Liputan6.com, Garut - Gema takbir menyambut kedatangan jemaah haji asal Garut, Jawa Barat di Pendopo Kabupaten Rabu 30 September 2015 malam.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (1/10/2015), begitu bus memasuki pendopo, segera saja ratusan keluarga yang sudah berjam-jam menunggu menyerbu bus. Mereka semua berusaha untuk secepatnya bertemu dengan anggota keluarga yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji.
Kerinduan dan kecemasan yang dilatarbelakangi serangkaian musibah di Tanah Suci Mekah membuat keluarga tak bisa bersabar. Dalam suasana yang emosional, mereka pun berdesak-desakan. Akibatnya, jemaah haji yang hendak turun dari bus terhalang, bahkan ada yang terinjak.
Advertisement
Sariah, seorang jemaah haji asal Kecamatan Pendeuy, Garut Selatan terjatuh dan pingsan saat turun dari bus. Sejak di dalam pesawat, Sariah memang mengeluh merasa tidak sehat. Karena kondisinya lemah, Sariah pun dibawa ke rumah sakit.
Para jemaah haji sangat bersyukur bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga. Apalagi mengingat ujian berat sejak tiba di Arab Saudi hingga puncak haji.
"Kendalanya cuaca karena dari awal juga suhunya sudah tinggi sampai 48 derajat Celsius. Dari mulai masuk ke Madinah, terus di Mekah sampai 49 derajat Celsius. Ditambah ada badai, ada kejadian jatuh crane, terus ditambah terakhir Tragedi Mina. Untuk keluarga sangat sangat mengkhawatirkan," ucap salah seorang jemaah haji Dodong.
Dari 444 jemaah haji asal Garut, 1 orang masih belum bisa pulang ke keluarganya karena sakit dan kini masih berada di Jakarta. (Vra/Mvi)