Naskah Khutbah Jumat: 5 Tanda Kiamat Makin Dekat

Tema tentang kiamat menarik untuk disampaikan ketika khutbah Jumat. Tema ini harapannya dapat memperkuat keimanan seorang muslim pada hari akhir. Kemudian menjadi pengingat untuk semakin istiqomah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 16 Feb 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2023, 14:30 WIB
Ilustrasi mimpi, kiamat
Ilustrasi mimpi, kiamat. (Photo by NOAA on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Alam semesta beserta kehidupan di dalamnya akan hancur pada hari kiamat. Bencana seperti gempa bumi dan gunung meletus adalah gambaran terkecil dari kiamat. 

Kiamat sudah pasti terjadi sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Hajj ayat 7. Namun, waktu terjadinya kiamat tidak ada yang mengetahui kecuali Allah SWT.

Kendati demikian, tanda-tanda yang mendekati kiamat telah diungkap dalam Al-Qur’an dan sejumlah hadis. Tanda-tanda ini dapat menjadi pengingat muslim tentang hari akhir.

Tema tentang kiamat menarik untuk disampaikan ketika khutbah Jumat. Tema ini harapannya dapat memperkuat keimanan seorang muslim pada hari akhir. Kemudian menjadi pengingat untuk semakin istiqomah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Berikut adalah teks khutbah Jumat tentang hari akhir yang berjudul “5 Tanda Kiamat Makin Dekat”. Naskah khutbah Jumat yang dikutip dari NU Online ini disusun oleh Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.

 

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ.وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ.وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ.اَللهم صَلِّ وَسَلِّمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ. أَمَّابَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dalam kesempatan khutbah kali ini, khatib akan menyampaikan tema tentang sebagian tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan dinyatakan oleh al-Hafizh al-Haitsami dalam kitab Majma’ az-Zawa’id sebagai hadits yang shalih lil ‘amal bihi (layak dipedomani), bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ، وَأَعُوذُ بِاللهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ: لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ، حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا، إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ، وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا، وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ، إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ، وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ، وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ، وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ، إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ، وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا، وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللهِ، وَعَهْدَ رَسُولِهِ، إِلَّا سَلَّطَ اللهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ، فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ، وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللهِ، وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللهُ، إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan kepada kita bahwa apabila umat manusia melakukan lima hal, maka mereka akan dihukum dengan lima hal. Dan kelima perbuatan itu adalah tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat.

Pertama, apabila suatu kaum sudah terang-terangan melakukan perzinaan maka akan menjalar berbagai wabah dan penyakit yang tidak dikenal sebelumnya di kalangan mereka. Apa yang disinyalir oleh Baginda Nabi tersebut saat ini telah benar-benar terjadi.

Perzinaan marak di mana-mana, hamil di luar nikah sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat, pergaulan bebas muda-mudi yang berujung pada hubungan layaknya suami istri dapat disaksikan di berbagai tempat, kumpul kebo seakan menjadi tren di masyarakat.

Bahkan kadang perzinaan itu direkam dan disebar melalui medsos dan internet. Akibat dari itu semua sebagaimana disinyalir oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, merebaklah virus, wabah dan penyakit yang tidak dikenal sebelumnya, dan sebagiannya sampai detik ini belum ditemukan obatnya, seperti virus HIV, flu burung, flu babi, dan—yang terbaru—virus corona.

Kedua, apabila suatu kaum telah mengurangi timbangan dan ukuran dan berbuat curang dalam jual beli, maka mereka akan diazab dengan kemarau berkepanjangan, melambung tingginya harga kebutuhan pokok, dan kezaliman para penguasa. Hal ini juga sudah terjadi di tengah-tengah masyarakat kita. Pada masa sekarang, sulit sekali kita menemukan pedagang yang jujur, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ يُحْشَرُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ (رَوَاهُ التِّـرْمِذِيُّ)

Maknanya: “Seorang pedagang yang jujur akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama para nabi, para wali yang berderajat tinggi dan orang-orang yang mati syahid” (HR at-Tirmidzi).

Ketiga, apabila suatu kaum enggan membayar zakat maka langit akan berhenti meneteskan air hujan untuk mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dalam hadits ini, seandainya bukan karena binatang-binatang, maka Allah tidak akan menurunkan air hujan sama sekali kepada mereka.

Sebagaimana kita tahu bahwa membayar zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal, hukumnya adalah wajib bagi yang mampu. Keengganan membayar zakat bagi orang yang mampu adalah dosa besar yang mengundang murka Allah subhanahu wa ta'ala.

Keempat, apabila suatu kaum telah meninggalkan perintah Allah dan Rasul-Nya serta melakukan larangan Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan menjadikan mereka dikalahkan dan dikuasai oleh musuh-musuh mereka dari luar kalangan mereka, lalu musuh-musuh itu akan mengambil paksa apa yang mereka miliki, harta mereka bahkan tanah air mereka.

Hal ini, hadirin sekalian, telah terjadi di kalangan umat Islam sejak ratusan tahun terakhir. Umat Islam secara kuantitas sangat banyak jumlahnya, tapi secara kualitas mereka sangat jauh dari nilai-nilai keislaman sehingga hal itu membuat mereka tidak berdaya di hadapan umat-umat yang lain.

Memegang teguh aqidah dan ajaran Islam adalah sebuah kekuatan dahsyat yang tidak akan terkalahkan oleh siapa pun sebagaimana dibuktikan oleh umat Islam pada masa-masa kejayaan mereka. Sebaliknya, menjauh dari nilai-nilai keislaman dan banyak berbuat maksiat adalah kelemahan yang membuat musuh-musuh Islam dengan mudah mengalahkan mereka. Sayyidina Umar radliyallahu 'anhu menegaskan:

إِنَّا كُنَّا أَذَلَّ قَوْمٍ فَأَعَزَّنَا اللهُ بِالْإِسْلَامِ فَمَهْمَا نَطْلُبُ الْعِزَّةَ بِغَيْرِ مَا أَعَزَّنَا اللهُ بِهِ أَذَلَّنَا اللَّهُ (رَوَاهُ الْحَاكِمُ فِي الْمُسْتَدْرَكِ)

Maknanya: “Sesungguhnya kita dulu (sebelum masuk Islam) adalah kaum yang paling hina, lalu Allah memuliakan kita dengan Islam, maka jika kita ingin mencari kemuliaan dengan selain Islam, maka kita akan kembali dihinakan oleh-Nya.” (HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Kelima, apabila suatu kaum, penguasa dan pemimpin mereka tidak lagi memerintah dengan adil sesuai petunjuk Al-Qur'an dan lebih menuruti hawa nafsu mereka, maka Allah akan menjadikan kaum tersebut saling bertengkar, saling berperang dan saling menyerang, sehingga akhirnya mereka binasa bukan karena serangan musuh dari luar, tapi karena perang saudara sesama mereka sendiri.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, 

Demikian khutbah yang singkat ini. Semoga bermanfaat, dan mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala tidak menggolongkan kita sebagai kaum yang disebutkan dalam hadits tersebut.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah II

إِنَّ الْحَـمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَشْكُرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ،وَعَلٰىإِخْوَانِهِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَرَضِيَ اللهُ عَنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَآلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِيْنَ، وَعَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنِ الْأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِيْنَ، أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَعَنِ الْأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ،فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ:إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ،فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضٰالِّيْنَ وَلاَ مُضِلِّيْنَ، اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وآمِنْ رَّوْعَاتِنَا وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا وَقِنَا شَرَّ ما نَتَخوَّفُ، رَبَّنَاآتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبٰى ويَنْهٰى عَنِ الفَحْشٰاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya