Overthinking Adalah Pikiran yang Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya

Overthinking bisa dikatakan sebagai sebuah kecenderungan untuk memikirkan sesuatu secara berlebihan, khususnya hal-hal yang berbau negatif.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 22 Okt 2024, 17:45 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2024, 17:45 WIB
Overthinking Adalah Pikiran yang Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Overthinking sering dialami oleh semua orang baik pria ataupun wanita, anak muda ataupun orang dewasa (Photo by Unsplash.com/ 胡 卓亨)

Liputan6.com, Jakarta Overthinking telah menjadi fenomena yang semakin umum di tengah masyarakat modern, di mana seseorang terjebak dalam pusaran pikiran yang tak berujung. Kondisi ini seringkali muncul sebagai respons terhadap berbagai situasi kehidupan, mulai dari masalah pekerjaan, hubungan, hingga keputusan-keputusan kecil dalam keseharian. Penderita overthinking cenderung menghabiskan waktu dan energi yang berlebihan untuk menganalisis setiap detail situasi hingga ke hal-hal yang terkecil.

Individu yang mengalami overthinking memiliki kecenderungan untuk terus-menerus menganalisis, merefleksikan, dan mengkhawatirkan segala sesuatu secara berlebihan tanpa mampu menghentikannya. Mereka seolah terjebak dalam labirin pikiran yang berputar-putar, mengulang-ulang skenario yang sama, dan membayangkan berbagai kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. Pola pikir semacam ini tidak hanya menyita waktu dan energi, tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Dampak overthinking terhadap kesehatan mental dan emosional tidak bisa dianggap remeh, karena dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan seseorang. Kondisi ini bisa memicu kecemasan berlebih, depresi, gangguan tidur, hingga menurunnya produktivitas dalam pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.

Agar lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian overthinking beserta penyebab dan dampaknya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/10/2024).

Mengenal Overthinking

Overthinking Adalah Pikiran yang Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Ilustrasi overthinking, berpikir. (Image by Freepik)

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Indonesia, overthinking sendiri mengacu pada proses pemikiran yang berulang dan tidak produktif. Hal ini dikarenakan pemikiran dapat terfokus pada banyak hal yang berbeda, penelitian secara umum membedakan antara ‘merenung’ tentang kejadian masa lampau dan ‘khawatir’ akan masa depan.

Overthinking bisa dikatakan sebagai sebuah kecenderungan untuk memikirkan sesuatu secara berlebihan, khususnya hal-hal yang berbau negatif. Hal ini jika dilakukan terus menerus akan menyebabkan stres, timbul kecemasan, dan bahkan mengalami depresi.

Overthinking sesungguhnya akan melibatkan pemikiran yang tidak akan membawa kita ke mana-mana dan tidak akan bisa membantu kita. Jadi, jika kamu menyadari kalau saat ini tengah terjebak memikirkan masalah yang sama berulang kali, akan tetapi tidak menemukan solusi apapun, itu artinya mungkin overthinking.

Sementara dalam buku berjudul Di Usia 20 oleh Amelia Lia, arti overthinking adalah istilah yang disematkan pada orang-orang yang terlalu banyak berpikir hal-hal sepele. Arti overthinking adalah berbeda dengan seorang pemikir yang cenderung memikirkan hal penting seperti solusi. Overthinking adalah lebih banyak memikirkan hal-hal tidak penting seperti halnya lebih banyak memikirkan masalah daripada solusi dari masalah yang sedang dihadapi.

Tanda-Tanda Overthinking

Overthinking Adalah Pikiran yang Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Ternyata Overthinking terdiri dari 2 jenis yaitu Ruminating dan Worrying. (Foto: Unsplash.com/Anthony Tran)

Melansir dari laman IDI, adapun tanda-tanda overthinking adalah sebagai berikut ini:

  1. Sulit untuk berhenti memikirkan sesuatu, bahkan setelah kejadiannya lama berlalu
  2. Terus-menerus mempertanyakan keputusan yang sudah diambil
  3. Selalu membayangkan skenario terburuk
  4. Takut membuat kesalahan
  5. Sulit untuk berkonsentrasi
  6. Merasa gelisah dan mudah marah
  7. Kesulitan tidur

Penyebab Overthinking

Overthinking Adalah Pikiran yang Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Ilustrasi Mengalami Trauma Credit: pexels.com/Juan

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu memiliki cara berpikir dan merespon situasi yang berbeda-beda, begitu pula dengan fenomena overthinking yang dapat dipicu oleh beragam faktor. Perbedaan latar belakang, pengalaman hidup, dan kondisi mental seseorang menjadi penentu utama bagaimana mereka mengolah dan merespon setiap pemikiran yang muncul. Memahami penyebab overthinking menjadi langkah awal yang penting untuk mengatasi kondisi ini, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kualitas hidup seseorang.

Salah satu pemicu utama overthinking adalah ketakutan yang berlebihan akan konsekuensi dari keputusan yang diambil. Seseorang yang mengalami kondisi ini seringkali terjebak dalam siklus pemikiran yang tak berujung, di mana mereka terus-menerus menganalisis setiap kemungkinan yang ada.

Ketakutan untuk mengecewakan orang lain atau mengambil keputusan yang salah membuat mereka ragu dalam bertindak dan cenderung menunda-nunda keputusan penting dalam hidup. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi produktivitas tetapi juga dapat menghambat perkembangan personal dan profesional seseorang.

Pengalaman traumatis di masa lalu juga memegang peranan penting sebagai pemicu overthinking pada seseorang. Trauma yang belum terselesaikan dapat menciptakan pola pikir negatif yang berkelanjutan, di mana seseorang terus-menerus mengantisipasi kemungkinan buruk yang mungkin terjadi.

Ketakutan akan pengulangan kejadian traumatis membuat mereka sangat berhati-hati dan cenderung overthinking dalam menghadapi situasi yang mirip dengan pengalaman masa lalu. Hal ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menikmati hidup dan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.

Gangguan kecemasan seperti general anxiety disorder, social anxiety disorders, atau gangguan obsesif-kompulsif seringkali menjadi akar dari masalah overthinking. Kondisi mental ini dapat mempengaruhi cara seseorang memproses informasi dan merespon situasi, menciptakan pola pikir yang tidak sehat dan berlebihan. Kecemasan yang tidak terkendali membuat seseorang sulit untuk berpikir jernih dan objektif, sebaliknya mereka terjebak dalam spiral pemikiran negatif yang sulit diputus tanpa bantuan profesional.

Dampak Negatif Overthinking

Overthinking Adalah Pikiran yang Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Ilustrasi OCD | via: pinterest.com

Kebiasaan overthinking ini dapat memberikan dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, seperti:

  1. Kesehatan mental: Overthinking dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, depresi, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD)
  2. Kesehatan fisik: Overthinking dapat menyebabkan kelelahan, insomnia, sakit kepala, dan masalah pencernaan
  3. Hubungan sosial: Overthinking dapat membuat kamu sulit untuk bersantai dan menikmati kebersamaan dengan orang lain. Lalu diikuti dengan perasaan mudah curiga dan cemburu
  4. Produktivitas: Overthinking dapat membuat kamu sulit untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaan

Cara Mengatasi Overthinking

Overthinking Adalah Pikiran yang Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Ilustrasi wanita bahagia yang sedang berpose di alam pagi hari (Foto dok : pexels.com/garonpiceli).

Dikutip dari laman Bright Side, berikut ini terdapat beberapa cara mengatasi overthinking adalah:

1. Singkirkan Perangkat Elektronik

Menggunakan ponsel, laptop, dan tablet sebelum tidur bisa meningkatkan tingkat kecemasan dan stres, terutama jika membaca atau menonton berita atau hal lain yang membuat khawatir atau membuat otak sibuk. Selain itu, cahaya dari perangkat elektronik sangat mempengaruhi produksi melatonin dalam tubuh, membuat seseorang semakin sulit untuk tertidur.

2. Hirup Aroma Minyak Esensial Lavender

Minyak esensial lavender sering digunakan dalam aromaterapi untuk menghilangkan stres, relaksasi dan tidur yang lebih baik. Taruh beberapa tetes pada handuk atau kain, atau menambahkan sedikit minyak ke bak mandi. Pastikan berhati-hati saat menggunakannya, karena minyak atsiri bisa menyebabkan reaksi alergi.

3. Jadwalkan Waktu untuk Khawatir

Sama seperti menjadwalkan waktu untuk berbelanja, bertemu dengan teman atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Cobalah merencakan 15-30 menit dalam sehari untuk kekhawatiranmu. Luangkan waktu ini untuk pikiran yang mengganggu, dan kemungkinan besar pikiran negatif tidak akan kembali saat waktunya beristirahat.

4. Mengalihkan Perhatian

Setelah menyingkirkan gadget, coba memikirkan beberapa alternatif yang lebih sehat. Misalnya mencoba hobi yang menenangkan atau aktivitas santai yang paling cocok untukmu, seperti membaca, menggambar, mendengarkan musik atau memasak. 

5. Latihan Pernapasan

Pikiran yang berpacu sering dikaitkan dengan stres dan stres membuat jantung kita berdetak lebih cepat dan meningkatkan laju pernapasan kita. Pernapasan yang lambat dan dalam bisa membantumu menenangkan diri dan menenangkan pikiranmu. Cobalah latihan dan teknik pernapasan lain yang bisa dipraktikkan kapan saja untuk mencegah stres dan kecemasan.

6. Lakukan Teknik Relaksasi Otot

Gunakan teknik relaksasi ini tepat di tempat tidurmu. Satu per satu, regangkan dan kendurkan otot-ototmu, mulai dari ujung kaki hingga kepala. Latihan ini akan membantumu mengendurkan otot-otot yang tegang dan memaksamu untuk fokus pada bagian-bagian tubuh ini, yang akan mengalihkan perhatian dari pikiran yang berlomba.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya