Masjid Al Mubarokah di Kalijodo Memiliki Arti Tempat yang Dilimpahi Berkah, Simak Penjelasannya

Masjid Al Mubarokah yang kini bertempat di Kalijodo, jadi pusat kehidupan spiritual bagi umat Muslim.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 17 Jul 2023, 14:50 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2023, 14:50 WIB
Ilustrasi Masjid Al Mubarokah
Awal mulanya, Kalijodo merupakan tempat dikenal dengan kegatan prostitusinya, kini di kawasan tersebut berdiri megah RPTRA

Liputan6.com, Jakarta Masjid Al Mubarokah yang kini bertempat di Kalijodo adalah sebuah tempat suci, yang menjadi pusat kehidupan spiritual bagi komunitas Muslim di sekitarnya. Terletak di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara di sepanjang bantaran Kanal Banjir Barat, menjadikan masjid ini penting bagi umat Islam untuk beribadah. 

Masjid Al Mubarokah adalah sebuah tempat suci, yang berperan penting dalam kehidupan spiritual dan sosial komunitas Muslim di sekitarnya. Dengan arsitektur yang memukau, fasilitas yang lengkap, dan kegiatan yang beragam, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kehidupan komunitas yang bermakna.

Melalui peran aktifnya dalam kegiatan sosial, kemanusiaan, dan promosi toleransi agama, Masjid Al Mubarokah menjadi tempat yang memberikan inspirasi dan membantu membangun masyarakat yang lebih baik. Di dalam masjid, terdapat ruang utama untuk shalat yang luas dan nyaman.

Lokasi pembangunan yang awalnya adalah tempat prostitusi, kini dimanfaatkan sebagai rumah ibadah bagi umat muslim dalam memperkuat hubungan harmonis, serta membangun rasa saling menghormati dan menghargai. Berikut ini sejarah masjid Al Mubarokah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (17/7/2023). 

Sejarah

Ilustrasi Masjid (Istimewa)
Ilustrasi Masjid (Istimewa)

 

Awal mulanya, Kalijodo merupakan tempat dikenal dengan kegatan prostitusinya, kini di kawasan tersebut berdiri megah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak dan perempuan (RPTRA), selain itu, juga akan segera berdiri sebuah masjid jami Kalijodo, Al-Mubarokah yang memiliki arti tempat yang dilimpahi berkah. Masjid Jami Al Mubarokah Kalijodo merupakan bagian dari perencanaan kawasan Kalijodo tahap 2 (dari total 4 tahap pembangunan di Kalijodo). Di mana masjid ini merupakan bentuk realisasi akan harapan masyarakat Kalijodo, yang sangat mengharapkan adanya bangunan masjid untuk tempat ibadah dan fasilitas penunjang untuk Kendurian dan Selametan.

Dengan berdirinya masjid Al-Mubarokah ini yang berarti tempat yang dilimpahi berkah, diharapkan nantinya semakin menyempurnakan berkah untuk kawasan yang dulunya dikenal sebagai tempat maksiat ini. Perletakan batu pertama masjid Al-Mubarokah sendiri, sudah dilakukan di bulan Februari 2017 dan dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kala itu aktif sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada saat peletakan batu pertama, Ahok didampingi oleh Sekda DKI Saefullah, WaliKota Jakarta Barat Anas Effendi, dan Wali Kota Jakarta Utara WahyuHaryadi.

Masjid ini dirancang dengan konsep arsitektur pendopo modern tropis, yang dikelilingi taman yang hijau dengan nuansa Islami yang bersinergi dengan Budaya Betawi yang kental. Masjid  Al-Mubarokah merupakan bangunan 2 lantai, di mana areal lantai bawahnya berfungsi juga sebagai ruang untuk kegiatan kendurian warga Kalijodo. Sedangkan pada bagian dinding masjid, seluruh bagiannya tersusun dari kerawang bata transparan, mengambil falsafah “breezing wall” pada dinding gedek rumah betawi pada umumnya. Untuk bagian atap masjid, berupa limasan yang asimetris, dengan bentuk merendah ke arah kiblat, mengambil posisi postur orang yang sedang sujud dalam shalat.

Fungsi Masjid

Ilustrasi Masjid (Istimewa)
Ilustrasi Masjidil Haram, Mekkah (Istimewa)

Masjid sebagai Baitullah atau rumah Allah, memiliki fungsi dan peranan penting bagi umat muslim di dunia. Fungsi masjid yang paling utama ialah sebagai tempat bersujud atau beribadah kepada Allah. Hal ini sebagaimana dalam salah satu surah Alquran, Allah SWT berfirman yang artinya:

"Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya pada waktu pagi dan petang, orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan, dan tidak (pula) oleh jual-beli, atau aktivitas apapun dan mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, membayarkan zakat, mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang." (QS An-Nur: 36-37)

Fungsi masjid yang paling utama ialah sebagai tempat ibadah, khususnya shalat. Masjid difungsikan sebagai sarana bagi umat muslim untuk melaksanakan shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Hal ini sebagaimana yang tertuang di dalam salah satu surah Alquran, Allah berfirman yang artinya:

"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah." (QS Al-Jin: 72)

Ketika terjadi bencana atau musibah, masjid menjadi salah satu tempat yang paling banyak digunakan sebagai tempat perlindungan. Pasalnya, setiap muslim akan merasa aman dan tentram ketika berada di dalam masjid. Di samping itu, Allah SWT juga akan memberikan petunjuk bagi setiap muslim yang mau memakmurkan masjid. Sebagaimana dalam salah satu surah Alquran berikut ini, Allah berfirman yang artinya:

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS Al-Taubah: 18).

 

Adab Masuk Masjid dan Doanya

Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)
Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Mengerjakan dua rakaat shalat sunnah tahiyyatul masjid sebelum duduk

Dalil disunnahkannya mengerjakan sholat tahiyatul masjid berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ

“Apabila salah seorang di antara kamu masuk masjid, maka janganlah ia duduk sehingga ia melaksanakan sholat dua rakaat”. (HR. Ahmad dari Abu Hurairah).

I'tikaf dan berzikir

Saat berada di masjid perbanyak berdzikir kepada Allah, membaca Alquran, berdoa meminta kepada Allah kebaikan untuk diri sendiri atau pun untuk orang lain, karena di antara doa yang mustajab adalah doa antara adzan dan iqamah.

Tidak Transaksi Jual beli di Dalam Masjid

Adab lainnya saat berada di dalam masjid adalah tidak melakukan transaksi jual beli di dalamnya, karena hukumnya makruh. Masjid bukanlah pasar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيْعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِيْ الْمَسْجِدِ فَقُوْلُوْا لَا أَرْبَحَ اللهُ تِجَارَتَكَ، وَإِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَنْشُدُ فِيْهِ الضَّالَّةَ فَقُوْلُوْا لَا رَدَّ اللهُ عَلَيْكَ (رواه الترمذي)

Maknanya: “Jika kalian melihat seseorang yang menjual atau membeli di masjid, maka katakanlah, “Semoga Allah menjadikan perdaganganmu ini tidak menghasilkan keuntungan.” Dan jika kalian melihat seseorang mencari barang hilang di masjid, maka katakanlah, “Semoga Allah tidak mengembalikan barangmu yang hilang tersebut padamu”.” (HR at-Tirmidzi)

 

Tidak Mengeraskan Suara

Di antara adab yang harus diindahkan ketika berada di dalam masjid, adalah tidak mengganggu orang-orang yang sedang mengerjakan shalat atau membaca Aluran di dalam masjid. Al Baihaqi dalam kitab as-Sunan al Kubra dan lainnya meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf di masjid, lalu beliau mendengar orang-orang membaca al Qur’an dengan suara yang keras.

Nabi kemudian bersabda:

أَلَا إِنَّ كُلَّكُم يُنَاجِي رَبَّهُ فَلَا يُؤْذِيَنَّ بَعْضُكمُ بَعْضًا وَلَا يَرْفَعَنَّ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي القِرَاءَةِ فِي الصَّلاَةِ

Maknanya: “Sungguh, masing-masing dari kalian sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah kalian saling menyakiti satu sama lain, dan janganlah masing-masing kalian mengeraskan bacaannya saat shalat (sehingga mengganggu orang lain yang sedang shalat)”.

Membaca Doa saat Keluar Masjid

Diawali Kaki Kiri Adab selanjutnya, ketika hendak keluar dari masjid yakni mengawali langkah dari kaki kiri lalu membaca doa berikut:

بِسْمِ اللهِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ فَضْلِكَ

“Dengan nama Allah, ya Allah berikanlah tambahan keagungan kepada Nabi Muhammad dan bukalah untukku pintu-pintu anugerah-Mu.”

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya