Tips Sehat Mengonsumsi Kurma bagi Penderita Diabetes, Yuk Simak

Mengonsumsi kurma dalam jumlah yang pas bisa membantu anda menjaga kadar gula darah dan berat badan tetap stabil.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 02 Okt 2024, 09:42 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024, 09:42 WIB
Aturan konsumsi kurma yang aman untuk penderita diabetes
Kurma. (Foto: Freepik/azerbaijan_stockers)

Liputan6.com, Jakarta Buah kurma adalah salah satu buah yang paling digemari oleh mereka yang memperhatikan kadar gula darah mereka, dan dapat dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Kualitas nutrisi serta manfaat kesehatannya yang luar biasa telah dikenal luas di seluruh dunia. Kurma memiliki rasa manis, Indeks Glikemik (IG) yang rendah, dan merupakan salah satu makanan paling sehat.

Kurma mengandung fruktosa dalam jumlah tinggi, serta kaya akan serat dan nutrisi seperti vitamin A, K, dan B kompleks, zat besi, kalsium, natrium, kalium, magnesium, dan seng. Kandungan nutrisi dalam kurma ini membantu mencegah sembelit, penyakit jantung, anemia, diare, dan berbagai kondisi lainnya.

Untuk memahami pengaruh IG kurma terhadap penderita diabetes, sebuah penelitian dilakukan pada tahun 2011 dan diterbitkan dalam Nutrition Journal. Mengutip dari stylecraze.com, penelitian tersebut menunjukkan bahwa ketika penderita diabetes mengkonsumsi kurma, kadar glukosa postprandial mereka tidak mengalami peningkatan drastis.

Ini menunjukkan bahwa kurma dapat memberikan manfaat potensial bagi pasien diabetes jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan diimbangi dengan pola makan yang sehat dan seimbang. Dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini tips sehat mengonsumsi buah kurma bagi penderita diabetes, Rabu (2/10/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kurma?

Hubungan kurma dengan penderita diabetes
Kurma. (Sumber foto: Freepik/Stoccking)

Rasa manis alami kurma sering kali menimbulkan kesalahpahaman bahwa penderita diabetes tidak boleh mengkonsumsinya. Kuncinya adalah moderasi. Mengkonsumsi kurma dalam jumlah besar dapat berbahaya bagi penderita diabetes karena tingginya kandungan gula alami dalam buah ini.

Indeks Glikemik (IG) adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa cepat suatu zat dapat meningkatkan kadar glukosa darah saat dikonsumsi sendiri. Meskipun manis secara alami, kurma memiliki IG rendah (antara 44 dan 53) serta GL sedang.

Pola makan dengan beban glikemik tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, penderita diabetes disarankan mengkonsumsi makanan dengan beban glikemik rendah, yang mempertimbangkan Indeks Glikemik dan porsi yang dikonsumsi.

Selain kandungan vitamin dan mineral dalam kurma, mengkonsumsi buah ini memberikan manfaat khusus bagi penderita diabetes, yaitu:

1. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular

Serat dalam kurma membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan menurunkan LDL dan kolesterol total.

2. Mengatur tekanan darah

Kurma kaya akan potasium dan magnesium. Kandungan ini membantu menjaga keseimbangan osmotik dan membantu osmoregulasi, sehingga mengatur tekanan darah.

3. Mengelola kadar kalium

Dalam 50 gram kurma terdapat sekitar 300 mg potasium, yang meningkatkan kadar potasium dalam tubuh, serta kalium dapat membantu mengontrol tekanan darah.


Kurma Segar dan Kurma Kering Berbeda

Perbedaan kurma segar dan kurma kering
Kurma basah dan kurma kering. (Foto: Freepik)

Kurma yang memiliki manfaat kesehatan dan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes sering diabaikan karena anggapan bahwa yang lebih mahal lebih baik.

Padahal, semua jenis kurma kaya akan nutrisi dan memiliki umur simpan yang panjang serta tingkat kerusakan yang rendah. Kurma kering adalah salah satu buah kering yang paling mudah ditemukan, terutama di India. Untuk membuat kurma kering, Anda bisa menjemur atau mengeringkan kurma segar menggunakan alat panggang (oven).

Kurma kering mengandung lebih banyak kalori dan lebih sedikit vitamin C. Konsentrasi fitoestrogen pada kurma kering adalah yang tertinggi kedua dibandingkan dengan buah lainnya. Sementara itu, kurma segar sebaiknya dikonsumsi segera setelah dipetik.

Namun demikian, baik kurma segar maupun kurma kering aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Selain itu, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa fitoestrogen dalam makanan mungkin bermanfaat bagi penderita diabetes dan obesitas.


Pedoman Mengonsumsi Kurma bagi Penderita Diabetes

Aturan mengkonsumsi kurma untuk penderita diabetes
Panduan mengonsumsi kurma bagi penderita diabetes. (Foto: Freepik/Queenmoonlite Studio)

Kurma telah dikonsumsi selama lebih dari 6.000 tahun. Buah yang lezat dan bergizi ini sering menjadi perhatian bagi penderita diabetes karena kandungan gulanya yang tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan makanan lain berdasarkan nilai Indeks Glikemik (IG) dan Beban Glikemik (GL), kurma dianggap sebagai camilan sehat bagi penderita diabetes jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Kurma memiliki IG rendah dan GL sedang, menjadikannya pilihan camilan yang cocok untuk penderita diabetes. Semua makanan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, termasuk kurma. Karena kandungan gula dan kalorinya yang tinggi, mengombinasikan kurma dengan sumber protein dan lemak, seperti almond, dapat membantu memperlambat pencernaan dan membantu mengatur kadar gula darah Sahabat.

Kurma sangat serbaguna sehingga bisa dinikmati dengan berbagai cara pada waktu yang berbeda untuk mendapatkan manfaat optimal. Mereka bisa menjadi camilan sebelum latihan fisik atau olahraga, camilan sebelum tidur, dan juga bisa menjadi bagian dari sarapan ketika Sahabat menggabungkannya ke dalam bubur atau sereal.

Penting untuk dicatat bahwa kurma lebih cocok dijadikan camilan daripada sebagai bagian dari makanan berat. Selain kacang-kacangan, mereka juga bisa menjadi camilan pagi atau sore hari yang sangat baik.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya