Liputan6.com, Serang - KPU Kabupaten Tangerang menolak tudingan telah terjadi penggelembungan suara Pilpres 2014 pada tempat pemungutan suara (TPS) 47 yang berlokasi di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Itu sebenarnya angka 14, bukan 814. Sesungguhnya Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) itu menulis tanda nol, karena sudah angka di timpa, maka yang tampak 814. Harusnya tanda cross (silang)," kata Ahmad Jamaludin, Ketua KPU Kabupaten Tangerang, saat ditemui usai melakukan rapat di Kantor KPU Provinsi Banten, Kota Serang, Sabtu 12 Juli 2014.
Ahmad mengatakan, hasil penghitungan suara di TPS 47 Kelapa Dua dimenangkan oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Dan ini sudah disahkan pada rapat pleno desa tanggal 10 juli, hasilnya tetap 14 untuk nomor urut 1," lanjutnya.
Dirinya juga menyayangkan petugas KPPS yang ceroboh dalam menuliskan hasil rekapitulasi suara pada formulir C1 tentang perolehan hasil suara Pilpres 2014 di Kabupaten Tangerang.
"Jadi, selama ini yang terjadi kesalahpahaman dalam penulisan saja," tutupnya.
Sebelumnya, kejanggalan perolehan suara capres nomor urut 1 Prabowo-Hatta terlihat dalam pemindaian formulir C1 yang diunggah pada situs kpu.go.id, di mana tertulis perolehan pasangan Prabowo-Hatta sebanyak 814 suara.
Sementara itu, pasangan Jokowi-JK memperoleh suara sebanyak 366 suara. Adapun total suara sah sebanyak 380 suara. Formulir tersebut tidak ditandatangani saksi dari pihak pasangan Jokowi-JK.
KPU Kabupaten Tangerang Klarifikasi Dugaan Penggelembungan Suara
Ketua KPU Kabupaten Tangerang menyayangkan petugas KPPS yang ceroboh dalam menuliskan hasil rekapitulasi suara pada formulir C1.
diperbarui 13 Jul 2014, 03:22 WIBDiterbitkan 13 Jul 2014, 03:22 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
8 9 10
Berita Terbaru
Tips Memilih Granit untuk Teras: Panduan Lengkap Menciptakan Teras Impian
Mengenal Superscript Adalah: Fungsi dan Cara Penggunaannya
Sempat Ramai, Proyek Kripto Besutan Artis Tanah Air Kini Tak Bernilai
Komisi II DPR Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
Lebih dari 4 Juta Ancaman Online di Indonesia Dihalau Per Kuartal 3 2024
VIDEO: Rem Blong, Truk Tronton Pembawa Semen Jatuh ke dalam Jurang
Alasan Pemerintah Buka Opsi Ojol Tak Berhak Isi BBM Subsidi Pertalite
VIDEO: Kreatif! TPS Pilkada 2024 di Sumenep Bertema Timur Tengah
Rani Zamala Insecure Dibilang Tua, Putuskan Lakukan Oplas di Korea Selatan
Apa Itu Trans Fat: Memahami Lemak Trans dan Dampaknya bagi Kesehatan
Tips Memilih Kursi Kereta Ekonomi untuk Perjalanan Nyaman
Taken Adalah: Memahami Makna dan Penggunaan Istilah Populer Ini