Ini 3 Waktu Terbaik Olahraga Bakar Banyak Kalori Saat Ramadan

Kapan waktu yang dianjurkan untuk berolahraga di bulan Ramadan?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 15 Mei 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 09:00 WIB
Sepatu Olahraga Sepatu Lari
Ilustrasi Olahraga Meski Sedang Puasa Ramadan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Berolahraga di waktu yang tepat selama Ramadan dijamin tidak akan mengganggu puasa sama sekali.

Badan menjadi tidak lemas, tubuh pun memperoleh manfaat dari melakukan aktivitas fisik tersebut selama orang itu tetap menjaga asupan makannya, baik di waktu sahur maupun berbuka.

Dokter Andhika Raspati dari PPFS Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), yang sering membagikan konten-konten menarik mengenai olahraga di akun Instagram pribadinya, @dhika.dr , menuliskan waktu terbaik berolahraga selama puasa Ramadan, dan masing-masing risikonya.

Dalam unggahannya pada Senin, 6 Mei 2019, dia menjelaskan bahwa ada tiga waktu yang bisa dipilih untuk berolahraga; pagi setelah sahur, tepat menjelang berbuka, atau setela berbuka puasa.

"Apapun pilihannya, ada keuntungan dan juga konsekuensi di setiap pilihan tersebut," tulis Dhika dikutip Health Liputan6.com pada Senin, 13 Mei 2019.

 

Olahraga di Ramadan

Ilustrasi olahraga
Ilustrasi Olahraga Selama Bulan Ramadan (iStockphoto)

Berolahraga di waktu yang tepat selama Ramadan dijamin tidak akan mengganggu puasa sama sekali.

Badan menjadi tidak lemas, tubuh pun memperoleh manfaat dari melakukan aktivitas fisik tersebut selama orang itu tetap menjaga asupan makannya, baik di waktu sahur maupun berbuka.

Dokter Andhika Raspati dari PPFS Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), yang sering membagikan konten-konten menarik mengenai olahraga di akun Instagram pribadinya, @dhika.dr , menuliskan waktu terbaik berolahraga selama puasa Ramadan, dan masing-masing risikonya.

Dalam unggahannya pada Senin, 6 Mei 2019, dia menjelaskan bahwa ada tiga waktu yang bisa dipilih untuk berolahraga; pagi setelah sahur, tepat menjelang berbuka, atau setela berbuka puasa.

"Apapun pilihannya, ada keuntungan dan juga konsekuensi di setiap pilihan tersebut," tulis Dhika dikutip Health Liputan6.com pada Senin, 13 Mei 2019.

 

Olahraga Setelah Buka

Ilustrasi Olahraga Lari (iStockphoto)
Usia 31 Tahun Menjadi Langkah Awal Bagi Dewi untuk Mulai Rutin Olahraga. Tekadnya pun Sudah Bulat Memilih Olahraga Lari (ilustrasi/iStockphoto)

Sementara itu, berolahraga setelah waktu berbuka akan memberikan sedikit keuntungan; tingkat kesedian energi dan cairan tubuh sudah meningkat kembali. Pada kondisi seperti ini, latihan pada intensitas berat sekalipun diperbolehkan.

 
 
 
View this post on Instagram

Merepost diri sendiri, sebagai Reminder sekaligus Throwback waktu bentuk #drdhikasharing masih formal kayak pidato sambutan lurah. Selamat Berpuasa n' Stay Active ya Gaess! 😀 . "Dok, kalau bulan puasa gini, waktu yg bagus buat olahraga itu kapan ya?" . Di Bulan Puasa, ada tiga waktu yang dapat dipilih untuk melakukan latihan fisik/olahraga. Pagi Setelah Sahur, Tepat menjelang Berbuka, atau Setelah Berbuka Puasa. Apapun pilihannya, ada keuntungan dan juga konsekwensi di setiap pilihan tersebut. . Kalau Anda memilih pagi hari, Anda masih memiliki pasokan energi dan cairan yang cukup banyak dari makan sahur Anda. Tapi risikonya adalah, bila Anda "lepas kendali" hingga latihan Anda terlalu berat, atau Anda berkeringat terlalu banyak hingga mengalami dehidrasi, maka Anda harus menunggu berjam-jam lamanya untuk dapat minum kembali. . Kalau Anda memilih latihan di sore hari menjelang berbuka, maka kadar gula darah (dan juga cairan tubuh) Anda sedang berada dalam tingkat yang rendah. Dalam kondisi seperti ini, saya lebih menyarankan untuk menghindari latihan dengan intensitas berat. Karena, semakin berat intensitas latihan kita, maka tubuh lebih banyak membutuhkan gula sebagai sumber energi dibandingkan dari lemak. . Bila Anda memilih latihan setelah berbuka, maka tingkat kesediaan energi dan cairan tubuh sudah meningkat kembali dan siap berlatih pada intensitas berat sekalipun. Namun, Anda harus memberi jarak waktu antara berbuka dengan latihan untuk menghindari terjadinya ketidaknyamanan pada lambung (apalagi kalau Anda tipe yang "Kalap Tajil"😁). Konsekwensinya, jadi berisiko terlambat dateng Tarawih di Masjid 😁. . Tak lupa, apapun pilihan Anda dari ketiga pilihan di atas, asupan Nutrisi yang memadai baik pada sahur ataupun berbuka sangat diperlukan untuk mendukung latihan fisik Anda. . Demikian pendapat saya atas pertanyaan di atas, silakan dipilih berdasarkan pengalaman dan kepercayaan masing-masing 😁 . Semoga bermanfaat 😊 . . #activeramadan #getactive #stayactive #sportsmedicine #tips #healthtips #doctors #dokter #tipskesehatan #tipspuasa - #pernahwaras #regrann

A post shared by dr. Andhika Raspati (@dhika.dr) on

Cuma, Dhika menyarankan agar Anda memberi jarak antara waktu berbuka dengan latihan guna menghindari terjadinya ketidaknyamanan pada lambung. Apalagi, jika Anda tipe yang suka kebablasan saat buka puasa.

"Konsekuensinya, jadi berisiko terlambat datang tawarih di masjid," katanya.

Dhika pun menekankan bahwa apapun pilihan Anda, asupan nutrisi yang memadai saat sahur dan berbuka sangat diperlukan untuk mendukung latihan fisik Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya