Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri dataran tinggi sangatlah berbeda dengan dataran rendah. Dataran tinggi adalah daerah yang terletak pada ketinggian di atas 700 permukaan air laut. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.
Sedangkan mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian dataran tinggi adalah bagian permukaan bumi yang mendatar serta terletak pada ketinggian lebih dari 600 m dari permukaan laut.
Advertisement
Bagi Anda yang masih bingung membedakan dataran tinggi dan dataran rendah, bisa memperhatikan ciri-ciri dataran tinggi. Salah satu ciri-ciri dataran tinggi adalah memiliki iklim yang sejuk. Selain itu, masih banyak ciri-ciri dataran tinggi yang bisa anda kenali.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai ciri-ciri dataran tinggi beserta definisi dan manfaatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/10/2023).
Mengenal Dataran Tinggi
Sebelum mengetahui ciri-ciri dataran tinggi, anda perlu mengenal dataran tinggi terlebih dahulu. Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian dataran tinggi adalah bagian permukaan bumi yang mendatar serta terletak pada ketinggian lebih dari 600 m dari permukaan laut.
Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran tinggi ini juga disebut dengan plateau atau plato. Wilayah daratan adalah bagian dari permukaan bumi berbentuk padat, dan tidak digenangi oleh air.
Dalam buku Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial yang diterbitkan oleh Yudhistira Ghalia Indonesia, menjelaskan bahwa dataran tinggi adalah dataran yang mempunyai ketinggian antara 200 sampai 1.500 meter di atas permukaan air laut. Dataran tinggi biasanya mempunyai suhu udara yang dingin. Makin tinggi letak suatu tempat, maka semakin rendah suhu udara di tempat tersebut.
Meskipun hidup di daerah yang bersuhu udara dingin, kegiatan masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Masyarakat bisa melakukan kegiatan di bidang pertanian, peternakan atau perkebunan. Udara yang dingin biasanya digunakan untuk tempat peristirahatan. Oleh karena itulah bermunculan tempat-tempat peristirahatan yang di bangun oleh masyarakat.
Beberapa contoh dataran tinggi di wilayah Indonesia adalah  Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Minangkabau, dan Dataran Tinggi Karo. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran tinggi dari kategori terakhir ini antara lain adalah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah.
Advertisement
Ciri-Ciri Dataran Tinggi di Wilayah Indonesia
Adapun beberapa ciri-ciri dataran tinggi di wilayah Indonesia yang bisa anda kenali adalah sebagai berikut ini:
- Memiliki udaranya yang sejuk.
- Tekstur tanahnya subur.
- Memiliki banyak vegetasi yang mampu menyimpan banyak air.
- Tanah dataran tinggi cenderung subur.
- Area pertaniannya dibuat terasering.
- Kegiatan ekonominya mengarah pada pariwisata serta perkebunan.
- Memiliki ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut.
- Curah hujan yang rendah.
- Cenderung memiliki amplitudo yang cukup besar. Amplitudo atau simpangan suhu adalah perbedaan suhu yang terjadi, karena adanya kenaikan dan penurunan rata-rata suatu tempat.
- Budidaya tanaman adalah holtikultura yakni sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias.
- Kelembapan nisbi yang masih cukup rendah nilainya. Ketika dibandingkan dengan dataran lainnya, akan berbeda karena jumlah uap air yang ada di udara juga menjadi rendah.
Manfaat Dataran Tinggi
Dataran tinggi memiliki berbagai manfaat yang signifikan, baik bagi lingkungan, manusia, maupun ekonomi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari dataran tinggi:
1. Sumber Daya Air
Dataran tinggi sering berfungsi sebagai sumber utama air bersih. Hujan yang tinggi di dataran tinggi mengisi sungai-sungai dan danau yang mengalir ke dataran rendah. Air ini penting untuk pemenuhan kebutuhan air manusia, pertanian, dan industri di dataran rendah.
2. Pertanian
Meskipun pertanian di dataran tinggi dapat menjadi lebih sulit karena topografi yang curam, banyak dataran tinggi memiliki tanah yang subur dan kondisi iklim yang mendukung pertumbuhan tanaman tertentu. Pertanian di dataran tinggi sering menghasilkan produk-produk seperti buah, sayuran, dan anggur yang berkualitas tinggi.
3. Pariwisata
Dataran tinggi sering menawarkan pemandangan alam yang spektakuler, seperti gunung, lembah, dan air terjun. Ini menjadikan dataran tinggi tujuan wisata yang populer. Wisatawan datang untuk mendaki gunung, bersepeda gunung, menjelajahi alam, dan menikmati keindahan alam yang unik.
4. Energi Terbarukan
Beberapa dataran tinggi memiliki potensi besar untuk pembangkit listrik tenaga air. Sungai-sungai yang mengalir melalui dataran tinggi dapat digunakan untuk menghasilkan listrik melalui pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan sumber energi terbarukan yang penting.
5. Hutan Lindung
Dataran tinggi sering menjadi rumah bagi hutan hujan pegunungan yang penting. Hutan-hutan ini berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, dan sebagai penyerap karbon yang penting dalam mitigasi perubahan iklim.
6. Biodiversitas
Dataran tinggi sering menjadi pusat keanekaragaman hayati yang tinggi. Kondisi iklim yang beragam dan vegetasi yang berbeda menciptakan berbagai habitat untuk berbagai jenis spesies tumbuhan dan hewan. Ini mendukung keanekaragaman ekosistem yang penting bagi keseimbangan ekologi.
7. Edukasi dan Penelitian
Dataran tinggi sering digunakan untuk penelitian ilmiah dan pendidikan. Ilmuwan menggunakan dataran tinggi untuk mempelajari geologi, iklim, dan ekologi yang beragam, dan ini membantu dalam pemahaman dan pelestarian lingkungan.
8. Dimanfaatkan untuk Peternakan
Manfaat dataran tinggi lainnya adalah bisa dimanfaatkan sebagai lahan peternakan. Hal ini karena dataran tinggi memiliki iklim yang sejuk dan tanah yang luas, juga tersedia makanan bagi ternak yang banyak. Macam hewan ternak seperti domba, sapi, kambing, kerbau dan kuda, dapat hidup di dataran tinggi dan berkembang baik di sana.
Advertisement