Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, pasukan khusus TNI akan diterjunkan manakala situasi keamanan menjelang penetapan hasil Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berlangsung tak kondusif.
"Pasukan Kostrad, Kopassus, Marinir dan Paskhas merupakan prajurit andalan. Pasukan cadangan ini di bawah kendali Panglima TNI. Saya tak ingin kalian diturunkan. Kalau diturunkan berarti situasi kritis. Saya hanya menginginkan kalian melakukan apel siaga saja dan siaga bila situasi tak kondusif. Pasukan dalam posisi tertinggi," kata Moeldoko dalam amanatnya pada Apel Siaga Pengamanan Pilpres 2014 di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014) pagi.
Menurut dia, apel siaga dilaksanakan dalam menjaga situasi keamanan yang sudah tercipta dengan baik menjelang penetapan hasil Pilpres 2014.
"Saya tegaskan, TNI sama sekali tak menginginkan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengganggu stabilitas keamanan nasional dan struktur sosial yang sudah terbangun dengan baik," kata Moeldoko.
Ia mengatakan, ada perbedaan membangun struktur sosial dengan membangun infrastruktur. Infrastruktur mudah untuk dibangun kembali, namun membangun struktur sosial yang telah dirusak sangat sulit untuk dibangun kembali.
"Apabila gangguan itu terjadi, TNI bertekad akan bertindak dengan tegas untuk selamatkan masyarakat, bangsa dan negara. Kebijakan Panglima TNI sangat jelas dalam menjalankan tugas, yakni netral, tegas dan profesional. Itu standar yang kita miliki, oleh karena itu prajurit harus mempedomaninya," ujar dia.
Moeldoko mengatakan, untuk pengamanan pengumuman oleh KPU, TNI telah menyiapkan 35 ribu pasukan untuk melapisi kinerja aparat kepolisian. Dari jumlah tersebut, hanya 23 ribu pasukan yang akan bertugas aktif untuk pengamanan.
"Sisanya, mereka akan disiagakan jika sewaktu-waktu diperlukan. Panglima TNI juga punya cadangan terpusat PPRC dari Divisi II seluruh satuan baik darat, laut dan udara," ujar dia.
Siaga I yang diberlakukan oleh TNI ini untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa pada Selasa ini, momen KPU mengumumkan hasil Pilpres 2014, tidak ada apa-apa dan situasi aman karena TNI siaga tinggi.
"Mari kita nikmati Hari Raya Idul Fitri dengan baik. Jangan setengah-setengah dan ragu-ragu menjalankan Hari Raya. TNI-Polri akan menjaganya," ucap Moeldoko.
Ia menambahkan, Siaga I yang diberlakukan terus dilakukan hingga situasi benar-benar kondusif. Siaga seperti karet, bila intensitasnya meningkat, maka siaganya akan ditingkatkan. Namun bila landai dan kondusif, maka siaga akan diturunkan menjadi Siaga II dan Siaga III," demikian Moeldoko. (Ant/Sss)
Panglima TNI: Pasukan Khusus Diturunkan Jika Situasi Tak Kondusif
Moeldoko mengatakan, untuk pengamanan pengumuman oleh KPU, TNI telah menyiapkan 35 ribu pasukan untuk melapisi kinerja aparat kepolisian.
Diperbarui 22 Jul 2014, 10:03 WIBDiterbitkan 22 Jul 2014, 10:03 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Potret Pemberkatan Nikah Mikha Angelo dan Gregoria Mariska, Penuh Khidmat
Retret di Magelang, PDIP Lampung Minta Dua Kadernya Tunggu Arahan Megawati
Investasi Emas Makin Diminati, Fitur Emas BRImo Catat Transaksi Fantastis Rp279,8 Miliar!
Observasi Pencemaran Oli di Pantai Bansring, DLH Banyuwangi Terjunkan Tim
Apa Itu Sandwich Generation: Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan
Kepribadian Bunga Violet: Makna dan Karakteristik yang Tersembunyi
Sinetron Asmara Gen Z Makin Seru, Mohan Melawan Rama hingga Zara Meminta Aqeela Balikan dengan Fattah
Viral Ajakan Tarik Uang dari Bank Himbara, Nusron Wahid: Nggak Jelas!
Kenangan JK Terhadap Syafruddin, Pernah Jadi Ajudan hingga Ingin Bangun Museum Rasulullah
Perbedaan Kucing Anggora dan Persia, Sering Tertukar Karena Sama Berbulu Panjang
Meski Kader PDIP, Bupati Malang Sanusi Tetap Berangkat Retret Kepala Daerah di Magelang
Retret di Magelang, Kepala Daerah Yogyakarta Asal PDIP Tidak Terlihat