6 Tradisi Masyarakat Indonesia di Bulan Ramadan yang Tahun Ini Terlewati

Hampir semua mengenal tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 26 Apr 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2020, 17:00 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan identik dengan kegiatan yang dilakukan bersama dengan teman atau keluarga. Namun, akibat adanya pandemi Corona Covid-19 ini memaksa kita untuk melewatkan berbagai tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan yang biasa dilakukan.

Bulan suci Ramadan adalah bulan yang sangat penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Kehadiran bulan Ramadan selalu ditunggu setiap tahun. Bukan tanpa sebab, mengapa umat Islam sangat menanti kehadiran bulan Ramadan, pasalnya bulan ini merupakan bulan yang penuh dengan hikmah dan berkah.

Masyarakat di Indonesia banyak memiliki tradisi unik saat bulan Ramadan. Tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan tersebut bahkan hampir dilakukan baik di kota maupun pedesaan. Munculnya tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan ini merupakan dampak dari kebiasaan yang dilakukan turun temurun. Kebiasaan yang telah turun temurun tersebut akhirnya berubah menjadi sebuah tradisi yang melekat di masyarakat Indonesia.

Mungkin sebagian besar dari kita atau bahkan semua umat Islam di Indonesia pernah melakukan tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan tersebut. Ya, memang jika di ingat-ingat kembali tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan tersebut membuat rindu.

Untuk sedikit membawa Anda bernostalgia mengenai tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan yang tahun ini mungkin tidak dapat dilakukan, Liputan6.com, Jumat (24/4/2020), telah merangkum apa saja tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan yang cukup membuat rindu.

1. Salat tarawih berjemaah di masjid

5. Suasana Shalat Tarawih
Shalat tarawih bersama keluarga menjadi momen yang dinanti saat ramadhan (Sumber foto: Nu.org)

Hal yang biasanya akan dilakukan masyarakat di Indonesia saat bulan Ramadan adalah melaksanakan salat Tarawih di masjid berjamaah. Salat Tarawih memang merupakan salat Sunnah. Namun, salat ini hanya ada di Bulan Suci Ramadan. Oleh karena itu, rasanya kurang lengkap apabila di bulan Ramadan namun tidak melakukan salat Tarawih berjemaah.

2. Berkeliling membangunkan sahur

Tradisi Bangunkan Sahur
Sejumlah anak menabuh alat musik dari tong sampah berkeliling kampung di kawasan Mekarsari, Depok, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019). Kegiatan tersebut merupakan tradisi selama bulan ramadan membangunkan warga untuk sahur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan ini juga sudah menjadi hal wajib saat sedang bulan Ramadan. Setelah salat Tarawih, umumnya masyarakat lalu beristirahat dan bangun saat menjelang sahur. Namun bagi beberapa orang, biasanya di dominasi usia remaja, mereka akan bangun lebih dahulu untuk melaksanakan kegiatan membangunkan sahur dengan berkeliling kampung.

Saat berkeliling, biasanya mereka akan membawa alat pukul seperti kentongan bambu atau berbagai peralatan yang dapat menghasilkan suara keras. Karena memang, tujuan kegiatan ini agar masyarakat sekitarnya terbangun untuk sahur. Tidak hanya membunyikan berbagai suara keras, di waktu bersamaan mereka juga sembari meneriakkan kata “sahur, sahur!” dengan nada khas yang tentunya Anda pasti ingat.

3. Ngabuburit

Berburu Aneka Menu Takjil di Kawasan Benhil
Aneka makanan dan minumam untuk berbuka puasa atau takjil dijajakan di kawasan Bendungan Hilir atau Benhil, Jakarta, Senin (6/5/2019). Kawasan Benhil menjadi tempat warga dan pekerja kantoran untuk berburu menu takjil setiap Ramadan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Siapa yang tidak mengenal tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan yang satu ini? Ngabuburit merupakan salah satu tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan yang cukup unik. Kegiatan ngabuburit adalah kegiatan di mana seseorang menunggu datangnya waktu berbuka dengan berjalan-jalan, atau berburu takjil untuk berbuka puasa.

4. Buka puasa bersama

Makan sahur - buka puasa (iStock)
Ilustrasi makan bersama sahur dan buka puasa (iStockphoto)

Setelah beberapa hari berpuasa, biasanya aka nada kegiatan berupa buka bersama ini. Kegiatan ini memiliki sebutan gaulnya sendiri, yaitu “BukBer”. Kegiatan buka bersama ini sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan yang wajib untuk dilakukan dalam menjaga silaturahmi. Dan tak jarang juga menjadi ajang reuni untuk bertemu teman-teman saat sekolah dahulu.

Saat pertengahan puasa hingga akhir bulan puasa, biasanya akan penuh dengan berbagai pemberitahuan ajakan buka bersama. Ajakan ini umumnya berasal dari grup chatting baik alumni atau yang masih bersekolah, dari SD, SMP, SMA, Kuliah, hingga grup chatting kantor. Dan satu hal yang menjadi lucu dan membuat rindu momen tersebut adalah timbulnya keramaian kecil, hanya karena membahas penentuan di mana lokasi buka bersama yang cocok.

5. Bermain petasan

Kemeriahan Malam Takbiran di Tanah Abang
Warga menyalakan kembang api di tengah pawai untuk memeriahkan malam takbiran di sepanjang Jalan Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (14/6) malam. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bermain petasan biasanya dilakukan saat menyambut Tahun Baru. Namun, di Indonesia, untuk menyalakan petasan juga dilakukan pada saat bulan Ramadan. Biasanya orang-orang akan menyalakan petasan pada malam hari sesudah salat tarawih.

Namun jika di lokasi tempat tinggal tersebut banyak teman dengan umur sepantaran, biasanya bermain petasan tersebut akan dilakukan juga pada pagi hari setelah salat Subuh. Dan apabila Anda jalan-jalan berkeliling daerah tempat tinggal, biasanya Anda akan menemui banyak penjual petasan yang menggelar dagangannya di pinggir jalan.

6. Mudik

Arus Balik di Stasiun Pasar Senen
Sejumlah pemudik membawa barang bawaan mereka setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Volume penumpang arus balik melalui moda transportasi kereta api di stasiun Stasiun Senen mengalami lonjakan pada H+3 Lebaran. (merdeka.com/Imam Buhori)

Hal yang biasanya menjadi kegiatan utama saat bulan Ramadan adalah mudik. Mudik sendiri memiliki banyak pengertian, namun mudik memang identik dengan kegiatan kembali ke kampung halaman.

Dengan melaksanakan mudik, setidaknya dapat menyembuhkan kerinduan akan orang tua di kampung halaman, dan kerinduan kepada sanak saudara yang mungkin telah lama berpisah karena merantau. Arus mudik pada saat lebaran memang sangat ramai, dan jika menggunakan transportasi umum, biasanya sudah memesan tiket mudik dari jauh-jauh hari agar tidak kehabisan tiket.

Namun, dengan adanya berbagai kebijakan dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona Covid-19 di Indonesia, mudik terpaksa harus ditiadakan terutama bagi daerah yang telah menerapkan PSBB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya