Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1.234 calon petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023 melaksanakan Simulasi Pelayanan Haji 1444 H. Kegiatan yang dikenal dengan istilah 'Gladi Posko' ini merupakan bagian dari rangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi PPIH Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (15/4/2023) pagi.
"Simulasi dibuat mendekati suasana di Saudi dengan tujuan mendekatkan para petugas dengan kondisi lapangan yang akan dihadapi," ujar Direktur Bina Haji Kemenag Arsyad Hidayat di lokasi.
Baca Juga
Berdasarkan simulasi yang dilakukan sejak Sabtu pagi, dia menyebut, mayoritas petugas PPIH sudah siap melaksanakan tugasnya dalam melayani ratusan ribu jemaah haji Indonesia.
Advertisement
"Petugas sudah banyak mengetahui bagaimana pelayanan pada daerah kerja (daker), sudah terlihat dinamika kelompoknya, antar-sesama anggota sektor, dan dinamika antar-sektor. Ini menjadi miniatur pelayanan haji," tutur Arsyad.
Gladi Posko dilaksanakan pada keseluruhan pelayanan, sesuai skenario pelayanan haji selama di Jeddah, Makkah, dan Madinah. Simulasi ini meliputi pelayanan masa kedatangan, masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), serta masa pemulangan.
Pelayanan haji di Arab Saudi akan dibagi dalam tiga daerah kerja (Daker), yaitu Daker Bandara, Makkah, dan Madinah.
Menurut Kepala Daker Madinah, Zainal Muttaqin, berdasarkan Gladi Posko, kesiapan petugas sudah mencapai 85 persen.
"Jika dipresentasikan sekitar 85 persen, mereka memahami tusi (tugas fungsi). Perlu perbaikan terkait dengan koordinasi, terutama masalah pelaporan dari petugas sektor ke petugas daker," ungkapnya.
30 Persen Jemaah Haji Adalah Lansia
Sementara, Kepala Daker Bandara Haryanto menilai, dengan Gladi Posko ini para petugas dapat lebih memahami alur mekanisme layanan jemaah haji. Ini penting bagi para petugas, mengingat tantangan penyelenggaraan haji tahun ini cukup berat.
Selain memberangkatkan jemaah dengan kuota penuh yakni 221.000 orang, 30 persen di antaranya merupakan kelompok lanjut usia (lansia).
Pemerintah telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan haji yang ramah lansia. Peran petugas haji menjadi faktor kunci untuk mewujudkan hal tersebut.
"Ada 64 ribu dari 203 ribu jemaah haji adalah lansia. Ini harus diberi pelayanan khusus. Melalui gladi posko ini, diharapkan petugas dapat membayangkan bagaimana tugasnya, dan meminimalisir masalah yang ada," ujar Haryanto.
Advertisement