50% Pemilih Luar Negeri di Malaysia, KPU Gencar Koordinasi

Dari 2.025.000 WNI yang berada di luar negeri, 50 % pemilih berada di Malaysia.

oleh Tia Fitriyyah diperbarui 01 Apr 2014, 17:16 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2014, 17:16 WIB
Ketua KPU: Kampanye Parpol Harus Mencerdaskan Masyarakat
Selain untuk mendulang suara pemilih, kampanye harus menjadi bagian tanggung jawab Parpol dalam upaya mencerdaskan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan konsen terhadap Pemilu Legislatif 2014 yang akan diselenggarakan di Malaysia pada 6 April 2014. Sebab, calon pemilih yang tersebar di Malaysia cukup besar yakni sebanyak 50% dari 2.025.000 WNI yang berada di luar negeri.

"Pertama catatan, kuantitas jumlah pemilih di luar negeri sekarang 2.025.000 sekian. Kita sangat konsen dengan Malasyia, 50% pemilih kita ada di sana. Sudah ada informasi yang dikirimkan kepada pokja (kelompok kerja) PPLN (Petugas Pemilu Luar Negeri) yang di sana, negera yang pemilih besar agar PPLN gencar koordinasinya," kata Ketua KPU Husni Kamil Malik, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2014).

Husni menjelaskan, upaya KPU untuk kegiatan pemilu di luar negeri sudah disiapkan sebaik mungkin. Pihaknya telah berkoordinasi dengan ketua pokja pembinaan PPLN dengan negara terbanyak keberadaan WNI.

"Tadi pagi saya sudah bicara dengan ketua pokja pembina PPLN yang merupakan pejabat senior di Kemenlu, obrolan terkait koordinasi dengan jumlah pemilih besar. Adalah Malaysia, Arab Saudi, Taiwan, Singapura dan Hongkong. Satu sudah selesai (Hongkong)," papar Husni.

Menurut Husni, metode yang digunakan KPU agar pemilu terselenggara dengan baik antara lain, pertama membuka TPS, kedua mengirim surat suara melalui pos. "Dan yang ketiga kita drop box. Kita berharap dengan metoda ini, pemilu dapat berlangsung baik."

Sementara Komisioner KPU bidang logistik Arief Budiman menambahkan, saat ini terjadi peningkatan pemilih cukup signifikan di Hongkong, yakni 9 kali lipat dari pemilih sebelumnya. Maka itu Pemilu 2014 di luar negeri dilakukan lebih awal sebagai terobosan baru.

"Di Hongkong terjadi peningkatan luar biasa. 2009 terobosan pemilu lebih awal. 2009 jumlah pemilih tidak lebih 7000-an. Hari ini sudah baik di Hongkong atau di Macau. Peningkatan 9 kali lipat dari sisi kuantitas. Dari sisi persentase angka masih kecil. Upaya dilakukan sudah berhasil," pungkas Arief. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Mobilitas WNI Tinggi, KPU Evaluasi Pileg di Luar Negeri

WNI di Papua Nugini Nyoblos Pileg 5 April

WNI di Tiongkok Laksanakan Pileg Hari Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya