Liputan6.com, Jakarta Teks Fiksi adalah suatu teks yang berisi cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya). Fiksi sendiri berasal dari bahasa Inggris fiction, yang berarti rekaan atau khayalan. Teks ini adalah cerita yang berasal dari imajinasi, dengan kata lain bukan berdasarkan pada kenyataan.
Fiksi adalah cabang dari sastra yang menyusun karya-karya narasi imajinatif terutama dalam bentuk prosa, seperti novel atau dongeng-dongeng, yang ceritanya diimajinasikan. Teks fiksi adalah cerita yang “dibentuk” oleh seorang penulis.
Advertisement
Baca Juga
Teks fiksi adalah karangan non-ilmiah yang tidak berdasarkan pada fakta dan realita. Walaupun fiksi disebut tidak memedulikan fakta sejarah, nyatanya banyak cerita fiksi yang berangkat dari fakta-fakta sejarah. Jadi, fiksi dibedakan menjadi beberapa jenis.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (13/1/2023) tentang teks fiksi.
Pengertian Teks Fiksi
Teks fiksi adalah teks yang dibuat dengan sengaja tentang sesuatu. Teks fiksi adalah cerita yang 'dibentuk' dan diciptakan oleh seorang penulis. Fiksi merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Latin fictiō, yang berarti ”tindakan membuat, membentuk, atau mencetak”. Fiksi mengacu pada semua jenis sastra yang dibuat dari imajinasi dan biasanya memiliki narasi.
Tokoh, setting, dan persoalan di dalam teks fiksi bersifat realitas imajinatif bukan objektif. Kebenaran yang ada di dalam teks fiksi adalah bukan kebenaran objektif, melainkan kebenaran logis melalui penalaran. Kebenaran logis ini menyebabkan setiap teks fiksi adalah karya yang selalu memiliki penafsiran yang berbeda-beda pada setiap pembaca.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi adalah cerita rekaan. Ini berarti teks fiksi adalah cerita rekaan, khayalan, atau tidak berdasarkan kenyataan. Menurut Ensiklopedia Britannica, fiksi adalah jenis karya sastra yang dibuat dari imajinasi, tidak disajikan sebagai fakta, meskipun mungkin didasarkan pada kisah atau situasi nyata.
Kamu bisa mengenali teks fiksi dengan memahami ciri-cirinya. Ciri-ciri teks fiksi adalah sebagai berikut:
- Memiliki kebenaran relatif dan tidak mutlak.
- Bersifat rekaan atau berupa imajinasi pengarang (subjektif)
- Menyasar emosi atau perasaan pembaca.
- Tidak memiliki sistematika penulisan yang baku.
- Biasanya menggunakan bahasa yang bersifat konotatif.
- Menampilkan sudut pandang berbeda
- Teks fiksi adalah cerita yang mengandung pesan moral atau amanat tertentu.
Advertisement
Jenis-Jenis Teks Fiksi
Menurut teori pengkajian fiksi, jenis-jenis fiksi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu fiksi historis, fiksi biografis, dan fiksi sains.
- Fiksi historis, adalah fiksi yang berangkat dari fakta sejarah. Data dalam fiksi seperti latar tempat, tokoh, alur, dan elemen fiksi memiliki kesamaan dengan fakta sejarah yang ada. Fiksi jenis ini justru menjadi alternatif sumber sejarah, meskipun tidak 100 persen benar.
- Fiksi biografis, adalah fiksi yang berdasarkan pada fakta penulisan biografi seseorang. Contohnya buku Catatan Seorang Demonstran, Bung Tomo, dan Amien Rais.
- Fiksi Sains, adalah fiksi yang berangkat dari dasar penulisan ilmu pengetahuan. Contohnya Supernova karya Dewi Lestari dan Bilangan Fu karya Ayu Utami.
Karya Fiksi
- Novel. Novel merupakan sebuah teks fiksi yang menceritakan seorang tokoh utama yang kehidupannya dipenuhi dengan pro dan kontra dalam ceritanya. Mulai dari awal hingga akhir, novel memiliki klimaks dan penyelesaian. Ciri-ciri novel adalah tidak dibaca sekali duduk, plot mengarah ke insiden atau kejadian jamak, watak tokoh dilakukan pengembangan secara penuh, dimensi ruang dan waktu yang lebih luas, cerita lebih luas dan bisa mencapai keutuhan secara inklusi.
- Roman. Roman adalah teks fiksi yang menceritakan kehidupan seorang atau beberapa tokoh mulai dari lahir hingga kematiannya. Cerita roman biasanya memiliki banyak hikmah dan cenderung mengarah pada cerita klasik. Banyak jenis bacaan roman yang dapat kamu temui, seperti Roman petualangan, Roman psikologis, Roman percintaan, dan lain-lain.
- Cerpen. Cerpen merupakan teks fiksi dengan cerita yang lebih pendek dan lebih padat dibanding novel dan roman. Ciri-ciri cerpen adalah bisa dibaca dalam sekali duduk, plotnya mengarah hanya kepada suatu insiden atau kejadian tunggal, watak tokoh tidak dikembangkan secara penuh apabila tokoh itu baik maka hanya kebaikan saja yang diceritakan sedangkan sifat lainnya tidak, dimensi ruang dan waktunya terbatas, cerita lebih berisi, memusat dan mendalam, mencapai keutuhan secara ekslusi.
Unsur Teks Fiksi
Unsur teks fiksi adalah segala hal yang ada di dalam karya sastra fiksi. Unsur-unsur teks fiksi adalah sebagai berikut:
- Tema, yaitu ide pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita fiksi. Sering kali tema diangkat dari konflik kehidupan.
- Plot, yaitu dasar cerita atau pengembangan fiksi.
- Alur, yaitu rangkaian cerita fiksi. Alur terdiri dari alur maju, alur mundur, atau alur maju-mundur. Penyelesaian alur bisa berbentuk alur klimaks dan alur anti klimaks.
- Setting, yaitu tempat terjadinya cerita, dibedakan menjadi setting geografis (tempat kejadian), dan setting antropologis (situasi masyarakat, Kejiwaan, adat istiadat).
- Tokoh, yaitu pelaku yang menghidupkan cerita fiksi. Tokoh terdiri dari tokoh utama (protagonis), tokoh lawan (antagonis), dan tokoh penengah.
- Sudut pandang, yaitu hal yang mendasari tema dan tujuan penulisan. Sudut pandang bisa berupa gaya orang pertama tokoh utama, atau gaya orang ketiga serba tahu.
- Suasana, yaitu unsur fiksi yang mendasari suasana cerita penokohan yang menimbulkan konflik. Suasana bisa menyedihkan, mengharukan, menyenangkan, dan menantang.
Advertisement
Contoh Teks Fiksi
Melansir Merdeka, berikut salah satu contoh teks fiksi:
Bos yang Berwibawa
Seorang bos di sebuah perusahaan besar tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak ke pabriknya untuk melihat kinerja para karyawannya. Di pabrik keempat, ia menemukan seorang pria muda yang tengah bersandar di dekat pintu, tampaknya ia tengah bersantai.
Semua pekerja yang ada di ruangan itu tengah sibuk bekerja, kecuali dirinya. Si bos segera menghampir pemuda tersebut dan bertanya, "Berapa gajimu seminggu?"
Dengan sedikit terkejut, pemuda itu melihat ke arah si bos dan berkata, "Hm.. sekitar 100.000 per minggu, kenapa memangnya?"
Si bos mengeluarkan dompetnya dan mengambil dua lembar uang 100 ribu-an. Ia mengulurkannya pada si pemuda, "Ini gajimu untuk dua minggu dan cepat pergi dari sana. Aku tak mau melihatmu lagi!"
Dengan keterkejutan luar biasa dan juga takut, si pemuda segera meninggalkan tempat tersebut tanpa banyak bicara. Lalu dengan muka berwibawa si bos melihat para stafnya yang sedari tadi memperhatikan adegan itu. "Adakah yang tahu, dari divisi manakah pemuda pemalas tersebut?" tanya si bos.
Suasana menjadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sedikit ketakutan, "Ia tak bekerja di sini. Ia adalah pengantar pizza yang mengantar pesanan."