Induk Organisasi Sepak Bola Nasional Adalah PSSI, Ketahui Perannya

Induk organisasi sepak bola nasional adalah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 08 Sep 2022, 16:45 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 16:45 WIB
Induk Organisasi Sepak Bola Nasional Adalah PSSI, Ketahui Perannya
Pemain Timnas Indonesia U-19, Zanadin fariz (tengah) dihadang dua pemain Filipina dalam pertandingan babak penyisihan Grup A Piala AFF U-19 yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (8/7/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Induk organisasi sepak bola nasional adalah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI. Induk organisasi sepak bola nasional adalah mengemban tugas untuk menyiapkan tim nasional atau timnas untuk berlaga di kancah internasional.

Selain itu, induk organisasi sepak bola nasional ini juga berperan sangat penting bagi kompetisi sepak bola di Indonesia. Induk organisasi sepak bola nasional berdiri pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta .

Induk organisasi sepak bola nasional adalah PSSI ini terafiliasi ke Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI, Asean Football Federation atau AFF, Asia Football Confederation atau AFC, dan Federation Internationale de Football Association atau FIFA.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai induk organisasi sepak bola nasional beserta sejarah dan perannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (8/9/2022).

Induk Organisasi Sepak Bola Nasional Adalah

Induk Organisasi Sepak Bola Nasional Adalah PSSI, Ketahui Perannya
Logo PSSI memiliki arti yang wajib diketahui oleh para pecinta sepakbola di Indonesia.

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa induk organisasi sepak bola nasional adalah PSSI. PSSI kepanjangan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. PSSI adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengelola sepak bola asosiasi di Indonesia.

Induk organisasi sepak bola nasional adalah PSSI yang berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo.

Induk organisasi sepak bola nasional adalah PSSI memiliki sejarah yang panjang dalam berdirinya hingga bisa menjadi seperti sekarang. Selain itu, induk organisasi sepak bola nasional adalah PSSI juga mengemban tugas bagi kompetisi sepak bola Indonesia.  Sebab, PSSI merupakan satu-satunya organisasi sepak bola yang bersifat nasional dan berwenang mengatur, mengurus serta menyelenggarakan semua kegiatan atau kompetisi sepak bola di Indonesia.

Sejarah PSSI

Induk Organisasi Sepak Bola Nasional Adalah PSSI, Ketahui Perannya
Logo PSSI. (Bola.com/Dody Iryawan)

Mengutip dari laman resmi PSSI, sejarah terbentuknya PSSI dimulai ketika masa penjajahan Belanda. Kelahiran PSSI sebagai induk organisasi sepak bola nasional adalah suatu hal yang ada kaitannya dengan upaya politik untuk menentang penjajahan. PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman, pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali, Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda, Sizten en Lausada, yang berkantor pusat di Yogyakarta.

Setelah berhenti dari Sizten en Lausada, Soeratin lebih banyak aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang yang gemar bermain sepak bola, dia menyadari kepentingan pelaksanaan butir-butir keputusan yang telah disepakati bersama dalam pertemuan para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda). Soeratin melihat sepak bola sebagai wadah terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang Belanda.

Untuk mewujudkan cita-citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi secara diam-diam untuk menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Terdapat tujuh klub yang menginisiasi berdirinya PSSI, yakni Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM), Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB), Madioensche Voetbal Bond (MVB), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM), dan Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB).

Pada 19 April 1930 perwakilan klub berkumpul dan dari pertemuan tersebut, diambillah keputusan untuk mendirikan PSSI, singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. Nama PSSI lalu diubah dalam kongres PSSI di Solo pada tahun 1930 menjadi Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia sekaligus menetapkan Ir. Soeratin sebagai ketua umumnya.

Peran PSSI

Induk Organisasi Sepak Bola Nasional Adalah PSSI, Ketahui Perannya
logo PSSI (Liputan6.com/Abdillah)

Dikutip dari Statuta PSSI pasal 4 ayat 1 dan 2, tertulis pesan PSSI sebagai induk organisasi sepak bola nasional adalah sebagai berikut ini:

1. Mengembangkan dan mempromosikan sepak bola secara terus-menerus, mengatur dan

mengawasinya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semangat

fair play, kesatuan, pendidikan, budaya dan nilai-nilai kemanusiaan terutama melalui program

pengembangan pemain usia muda.

2. Menyelenggarakan kompetisi sepak bola dengan segala bentuk pada tingkat nasional.

3. Menyusun peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan serta memastikan penegakannya.

4. Melindungi kepentingan anggota sepak bola.

5. Mematuhi dan mencegah segala pelanggaran Statuta, peraturan-peraturan, instruksi-instruksi

dan keputusan FIFA, AFC dan PSSI serta Laws of the Game dan memastikan bahwa seluruh hal

tersebut dipatuhi oleh seluruh anggota.

6. Mencegah semua metode atau praktek yang dapat membahayakan integritas pertandingan

atau kompetisi atau menyebabkan penyalahgunaan dari sepak bola.

7. Mengendalikan dan mengawasi semua bentuk pertandingan sepak bola yang berlangsung di

dalam wilayah PSSI.

8. Memelihara hubungan internasional di bidang olahraga yang berhubungan dengan sepak

bola dalam segala bentuk.

9. Menjadi tuan rumah bagi kompetisi pada level internasional dan level-level lainnya.

10. Membentuk tim nasional yang berkualitas dan berprestasi baik pada pertandingan regional

maupun internasional.

11. Mengembangkan konsep sepak bola yang maju, modern, dan profesional, serta mencegah segala tindakan yang akan merusak nilai-nilai sportivitas dan prinsip fair play.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya