Liputan6.com, Jakarta Sampel adalah bagian kecil dari populasi itu sendiri yang diambil sebagai objek dalam sebuah pengamatan atau penelitian lantaran dianggap mampu mewakili populasi. Sedangkan populasi adalah  jumlah total individu, hewan, benda, pengamatan, maupun data.
Sampel akan diambil sebagai objek dari pengamatan lantaran dianggap dapat mewakili sebuah populasi yang ada. Hasil riset yang pada nantinya berhasil didapatkan dari sebuah sampel ini, maka akan memunculkan kesimpulannya. Kemudian kesimpulan ini akan dipakai untuk memastikan kesimpulan dari populasi.
Advertisement
Baca Juga
Dengan begitu, sempel adalah sebagian obyek untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti. Sampel digunakan dalam berbagai pengaturan di mana penelitian dilakukan. Sampel biasanya digunakan dalam penelitian kuantitatif.
Berikut ini ulasan mengenai pengertian sampel menurut para ahli beserta manfaat dan perbedaannya dengan populasi yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (8/11/2021).
Pengertian Sampel Menurut Para Ahli
Secara umum, sampel adalah jumlah pengamatan yang tidak biasa yang diambil dari suatu populasi. Namun, ada perbedaan pendapat dari para ahli mengenai pengertian sampel, yaitu:
Suharsimi Arikunto
Sampel adalah sebgian atau wakil dari pupulasi yang diteliti.
Hadari Nawawi
Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.
Mardalis
sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian.
Sugiyono
Sampel adalah sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi.
Supardi
Sampel adalah sebagai suatu cara atau teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian.
Advertisement
Manfaat Pengambilan Sampel
Berikut ini ada beberapa manfaat atau kegunaan pengambilan sampel, diantaranya:
1. Menghemat biaya, tenaga, dan waktu peneliti. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, meneliti menggunakan sampel akan sangat meringankan tugas peneliti karena tidak harus harus meneliti keseluruhan populasi cukup dengan beberapa sampel yang terpilih.
2. Perolehan data akan menjadi lebih cepat, karena cukup beberapa sampel yang diteliti waktu yang digunakan pun relatif sebentar.
3. Menghasilkan gambaran perwakilan (representative) dari seluruh populasi. Penggunaan sampel yang tepat diharapkan mampu memberikan informasi terkait populasi yang diteliti melalui perwakilan beberapa sampel saja sehingga informasi yang dibutuhkan mampu menjawab tujuan dari penelitian yang dilakukan.
4. Menentukan presisi atau ketepatan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh.
5. Cara penggunaanya cenderung lebih sederhana sehingga mudah untuk dilaksanakan.
6. Memberikan informasi yang banyak dengan biaya yang rendah.
Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Djarwanto PS dan Subagyo dalam bukunya yang berjudul Statistik Induktif. Edisi 4 tahun 2000, ada 2 cara pengambilan sampel yaitu random sampling dan non random sampling. Berikut ini rinciannya:
- Random sampling merupakan teknik pengambilan sampel di mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel, dengan cara undian, cara ordinal dan cara randomisasi.
- Non random sampling adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih dengan sampel, melalui quota sampling, purposive sampling, area sampling, proporsioal sampling, stratified sampling, double sampling dan combined sampling.
Â
Advertisement
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan oleh Peneliti dalam Menentukan Besar Sampel
Menurut Supardi, ada beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan peneliti dalam menentukan besar sampel, di antaranya:
- Tingkat homogenitas anggota populasi. Semakin tinggi tingkat homogenitas suatu populasi maka semakin rendah sampel yang bisa diambil.
- Presisi yang diharapkan peneliti. Presisi merupakan derajat perbandingan hasil yang didapat dari sampel dengan hasil yang didapat dari populasi. Semakin tinggi presisi yang diharapkan maka semakin besar jumlah sampel yang diambil.
- Rancangan analisis data penelitian. Jumlah sampel yang ditentukan harus dapat menjamin bahwa data yang diperoleh akan dapat dianalisis dengan rancangan analisis data yang sudah ditentukan.
- Ketersediaan dana, waktu dan tenaga penelitian.
Perbedaan Populasi dan Sampel Ditinjau dari Karakteristik
Dari pengertian yang sudah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik perbedaan populasi dan sampel. Populasi dan sampel sebenarnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan ketika melakukan penelitian. Dalam menentukan populasi dan sampel ini juga sangat perlu diperhatikan, sebab jika peneliti menggunakan populasi dan sampel kurang tepat maka data yang terkumpul pun tidak relevan.
Ukuran karakteristik dari keseluruhan anggota populasi biasa disebut dengan parameter. Sementara bagi ukuran-ukuran karakteristik dari sampel disebut dengan statistik. Untuk lebih jelasnya bisa memperhatikan contoh populasi dan sampel penelitian tentang rata-rata pendapatan per bulan keluarga di kabupaten A. Parameter dari penelitian tersebut adalah rata-rata pendapatan per bulan dari seluruh keluarga yang ada di kabupaten A (rata-rata dari 313 ribu kepala keluarga). Sementara statistik dari penelitian itu ialah rata-rata pendapatan per bulan dari 1.700 keluarga di kabupaten A.
Advertisement
Perbedaan Populasi dan Sampel Ditinjau dari Pengumpulan Data
Mengamati seluruh anggota populasi atau biasa disebut dengan sensus atau pencacahan lengkap dapat dipelajari dengan melakukan pengumpulan data dan informasi. Misalnya bisa kita ambil contoh adalah sensus pertanian, sensus ekonomi, sensus penduduk yang tengah diselenggarakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) di Indonesia.
Sementara kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari sampel bagian populasi mendapat sebutan survei. Survei ini akan dilaksanakan jika sensus sudah mulai terasa sulit untuk dilakukan. Contohnya saja survei yang diadakan oleh BPS yakni Survei Penduduk Antar Sensus atau SUPAS, Survei Angkatan Kerja atau Sakernas, Survei Ekonomi Nasional atau Susenas.