Bazar Ramadan Hari Terakhir, Para Pengusaha di Palembang Minta Digelar Lagi

Bazar Ramadan yang digelar selama 18 hari, akhirnya resmi ditutup oleh Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda.

oleh Nefri Inge diperbarui 07 Mei 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2021, 12:00 WIB
Bazar Ramadan Hari Terakhir, Para Pengusaha di Palembang Minta Digelar Lagi
Wawako Palembang Fitrianti Agustinda meninjau salah satu stand daging beku di hari terakhir Bazar Ramadan, yang digelar di halaman Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Pasar Bazar Ramadan di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), yang sudah digelar sejak awal bulan Ramadan 1442 Hijriah kemarin akhirnya selesai juga.

Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda menutup secara langsung Bazar Ramadan ke-18 yang digelar di halaman kantor Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang, Jumat (7/5/2021).

Menurut Wawako Palembang mengatakan, kegiatan bazar Ramadan ini banyak diikuti oleh para retail dan supermarket di Palembang. Antusias para warga juga luar biasa, karena banyaknya transaksi.

“Harganya di sini relatif murah di pasaran, jadi para penjual benar-benar terbantu di sini,” ucap Wawako Palembang.

Dalam pasar Bazar Ramadan tersebut, banyak barang-barang dan bahan makanan yang dijajakan. Mulai dari daging kerbau, daging sapi, ayam, telur, bahan sembako, menu takjil, kue lebaran, pakaian dan lainnya.

Menurutnya, di masa pandemi ini para pengusaha memang harus dibantu dalam hal promosi, agar bisa meningkatkan penjualannya ke masyarakat di Kota Palembang.

“Tadi saya berdialog dengan teman-teman retail, mereka sangat terbantu dengan kegiatan ini. Mungkin bisa kita gelar acara serupa setelah Ramadan nanti,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Penjualan Meningkat

kue kering lebaran
kue kering lebaran/copyright by Rido Fadilah (Shutterstock)

Salah satu pengusaha yang turut dalam Bazar Ramadan tersebut yaitu Meta (37). Warga Sekojo Palembang ini, rutin menjajakan kue-kue lebaran setiap tahunnya.

“Yang paling diminati itu kue nastar dan kacang-kacangan. Kalau tahun ini, penjualan lumayan banyak. Jika dibanding tahun lalu sepi, apalagi awal wabah Covid-19,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya