Tujuan Manusia Diciptakan Menurut Islam, Kristen, Hindu, Buddha

Ketahui tujuan manusia diciptakan dari sudut pandang Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 11 Jul 2022, 16:20 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2022, 16:20 WIB
Janin dalam kandungan
Ilustrasi bayi dan tali pusarnya. (Sumber Flickr/lunar caustic)

Liputan6.com, Jakarta Apa tujuan manusia diciptakan? Untuk menjawab pertanyaan seperti itu jelas tidak mudah. Apalagi, manusia hanya objek dalam proses penciptaan.

Jika ada yang layak menjawab pertanyaan tentang tujuan manusia diciptakan, itu tidak lain adalah Sang Pencipta. Dialah yang punya jawaban pasti mengenai alasan manusia diciptakan.

Meski demikian, bukan berarti pertanyaan tentang tujuan manusia diciptakan tidak dapat dijawab. Hanya saja, jawaban tentang itu kebanyakan datang dari kepercayaan, keyakinan, dan iman, yang ada dalam suatu sistem kepercayaan atau agama.

Ada banyak agama di dunia ini, dan masing-masing memiliki pandangan yang berbeda tentang tujuan manusia diciptakan. Kali ini akan dibahas pandangan agama-agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia tentang tujuan manusia diciptakan.

Seperti dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (11/7/2022), berikut adalah tujuan manusia diciptakan menurut pandangan Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha.

Tujuan Manusia Diciptakan Menurut Islam

Menurut pandangan Islam, tujuan manusia diciptakan antara lain untuk beribadah, Khalifah di muka bumi, mengemban amanah, dan menunjukkan kebesaran Allah SWT.

Tujuan manusia diciptakan yang paling utama adalah untuk beribadah dan bertakwa pada Allah. Hal ini didasarkan pada QS.Adz Dzariyat: 56 yang berarti:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Al-Dzariyat: 56)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfirman, Dia menciptakan manusia dan jin semata-mata agar mereka beribadah kepada-Nya.

Menurut tafsir Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, bahwa tujuan Allah menciptakan manusia serta jin dan makhluk lainnya di bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak mungkin menciptakan makhluk begitu saja tanpa larangan atau perintah.

Tujuan manusia diciptakan selanjutnya adalah menjadi khalifah di muka bumi. Khalifah adalah hamba Allah yang ditugaskan untuk menjaga kemaslahatan dan kesejahteraan dunia.

Dalil mengenai hal tersebut tertuang dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 30, yang berarti:

”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.' mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?' Tuhan berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.'"

Tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah juga tertuang dalam QS. al-An'am ayat 165 yang berarti:

”Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam, yang ketiga adalah mengemban amanah. Tujuan manusia diciptakan dalam hal ini guna mendidik orang-orang beriman supaya selalu memelihara amanah dan mematuhi perintah tersebut.

Dalil tentang mengemban amanah sebagai tujuan manusia diciptakan termaktub dalam QS al-Ahzab ayat 72, yang berarti:

"Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh."

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam adalah untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT. Hal itu termaktub dalam QS at-Thalaq ayat 12 yang berarti:

"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

Tujuan Manusia Diciptakan Menurut Kristen

Paus Fransiskus Pimpin Misa Malam Natal 2021
Paus Fransiskus memegang patung Bayi Yesus saat ia merayakan Misa Malam Natal, di Basilika Santo Petrus, di Vatikan, Jumat (24/12/2021). Di acara tersebut, Paus Fransiskus mengatakan meskipun ada kebangkitan kasus COVID-19 yang telah mendorong mandat vaksin baru untuk karyawan Vatikan. (AP Photo/Ale

Menurut ajaran Kristen yang bersumber di Alkitab, ada empat tujuan manusia diciptakan. Empat hal itu adalah menguasai bumi, menjadi rekan Allah, memuliakan dan meninggikan Allah, serta mengasihi Allah.

Kitab Kejadian menjelaskan secara lengkap bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya selama lima hari. Lalu apa yang Allah lakukan pada hari yang keenam? Allah menciptakan manusia.

Penciptaan manusia sendiri merupakan proses penciptaan yang sangat istimewa karena Allah turun tangan langsung. Hal ini menunjukkan bahwa manusia berada di strata yang paling tinggi dari semua ciptaan yang ada.

Oleh karen itulah tujuan manusia diciptakan adalah untuk menerima mandat dari Allah untuk beranak-cucu dan menguasai bumi.

Tujuan manusia diciptakan menurut pandangan Kristen berikutnya adalah karena Tuhan ingin manusia menjadi rekan sekerja-Nya, sahabat-Nya, makhluk ciptaan-Nya yang dapat membangun keakraban dengan-Nya. “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dariBapa-Ku.” Yohanes 15:15

Tujuan manusia diciptakan berdasarkan ajaran Kristen adalah untuk meninggikan Allah. Allah memberikan setiap manusia karunia-karunia yang berbeda-beda, talenta-talenta yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Ada yang bisa bernyanyi, ada yang bisa menari. Ada yang bisa bermain musik, dan ada yang bisa menciptakan musik. Semua mendapat bagian masing-masing sebagai bekal untuk melayani dan memuliakan nama Tuhan.

“Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan.” Wahyu 4:11

Sejak awal penciptaan Allah sudah membuktikan kasih-Nya kepada manusia dengan memberikan tugas kepada mereka sebagai penguasa ciptaan yang lain. Seperti halnya Allah yang sudah mengasihi manusia, maka tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengasihi Allah.

“Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya…” Mazmur 100 : 2-3

Demikian tujuan manusia menurut ajaran Kristen yang bersumber dari Alkitab.

Tujuan Manusia Diciptakan Menurut Hindu

FOTO: Umat Hindu Bali Rayakan Hari Raya Kuningan
Umat Hindu Bali berdoa saat merayakan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Bali, Sabtu (18/6/2022). Kuningan menandai hari terakhir perayaan Galungan, salah satu upacara keagamaan terbesar umat Hindu di Bali. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Menurut ajaran Hindu tujuan manusia diciptakan hanyalah melakukan pengorbanan yang layak kepada para dewa. Selain itu, manusia harus melakukan tugas sosialnya, melahirkan anak-anak, yang dikenal sebagai karma marga, jalan tindakan, terutama tindakan ritual.

Namun tujuan manusia diciptakan untuk menjalankan karma marga ditentang oleh pandangan Upanishad. Mereka berpendapat bahwa ada realitas yang lebih tinggi di luar alam manusia, Brahman. Manusia pada akhirnya bisa menjadi satu dengan realitas yang lebih tinggi ini, tetapi hanya jika mereka mengubah cara mereka melihat dan berperilaku di dunia.

Secara khusus, Upanishad menyatakan bahwa orang harus meninggalkan perangkap dunia dan memulai kehidupan asketisme. Dengan cara ini, mereka dapat melatih diri untuk mengabaikan hal-hal dari dunia material, yang hanya mengarah pada kemelekatan dan keterikatan, dan dengan demikian menciptakan karma.

Tujuan manusia diciptakan selain itu adalah bhakti marga, jalan pengabdian. Dalam Bhagavad Gita, dewa Krishna menjelaskan kepada prajurit Arjuna bahwa bentuk tertinggi dari aktivitas keagamaan yang paling efektif adalah pengabdian absolut terhadap Dewa.

Tujuan Manusia Diciptakan Menurut Buddha

Candi Borobudur
Patung-patung Buddha terlihat di candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Pada 2016 arsip pemugaran Candi Borobudur 1973-1983 beserta arsip lainnya diajukan ke UNESCO sebagai Memory of the World. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Menurut teori timur, tujuan akhir kehidupan adalah untuk mencapai kesempurnaan dan akhirnya bergabung dengan Yang Esa (kadang-kadang disebut Tuhan) setelah ziarah yang menyakitkan di dunia Buddha yang terwujud.

Semua makhluk hidup sudah sempurna, tetapi mereka tidak tahu itu, kata biksu Budha.

Ada bagian dari sistem setiap makhluk yang murni, bijak, maha tahu dan sempurna. Akan tetapi untuk sadar akan dirinya sendiri, perlu dilemparkan ke dunia terwujud dan berinkarnasi berkali-kali. Pertama sebagai mineral, kemudian sebagai tanaman, binatang dan manusia, dalam proses yang berlangsung miliaran tahun.

Pada akhir perjalanan evolusi melalui banyak kelahiran kembali, seseorang akan menjadi sepenuhnya sadar akan kesempurnaannya sendiri dan akan menjadi siap untuk bergabung dengan Yang Esa.

Jadi, bagi umat Buddha, tujuan manusia diciptakan adalah menjadi sempurna melalui banyak inkarnasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya