Liputan6.com, Jakarta - Dalam suatu kumpulan riwayat yang berjudul “Al-Kasyaf” Jalaludin As-Suyuthi atau Imam Suyuthi menyimpulkan bahwa kiamat akan terjadi di awal abad 15 Hijriah. (Lawami’ Al-Anwar Al-Bahiyah, 2/66. Dinukil dari Al-Qiyamah Al-Kubro, Dr. Umar Al-Asyqar, hlm. 122). Namun, prediksi itu dibantah oleh banyak ulama.
Pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menegaskan bahwa yang mengetahui waktu datangnya kiamat hanyalah Allah SWT. Tidak ada satu makhluk Allah pun yang tahu datangnya kiamat, termasuk Nabi Muhammad SAW.
“Tidak boleh ada yang sok tahu (soal waktu kiamat). Memang itu pernah dinukil dari Imam Suyuthi rahimahullahu ta'ala, akan tetapi ditolak oleh yang lainnya,” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Ahad (12/3/2023).
Advertisement
Baca Juga
Buya Yahya menuturkan, hari kiamat masih menjadi rahasia Allah SWT. Nabi Muhammad SAW sebagai kekasih Allah tidak pernah dikasih tahu perihal waktu persisnya kiamat.
Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang waktu kiamat oleh seorang laki-laki yang berbaju putih dan berambut bersih. Pertanyaan ini muncul setelah pertanyaan lainnya tentang apa itu Islam, Iman, dan Ihsan.
“Waktu nabi ditanya kapan kiamat tiba, nabi menjawab, ‘Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang ditanya’. Nabi tidak tahu dan yang bertanya tidak tahu,” terang Buya Yahya.
Penanya tersebut meminta Rasulullah SAW menyebutkan tanda-tanda kiamat. Lalu disebutkanlah tanda-tanda hari akhir itu seperti munculnya Dajjal, matahari terbit dari sebelah barat, dan lainnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Persiapan Bekal Akhirat
Sementara itu, menurut Dewan Pembina Konsultasisyariah.com Ustaz Ammi Nur Baits, menggali waktu kiamat sama sekali tidak ada urgensinya bagi kehidupan manusia. Hal yang lebih penting adalah bagaimana mempersiapkan bekal untuk akhirat kelak.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa ada orang arab badui yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kapan kiamat. Di situ, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam justru balik bertanya,
وَيْلَكَ، وَمَا أَعْدَدْتَ لَهَا
Artinya: "Celaka kamu, apa yang kamu persiapkan untuk kiamat?" (HR. Bukhari, Muslim, At-Turmudzi, dan yang lainnya).
Wallahu a’lam.
Advertisement