosial, atau juga kehidupan fisik.
3. Ciri-ciri apatis adalah kehilangan motivasi serta gairah terhadap hal-hal yang dulunya itu dianggap menarik serta menyenangkan.
4. Ciri-ciri apatis adalah tidak peka atau juga tidak perduli terhadap orang lain serta keadaan lingkungan sekitarnya.
Dampak Apatis
Seseorang dengan perilaku apatis bukan berarti tak mendapat dampak apapun. Justru menarik diri dari kehidupan sesungguhnya sangat berdampak bagi pengidampnya. Masih melansir dari sumber yang sama, berikut dampak apatis:
1. Kurangnya kontrol sosial disebabkan orang apatis tidak peduli atau juga tidak berminat pada berbagai hal.
2. Orang apatis serta orang-orang di sekitarnya cenderung sulit untuk berkembang menjadi lebih baik disebabkan kurangnya kesadaran atau juga kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekitarnya.
3. Meningkatkan potensi timbulnya individualisme di dalam suatu masyarakat sehingga tiap-tiap orang tidak peduli satu sama lain.
4. Sikap apatis ini dapat berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar, misalnya perselisihan atau perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
Advertisement