Celaka, Ini Orang yang Tidak Akan Melihat Rasulullah SAW di Hari Kiamat

Namun, ada orang yang tidak akan melihat Rasulullah SAW ketika hari kiamat. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW sendiri sebagaimana diriwayatkan oleh Ad-Dailami dan Ibnu Katsir.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 10 Des 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 10 Des 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi hari kiamat
Ilustrasi hari kiamat. (Sumber cuplikan video End Time Prophecies)

Liputan6.com, Bogor - Seorang muslim harus percaya bahwa akan ada hari kiamat meskipun tidak tahu kapan terjadinya. Mempercayai hari kiamat juga merupakan bentuk pengamalan Rukun Iman kelima, yakni iman kepada hari akhir.

Diterangkan bahwa pada hari kiamat nanti semua manusia dibangkitkan dari alam kubur (Yaumul Ba’ats) kemudian berkumpul di Padang Mahsyar. Di Yaumul Mahsyar (hari berkumpul di Padang Mahsyar) manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal baik maupun buruk.

Pada hari kiamat orang-orang membutuhkan keselamatan dan berharap mendapat syafaat. Di sisi lain, Allah SWT memberikan mandat kepada Nabi Muhammad SAW untuk memberikan syafaat atau pertolongan. 

Namun, ada orang yang tidak akan melihat Rasulullah SAW ketika hari kiamat. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW sendiri sebagaimana diriwayatkan oleh Ad-Dailami dan Ibnu Katsir.

Lantas, siapa orang yang tidak akan melihat Rasulullah SAW di hari kiamat itu?

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Celaka Orang yang Tidak Melihat Rasulullah SAW

20151005-Ilustrasi-Hari-Kiamat
Ilustrasi Hari Kiamat (iStock)

Menyadur hikayat yang diangkat oleh Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya via NU Online, Ad-Dailami dan Ibnu Asakir meriwayatkan bahwa Sayyidatina Aisyah RA binti Abu Bakar RA, istri Rasulullah SAW, suatu dini hari terbangun. 

Sayyidatina Aisyah RA mengumpulkan beberapa pakaian masalah, lalu pakaian itu dijahit. Di tengah aktivitas menjahit, tiba-tiba jarum jahit terjatuh dari tanggannya. Kemudian ruangan mendadak padam.Istri Rasulullah SAW itu diam sejenak mengucap tarji’ (innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn). 

Di tengah kegelapan itu, Rasulullah SAW masuk ke rumah. Seisi ruangan yang awalnya gelap menjadi terang benderang oleh sinar wajah Rasulullah SAW sehingga Sayyidatina Aisyah RA dapat menemukan jarumnya yang jatuh karena begitu terang ruangan. 

“Betapa terangnya cahaya wajahmu wahai Rasulullah. Semoga Allah memberikan shalawat-Nya untukmu,” kata Sayyidatina Aisyah RA gembira.

“Wahai Aisyah, celakalah orang yang tidak melihatku kelak di hari kiamat,” kata Rasulullah SAW. 

“Siapakah orang yang tidak akan melihatmu di hari kiamat nanti?” 

“Orang bakhil,” jawab Rasulullah SAW. 

“Siapakah orang bakhil wahai Rasulullah?” tanya Sayyidatina Aisyah RA lagi. 

“Orang yang mendengar namaku disebut tidak membaca shalawat,” kata Rasulullah SAW.

Hadis “Orang yang mendengar namaku disebut tidak membaca shalawat,” merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di Kitab Adabul Mufrad, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ahmad, At-Thabarani, Al-Baihaki, Ibnu Hibban, dan perawi lainnya. 

Semoga di hari kiamat nanti kita termasuk orang yang mendapat syafaat dari Rasulullah SAW. Aamiin.

Wallahu’alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya