Masjid Al Furqan Bandar Lampung, Sejarah, Arsitektur Dan Fasilitasnya

Sejarah pembangunan masjid Al Furqan, detail arsitektur dan fasilitas-fasilitasnya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 04 Sep 2023, 16:40 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2023, 16:40 WIB
Masjid Agung Al Furqan Bandar Lampung.
Masjid Agung Al Furqan Bandar Lampung. Source: IG @trisuyarto

Liputan6.com, Jakarta Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan budaya yang memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Muslim. Masjid Al Furqan di Bandar Lampung adalah salah satu contoh yang mencolok dari masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga memiliki fasilitas yang beragam untuk kegiatan sosial, budaya, dan pendidikan.

Didirikan atas gagasan Presiden Soekarno pada tahun 1951, masjid ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan semangat perjuangan Indonesia melawan penjajahan. Namanya sendiri, Masjid Al Furqan, yang berarti "pembeda antara kebenaran dan kebatilan" adalah simbol penting dari nilai-nilai kemerdekaan dan kebenaran.

Masjid Al Furqan bukan hanya destinasi ibadah, tetapi juga tempat di mana masyarakat dapat bersatu, belajar, dan merayakan budaya mereka. Dengan fasilitas-fasilitasnya yang beragam, Masjid Al Furqon Bandar Lampung telah menjadi ikon penting di kota tersebut dan destinasi wisata religi yang menghadirkan pengalaman spiritual dan budaya yang tak terlupakan. 

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Senin (4/9/2023). Sejarah pembangunan masjid Al Furqan, detail arsitektur dan fasilitas-fasilitasnya.

Sejarah Masjid Al Furqan

Sejarah Masjid Agung Al Furqan di Bandar Lampung memiliki akar yang dalam dan dimulai dengan inisiatif Presiden Soekarno. Pada tahun 1951, Presiden Soekarno membeli lahan seluas 60.850 m2 dari penduduk setempat dengan tujuan membangun sebuah masjid di kota Bandar Lampung.

Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1961, dengan langkah awal seperti meletakkan pondasi dan konstruksi batu bata. Masjid ini diresmikan pada tanggal 5 April 1961, dan awalnya diberi nama Masjid Al Furqan, yang berarti "pembeda antara kebenaran dan kebatilan." Nama ini dipilih oleh Presiden Soekarno sebagai simbol perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.

Seiring berjalannya waktu, masjid ini menjadi ikon dan pusat ibadah utama di Bandar Lampung. Oleh karena itu, nama resminya kemudian diperluas menjadi "Masjid Agung Al Furqon Bandar Lampung" untuk menunjukkan statusnya sebagai masjid terbesar dan yang paling penting di kota tersebut.

Dengan sejarah yang dimulai dari ide Presiden Soekarno, Masjid Agung Al Furqon Bandar Lampung menjadi simbol penting bagi komunitas Muslim di wilayah tersebut serta mengingatkan pada perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan.

Arsitektur Masjid Al Furqan

Masjid Al Furqan di Bandar Lampung memiliki arsitektur yang terinspirasi oleh gaya Timur Tengah, dengan beberapa ciri khas yang mencolok:

  1. Warna Putih dan Hijau: Masjid ini didominasi oleh warna putih dan hijau, yang melambangkan kesucian dan kedamaian. Kombinasi warna ini umumnya ditemukan dalam masjid-masjid yang mengadopsi gaya arsitektur Timur Tengah.
  2. Dua Lantai: Masjid ini memiliki dua lantai. Lantai pertama digunakan sebagai gedung serba guna, sementara lantai kedua digunakan sebagai ruang sholat berjamaah. Konsep ini umum dalam desain masjid modern yang berusaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat Muslim.
  3. Kubah Limas: Salah satu ciri khas utama masjid ini adalah tiga kubah limas yang berbentuk segi empat mengerucut ke atas. Kubah limas ini melambangkan kekuatan dan keteguhan iman. Kubah ini merupakan elemen arsitektural yang unik dan jarang ditemukan di masjid-masjid lain yang umumnya menggunakan kubah lingkaran.
  4. Menara Al-Qur'an: Menara setinggi 99 meter dengan Al-Qur'an raksasa berukuran 2 x 3 meter yang beratnya mencapai 800 kg adalah salah satu fitur paling mencolok di masjid ini. Menara ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan Al-Qur'an yang sangat besar dan ditempatkan di ketinggian yang mengesankan.
  5. Pintu Kayu Jati dan Kaligrafi: Di dalam masjid, pintu kayu jati kokoh dan kaligrafi-kaligrafi indah yang menghiasi ruangan memberikan sentuhan artistik pada desain interior. Pintu kayu jati adalah simbol keawetan dan kemewahan, sementara kaligrafi menghadirkan elemen seni Islam yang klasik.
  6. Lukisan Wali Songo: Di bagian depan selatan masjid terdapat lukisan-lukisan wali songo yang menambah keelokan dan kemegahan masjid. Wali songo adalah tokoh-tokoh agama yang penting dalam sejarah Islam di Indonesia.
  7. Kapasitas Ruang Sholat: Masjid ini memiliki ruang sholat berjamaah yang dapat menampung sekitar 2.000 jamaah, yang menjadikannya sebagai pusat ibadah yang besar dan penting bagi komunitas Muslim setempat.

Kombinasi dari elemen-elemen ini menciptakan sebuah masjid yang memadukan tradisi Islam dengan sentuhan arsitektur modern, menciptakan sebuah tempat ibadah yang indah dan bersejarah di Bandar Lampung.

Fasilitas Masjid Al Furqan

Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Masjid Agung Al Furqan Bandar Lampung, seperti yang Anda sebutkan, mencakup:

  1. Gedung Serba Guna: Masjid ini memiliki gedung serba guna yang dapat digunakan untuk berbagai jenis acara sosial dan budaya, seperti resepsi pernikahan, khitanan, ulang tahun, dan acara lainnya. Fasilitas ini menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan komunitas.
  2. Perpustakaan: Terdapat perpustakaan di masjid yang menyediakan berbagai buku tentang agama, sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan referensi bagi komunitas Muslim setempat.
  3. Museum: Masjid ini memiliki museum yang menampilkan koleksi benda-benda bersejarah, termasuk foto-foto Presiden Soekarno, replika proklamasi kemerdekaan, bendera merah putih pertama, dan barang-barang lain yang terkait dengan sejarah Indonesia. Museum ini membantu melestarikan warisan budaya dan sejarah bangsa.
  4. Taman Wisata Religi: Taman wisata religi di sekitar masjid menawarkan pemandangan alam yang indah dan asri. Tempat ini dapat digunakan untuk bersantai, merenung, atau bermeditasi, serta menghadirkan atmosfer yang tenang dan damai.
  5. Kantin dan Toko Souvenir: Ada kantin dan toko souvenir di masjid yang menyediakan makanan, minuman, dan cinderamata khas Lampung. Pengunjung dapat menikmati hidangan lokal dan membeli kenang-kenangan untuk diingatkan tentang kunjungan mereka ke masjid.

Dengan fasilitas-fasilitas ini, Masjid Agung Al Furqon Bandar Lampung tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebuah pusat kegiatan komunitas dan destinasi wisata religi yang menyediakan beragam pengalaman bagi pengunjungnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya