Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli, Unsur, Jenis, dan Karakteristiknya

Pengertian hikayat adalah salah satu bentuk prosa yang mengisahkan tentang kehidupan manusia secara umum.

oleh Husnul Abdi diperbarui 13 Jun 2023, 05:40 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2023, 05:40 WIB
Pengertian Hikayat
Pengertian Hikayat Credit: pexels.com/Leah

Liputan6.com, Jakarta Pengertian hikayat tentunya perlu kamu pahami dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Hikayat adalah karya sastra lama Melayu yang berbentuk prosa. Sebagai karya sastra lama, penciptaan hikayat di zaman ini sudah sangat jarang ditemukan.

Pengertian hikayat adalah salah satu bentuk prosa yang mengisahkan tentang kehidupan manusia secara umum. Biasanya hikayat menceritakan kisah tentang kesaktian, kehidupan raja, kisah si baik dan si jahat, dan kisah-kisah khayalan.

Hikayat biasanya dibacakan sebagai hiburan ataupun pelipur lara, bahkan untuk membangkitkan semangat juang seseorang. Fungsinya untuk menghibur, karena kisahnya biasa berakhir bahagia dan dimenangkan oleh tokoh yang baik sebagai tokoh utama atau pahlawan. 

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (31/1/2022) tentang pengertian hikayat.

Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli

Kutipan Buku Sapiens Bagian I
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Priscilla

Perlu diketahui, pengertian hikayat berasal dari bahasa bahasa Arab yaitu 'Haka', yang artinya bercerita atau menceritakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Pengertian hikayat adalah salah satu karya sastra lama yang berbentuk prosa, yang di dalamnya biasanya mengisahkan mengenai kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau pun juga orang-orang ternama dengan segala kegagahan, kehebatan, kesaktian ataupun juga kepahlawanannya.

Adapun beberapa pengertian hikayat menurut para ahli, sebagai berikut :

Sugiarto. Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya cerita atau kisah. Pada masa awal kata ini digunakan dalam bahasa Melayu, makna aslinya masih melekat. Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika semua karya berbentuk prosa dalam sastra Melayu lama umumnya disebut hikayat.

Suherli. Pengertian hikayat adalah ragam jenis cerita rakyat dan termasuk ke dalam teks narasi. Hikayat merupakan cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.

Sudjiman. Menurutnya istilah Hikayat di judul awal cerita membuat adanya kesalahpahaman bagi orang dulu. Sebab naskah-naskah cerita Melayu ditulis dengan huruf Arab-Melayu, sehingga ketika naskah tersebut disalin ke dalam huruf Latin, maka kata “hikayat” ditulis dengan huruf kapital, sehingga terjadi kesalahpahaman si penyalin naskah yang menganggap kata “hikayat” sebagai bagian dari judul cerita.

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat

Untuk lebih memahami tentang pengertian hikayat, mengenali unsurnya wajib kamu lakukan. Berikut unsur-unsur hikayat yang perlu kamu ketahui:

1. Sudut pandang, yang merupakan pusat pengisahan di mana sebuah cerita tersebut dikisahkan oleh sang pencerita.

2. Tema, yang merupakan suatu gagasan untuk mendasari sebuah cerita.

3. Tokoh, yang merupakan pemeran pada cerita. Penokohan adalah penggambaran watak dari masing-masing tokoh yang diceritakan.

4. Gaya, yang sangat berhubungan dengan bagaimana cara penulis menyajikan sebuah cerita serta menggunakan bahasa dan juga unsur-unsur keindahan lainnya dalam hikayat.

5. Alur, adalah sebuah jalinan peristiwa dalam suatu cerita.

6. Latar, merupakan tempat, waktu, serta situasi/suasana yang tergambar dalam sebuah cerita hikayat.

7. Amanat, adalah sebuah pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui sebuah cerita.

Ada pula unsur ekstrinsik dalam sebuah hikayat yang memiliki hubungan dengan latar belakang cerita. Misalnya seperti latar belakang adat, budaya, agama dan masih banyak lagi. Perlu diketahui bahwa unsur ekstrinsik ini juga ada kaitannya dengan norma atau nilai kehidupan dalam cerita. Contohnya nilai agama, moral, sosial, budaya dan masih banyak lagi.

Jenis Hikayat

Rahasia Pelangi
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Clay

Jenis-jenis hikayat dibedakan menjadi 2, yaitu jenis hikayat berdasarkan isinya dan jenis hikayat berdasarkan asalnya. Berikut penjelasannya :

Jenis Hikayat berdasarkan Isinya

Berdasarkan isinya hikayat terbagi menjadi 6, yaitu:

- Cerita rakyat

- Epos India

- Cerita dari Jawa

- Cerita-cerita Islam

- Sejarah dan Biografi

- Cerita berbingkat

 

Jenis Hikayat Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, hikayat ini terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Melayu Asli. Contohnya Hikayat Hang Tuah (bercampur unsur islam), Hikayat Si Miskin (bercampur unsur islam), Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Malim Deman.

2. Pengaruh Jawa. Contohnya Hikayat Panji Semirang, Hikayat Cekel Weneng Pati, Hikayat Indera Jaya (dari cerita Anglingdarma).

3. Pengaruh Hindu (India). Contohnya Hikayat Sri Rama (dari cerita Ramayana), Hikayat Perang Pandhawa (dari cerita Mahabarata), Hikayat Sang Boma (dari cerita Mahabarata), dan Hikayat Bayan Budiman.

4. Pengaruh Arab-Persia. Contohnya Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam), Hikayat Bachtiar, dan Hikayat Seribu Satu Malam.

Karakteristik Hikayat

Karakteristik atau ciri-ciri hikayat bisa kamu lihat dari melihat isinya secara keseluruhan. Berikut beberapa ciri-ciri hikayat yang perlu diketahui:

1. Anonim.  Pengarang hikayat tersebut biasanya memang tidak dikenali.

2. Istana Sentris. Hikayat bercerita soal tokoh di mana dia berkaitan dengan kehidupan dalam sebuah istana atau pun kerajaan. Bisa juga pusat dari cerita tersebut berada pada lingkungan istana itu.

3. Bersifat komunal atau menjadi miliki masyarakat.

4. Bersifat statis, dimana tidak ada banyak terjadinya perubahan atau tetap.

5. Bersifat tradisional. Biasanya hikayat memang bersifat tradisional atau meneruskan budaya, kebiasaan yang dianggap baik (tradisi).

6. Memakai bahasa klise. Menggunakan bahasa secara berulang-ulang.

7. Mempunyai sifat didaktis. Hal ini agar dapat mendidik dengan amat baik secara moral maupun religi.

8. Magis. Pada umumnya bersifat magis yang berarti pengarang akan membawa pembaca ke dalam dunia khayalan sehingga pada nantinya akan berimajinasi secara serba indah.

9. Ceritakan kisah universal manusia, misalnya seperti adanya perang yang baik dengan yang buruk. Di mana pada nantinya peperangan tersebut akan dimenangkan oleh kebaikan, bukan keburukan atau pun kejahatan.

10. Memiliki akhir bahagia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya