Liputan6.com, Jakarta Alergi makanan adalah reaksi alergi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap protein di dalam makanan merupakan suatu ancaman bagi tubuh. Hal ini dapat terjadi saat kamu mengonsumsi beberapa makanan tertentu.Â
Baca Juga
Reaksi yang timbul dari alergi makanan sering kali ringan. Namun pada beberapa kasus, alergi makanan bisa sampai mengancam nyawa. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah dan meredakan reaksi alergi yang muncul.
Advertisement
Gejala alergi makanan dapat kamu rasakan dari gejala yang ringan hingga gejala serius. Alergi makanan ini paling sering dialami oleh anak-anak, namun orang dewasa juga dapat mengalaminya.
Pada anak-anak umumnya sering mengalami alergi terhadap susu, kedelai, gandum, dan telur. Sedangkan orang dewasa lebih sering mengalami alergi dari santapan laut seperti ikan dan kerang.Â
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/11/2019) tentang gejala alergi makanan dan cara mengatasinya
Gejala Alergi Makanan
Gejala alergi makanan biasanya terjadi beberapa menit hingga beberapa jam setelah kamu mengonsumsi makanan penyebab alergi tersebut. Reaksi alergi ini dibagi menjadi dua, yaitu reaksi alergi yang umum dirasakan dan reaksi alergi serius atau disebut juga dengan anafilaksis. Reaksi anafilaksis ini biasanya ditandai dengan pusing, jantung berdebar, keringat dingin, hingga pingsan.
Berikut beberapa gejala alergi makanan yang biasa muncul:
- Pilek atau hidung tersumbat.
- Ruam kulit yang terasa gatal.
- Gatal di mulut, tenggorokan, mata, dan di bagian tubuh lain.
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Sulit menelan dan berbicara.
- Sesak napas.
- Sakit perut, diare, mual, atau muntah
- Pusing dan pandangan gelap
- Jantung berdebar
- Keringat dingin
- Hilang kesadaran atau pingsan
Advertisement
Penyebab Alergi Makanan
Penyebab alergi makanan adalah sistem kekebalan tubuh keliru menganggap protein di dalam makanan tertentu sebagai ancaman bagi tubuh. Merespons hal tersebut, tubuh melepaskan antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE), untuk menetralisir pemicu alergi (alergen) di dalam makanan tersebut.
Saat seseorang kembali mengonsumsi makanan tersebut meski hanya sedikit, IgE akan merangsang tubuh untuk mengeluarkan senyawa kimia yang disebut histamin ke aliran darah. Histamin inilah yang menyebabkan timbulnya gejala alergi.
Makanan yang menyebabkan alergi cenderung berbeda pada orang dewasa dan anak-anak. Pada orang dewasa, reaksi alergi bisa muncul setelah mengonsumsi makanan berikut:
- Ikan
- Kerang
- Udang
- Kepiting
- Kacang-kacangan
Sedangkan pada anak-anak, makanan yang umumnya menyebabkan alergi adalah sebagai berikut:
- Kacang
- Gandum
- Kedelai
- Telur
- Susu sapi
Faktor Risiko Alergi Makanan
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang membuat kamu lebih rentan terkena alergi makanan, yaitu:
Riwayat keluarga. Kamu berisiko tinggi memiliki alergi makanan jika memiliki keluarga dengan riwayat alergi makanan.
Usia. Alergi makanan umumnya terjadi pada anak-anak, khususnya anak-anak kecil dan bayi. Saat tumbuh besar, sistem pencernaan anak menjadi lebih matang dan tubuh akan meminimalisir mencerna makanan yang merangsang alergi.
Pernah mengalami alergi lainnya. Jika kamu telah memiliki alergi terhadap satu makanan, kamu berisiko tinggi untuk mengalami alergi terhadap makanan lain. Demikian juga, jika kamu memiliki jenis reaksi alergi lain, seperti alergi debu, risiko kamu memiliki alergi makanan menjadi lebih besar.
Asma. Asma dan alergi makanan umumnya terjadi bersamaan. Ketika hal ini terjadi, alergi makanan dan asma, gejala keduanya cenderung lebih berat.
Advertisement
Cara Mengatasi Alergi Makanan
Cara mengatasi alergi makanan tentunya dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan teratur. Gaya hidup dan pengobatan rumah berikut dapat membantu dalam menangani alergi makanan:
- Menghindari makanan yang bermasalah (makanan sisa, kedaluwarsa)
- Baca label makanan dengan saksama sebelum membeli atau menyiapkan makanan.
- Pelajari cara menggunakan suntikan anti-alergi dan ajari orang-orang di sekitar kamu, semisal kamu tiba-tiba menderita alergi jenis ini.
- Selalu bawa obat alergi.
- Kenakan gelang atau kalung medis sebagai tanda agar orang-orang tahu bahwa kamu memiliki alergi makanan atau jenis lainnya.
- Beritahu keluarga, pengasuh, dan guru jika anak memiliki alergi makanan.
- Cuci peralatan dengan hati-hati sebelum menyiapkan makanan bayi. Hal ini dapat membantu mencegah penyebab alergi.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter tentang kondisi kesehatanmu. Terutama pada alergi makanan yang sering dianggap sepele, kamu harus benar-benar memerhatikannya agar tidak menyesal di kemudian hari.