Liputan6.com, Kentucky - Gina Rosita adalah dosen paruh waktu yang mengajar matematika di "Big Sandy Community and Technical College" di kota Prestonburg, negara bagian Kentucky, AS. Selain itu, ia juga koordinator penyuluh matematika di kampus tersebut.
Gina dan suaminya, Agus Sofyan adalah satu-satunya pasangan dosen Indonesia di kampus ini. Bahkan Gina, Agus dan ketiga anaknya adalah satu-satunya keluarga Indonesia di kota kecil yang telah menjadi rumah kedua mereka selama 8 tahun terakhir.
Menurut Gina, suaminya lah yang pertama kali bekerja di Big Sandy Community and Technical College. "Lalu mereka tahu saya punya master matematika, kemudian saya apply sebagai adjunct faculty atau dosen tidak tetap. Akhirnya saya diterima waktu itu, tapi kemudian ada lowongan sebagai full time staff,” kata Gina.
Advertisement
Walaupun telah menetap sekian lama di AS, kecintaan mereka akan Tanah Air tak pernah hilang. Setiap bulan Agustus misalnya, Gina dan Agus selalu membuka rumah mereka untuk perayaan kemerdekaan Indonesia dengan mengundang keluarga-keluarga Indonesia dari kota-kota lain berkumpul di rumahnya.
Sebagai minoritas Muslim, mereka juga merasa nyaman hidup di kota ini.
"Dari segi agama, saya rasa nggak ada masalah di sini, setahu saya selama saya di sini gak ada yang namanya Islamophobia," kata Agus yang dikutip dari VOA News, Minggu (3/7/2016).
Gina menambahkan, agar diterima dengan baik oleh masyarakat setempat, keluarga mereka berusaha mendekatkan diri.
"Ya Alhamdullilah ya, pertama mungkin dari kita nya semua ya. Pertama kita pindah ke sini, memang tempat kita tinggal terkenal dengan missionaris nya. Kita kan orang baru ya, terus kita gimana caranya bisa diterima, akhirnya ya saya yang mendekatkan diri ke mereka, mereka akhirnya juga baek gitu loh. Jadi tergantung lah, tergantung kita nya menempatkan diri gitu,” jelasnya.
Tak hanya itu, anak-anak mereka pun tidak menemui hambatan menjalankan ibadah di sekolahnya. Namun Gina menekankan pentingnya warga Muslim untuk ikut terlibat di sekolah anak-anak mereka sebagai tenaga suka rela.
Pasangan suami istri ini juga mengakui semakin mendalami ajaran agama Islam selama tinggal di Amerika agar dapat menuntun anak-anak mereka.