Puasa Anak-Anak, Tips Sahur Serta Pemahaman Makna Berpuasa

Puasa anak-anak adalah latihan sebelum menjalani puasa yang sebenarnya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 19 Mei 2019, 04:30 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2019, 04:30 WIB
Cara Mengajarkan Puasa pada Anak
Cara Mengajarkan Puasa pada Anak / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Puasa anak-anak mungkin belum bisa terlalu optimal. Apalagi bila anak tersebut baru mulai berpuasa dan belum pernah sama sekali melaksanakan puasa sebelumnya.

Dalam hal ini tentunya dibutuhkan peran besar dari orangtua dalam membimbingnya. Anak sebaiknya diajarkan berpuasa secara perlahan tanpa memaksanya.

Anak mungkin juga akan memaksakan diri berpuasa walaupun dia sudah tidak kuat. Di sinilah peran orangtua dalam mengontrol dan mengawasi kesehatan anak selama berpuasa.

Puasa anak-anak adalah latihan sebelum menjalani puasa yang sebenarnya. Anak-anak tentu saja antusias menjalankan ibadah yang selama ini dijalankan oleh kedua orang tuanya maupun kakak-kakaknya. Sebagai orang tua dan orang dewasa, kamu harus menuntun dan mengarahkan anak supaya memahami makna dan keutamaan berpuasa.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang puasa anak-anak dari berbagai sumber, Selasa (14/5/2019).

Tips Saat Sahur, Membangunkan dan Pilihan Makanan Untuk Anak

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Puasa anak-anak tentunya berbeda dengan puasa orang dewasa yang sudah berpengalaman. Oleh karena itu, banyak hal-hal kecil yang harus diperhatikan dalam membangunkan dan saat makan sahur pada anak.

Saat membangunkan anak pada waktu sahur, jangan membangunkan anak secara mendadak, usahakan membangunkannya satu jam sebelum sahur. Hal ini untuk membangun mood anak agar tidak bermalas-malasan ketika makan sahur nantinya. Mengajak anak untuk menyiapkan makanan atau mengajak anak mengobrol juga menjadi hal yang baik untuk membangun mood anak.

Pemilihan makanan untuk anak pun harus diperhatikan. Usahakan makanan yang dikonsumsi anak adalah makanan dengan indeks glikemik tinggi. Makanan dengan kombinasi karbohidrat dan protein akan bagus untuk puasa anak-anak.

Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat sahur, puasa anak-anak akan lebih lancar karena adanya energi yang membuat mereka tidak cepat lapar.

Selain itu, hindari makanan manis saat sahur. Makanan manis biasanya mengandung gula sederhana yang menyebabkan lapar dan cepat lelah. Namun saat berbuka puasa, berikanlah anak kurma ataupun jus buah untuk mengisi kembali cadangan energi.

Untuk menghindari dehidrasi dalam puasa anak-anak, minum air putih yang banyak. Anak yang aktif dalam bergerak akan cepat kehabisan cairan dalam tubuh, oleh karena itu dibutuhkan asupan cairan yang banyak saat sahur agar mereka tetap terhidrasi.

Minuman seperti kopi, teh atau bahkan soda sangat tidak disarankan saat sahur. Minuman minuman yang mengandung kafein ini malah membuat tubuh membutuhkan cairan lebih banyak lagi.

Makanan berminyak dan digoreng juga harus dihindari. Puasa anak-anak tentunya akan lebih rentan bahaya karena perut anak yang lebih sensitif dibanding perut orang dewasa. Dengan tidak mengonsumsi makanan berminyak dan digoreng, puasa anak-anak akan terhindar dari sakit perut dan muntah saat berpuasa.

Mengajarkan Makna Puasa Kepada Anak

Cara Mengajarkan Puasa pada Anak
Cara Mengajarkan Puasa pada Anak / Sumber: iStockphoto

Mengajarkan puasa anak-anak sebaiknya juga dilaksanakan dengan memberikan pemahaman tentang makna puasa untuknya. Dengan memberikan pemahaman tentang makna, puasa anak-anak akan menjadi semakin bersemangat.

1. Puasa Merupakan Latihan Bersyukur

Puasa merupakan latihan untuk bersyukur. Banyak anak-anak yang mengeluh ketika makanan yang terhidang di depannya bukanlah makanan yang disukainya dan memilih untuk tidak makan. Bahkan tidak jarang juga anak-anak yang tidak menghabiskan makanannya karena tidak selera.

Puasa anak-anak akan menjadi cara untuk mengajarkan anak bersyukur. Dengan menahan makan dan minum selama seharian berpuasa, anak akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa saat datangnya waktu berbuka. Anak akan bersyukur pada akhirnya bisa makan juga setelah seharian tidak makan dan minum.  

2. Puasa Baik untuk Kesehatan

Puasa bukanlah sebuah hukuman dan malah mendatangkan penyakit. Sebaliknya, puasa malah sangat menyehatkan bagi tubuh. Hal ini melatih anak untuk makan secukupnya dan tidak berlebihan. Dengan pengaturan waktu makan dan pengaturan istirahat yang baik, puasa anak-anak akan menjadi lebih berdampak baik bagi kesehatannya.

3. Puasa Melatih Empati

Puasa melatih anak untuk menimbulkan rasa empati. Dengan merasakan lapar, anak bisa merasakan bagaimana rasanya orang orang yang pernah dia lihat tidak makan selama seharian dan merasakan penderitaan orang lain. Dengan begitu, anak bisa lebih peduli pada sekitarnya dan ringan tangan membantu orang lain yang kesusahan.

4. Puasa Membuat Bahagia

Puasa tentunya menjadi momen yang bahagia karena seringnya satu keluarga makan bersama-sama. Bila biasanya tidak ada waktu makan bersama satu keluarga, pada bulan puasa hal itu bisa terjadi dengan adanya sahur dan berbuka.

Tentunya momen bersama tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri tidak hanya bagi anak, namun juga bagi orang tua. Apalagi dengan memberi kepada sesama juga akan menambah kebahagiaan, dan membuat anak paham rasanya berbagi itu indah. Puasa anak-anak akan semakin berkesan, dan akan selalu ditungu-tunggu oleh mereka.

5. Puasa Bisa Membuat Lebih Disayang Allah

Pelajaran yang paling utama dalam puasa anak-anak adalah membuat orang yang berpuasa lebih disayang Allah. Dengan begitu anak akan termotivasi untuk menjadi orang yang disayangi Allah SWT dan orang tua juga bisa memberikan mereka hadiah bila dapat berpuasa dengan baik.

Kita sebagai orang dewasa juga harus memberikan teladan yang baik kepada anak-anak saat berpuasa. Jangan sampai orang dewasa di sekitar si anak, malah membawa mereka kepada jalan yang tidak baik nantinya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya