Wanita Ini Hidup di Gua Selama 500 Hari demi Penelitian, Terasing dari Peradaban

Beatriz Flamini alami gangguan mental dan keseimbangan usai di dalam gua.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 17 Apr 2023, 15:15 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 15:15 WIB
Wanita Hidup 500 Hari di Dalam Gua
Wanita Ini Hidup di Gua Selama 500 Hari demi Penelitian (Sumber: FORTA / Instagram / @beatriz_flamini)

Liputan6.com, Jakarta Jauh sebelum adanya peradaban modern, manusia dipercaya hidup secara berpindah-pindah atau disebut nomaden. Beberapa waktu kemudian, manusia prasejarah mulai mengenal gua sebagai tempat perlindungan hingga istirahat. Jika dibandingkan sekarang, manusia modern bakal enggan untuk hidup seperti manusia zaman dulu

Namun tidak dengan seorang wanita asal Spanyol bernama Beatriz Flamini yang sukses hidup di dalam gua selama 500 hari. Tak main-main wanita berusia 50 tahun itu hidup selama itu jauh dari peradaban perkembangan masyarakat. Ia benar-benar merasakan bagaimana tinggal di dalam gua selama 500 hari seorang diri. 

Menariknya, Beatriz Flamini yang juga seorang atlet panjat tebing itu melakukannya atas dasar penelitian. Menurut AP, pengalaman ini merupakan bagian dari proyek Timecave untuk mengevaluasi bagaimana manusia dapat bertahan hidup di bawah tanah dalam waktu yang lama. Selain itu, para ahli ingin mempelajari dampak dari isolasi sosial dan disorientasi sementara yang sangat ekstrem pada tubuh manusia selama percobaan tersebut.

Menariknya, Flamini merasakan hal-hal tak wajar dan aneh selama tinggal sendirian di dalam gua selama 500 hari. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya tak mandi selama itu. Berikut Liputan6.com merangkum kisah Beatriz Flamini yang tinggal di dalam gua selama 500 hari melansir dari berbagai sumber, Senin (17/4/2023).

Rasanya Hidup Terasing di Dalam Gua Selama 500 Tahun

Wanita Hidup 500 Hari di Dalam Gua
Wanita Ini Hidup di Gua Selama 500 Hari demi Penelitian (Sumber: Instagram/Beatriz Flamini)

Mengutip dari Unilad, Flamini masuk ke gua saat dunia masih dalam berbagai keadaan kacau akibat pandemi Covid-19. Saat keluar dia mengakui bahwa sulit untuk tidak berpikir bahwa itu masih di hari yang sama saat dia masuk. Dia tidak tahu apa yang terjadi di dunia , tidak mandi sepanjang waktu, dan tidak tahu sudah berapa lama dia berada di bawah tanah.

Saat keluar dari gua di Granada, Spanyol, dia berkata: "Saya masih terjebak pada 21 November 2021. "Aku tidak tahu apa-apa tentang dunia,” kata Flamini. 

Flamini menghabiskan banyak waktu untuk berolahraga, membaca, menggambar, dan merajut topi wol. Menurut tim pendukungnya, dia telah membaca 60 buku dan mengonsumsi 1.000 liter air selama proses tersebut.

Selama waktu ini, dia merekam pikirannya dan secara berkala menukarnya dengan makanan dan air, sambil menghindari kontak manusia. Ia juga dipantau oleh para peneliti, psikolog, dan spelunker - spesialis gua - meski tidak ada yang menghubunginya secara langsung.

Saat keluar, dia menggambarkan semuanya sebagai "pengalaman luar biasa dan tak terkalahkan". Dia memang ingin mandi dan tidak banyak bicara.

"Saya telah diam selama satu setengah tahun, tidak berbicara dengan siapa pun kecuali diri saya sendiri," katanya.

Beatriz Flamini Alami Efek Halusinasi dan Tidak Seimbang saat Berdiri

Wanita Hidup 500 Hari di Dalam Gua
Wanita Ini Hidup di Gua Selama 500 Hari demi Penelitian (Sumber: Instagram/Beatriz Flamini)

Hidup terasing di gua selama 500 hari bagi orang yang tak terlatih bisa bikin frustasi. Tak heran jika manusia yang dikenal sebagai makhluk sosial harus mengurung diri dan bertahan hidup di gua selama 1.5 tahun lamanya. Begitu pula BEatriz Flamini yang mengalami gangguan kesehatan.

“Saya kehilangan keseimbangan, itu sebabnya saya ditahan (saat pertama kali keluar dari gua selama 500 hari),” kata Flamini.

Flamini mengatakan bahwa setelah sekitar dua bulan dia berjuang untuk beradaptasi. Bahkan selama 500 hari ia belum mandi. Namun ia terhindar jauh dari paparan matahari.

“Saya belum menyentuh air selama satu setengah tahun,” tambahnya.

Ketika berada dalam isolasi, dia mengalami 'halusinasi pendengaran' dan mengatakan, "Kamu diam dan otakmu mengarangnya." Pada suatu waktu, ia melaporkan adanya serbuan lalat di dalam gua, yang membuatnya merasa sangat tertutup.

Para pakar telah mempelajari waktunya di dalam gua, menyelidiki dampak isolasi total dan efek disorientasi ekstrem pada persepsi waktu. Tim Flamini menyebut bahwa dia telah mencetak rekor waktu terlama yang dihabiskan di dalam gua, meskipun Rekor Dunia Guinness belum mengonfirmasi hal tersebut, atau bahkan apakah rekor seperti itu ada untuk tinggal sukarela di dalam gua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya