Kisah Karomah Wali: Maling Tertangkap Berkat Obat Syaikhona Kholil Bangkalan

Syaikhona Kholil Bangkalan memiliki banyak karomah yang dianugerahi Allah SWT semasa hidupnya. Salah satu karomahnya adalah membuat maling tertangkap karena obat yang diberikan Mbah Kholil ke seorang polisi.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 06 Agu 2023, 04:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2023, 04:30 WIB
Ilustrasi Maling (Arfandi/Liputan6.com)
Ilustrasi Maling (Arfandi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Syaikhona Kholil Bangkalan memiliki banyak karomah yang dianugerahi Allah SWT semasa hidupnya. Salah satu karomah-nya adalah membuat maling tertangkap karena obat yang diberikan Mbah Kholil ke seorang polisi.

Dikisahkan, seorang polisi tak kunjung menemukan pencuri yang sudah diburunya sejak lama di sekitar Bangkalan. Berbagai cara telah dilakukan, namun belum berhasil juga. 

Polisi tersebut kewalahan. Ia kemudian diarahkan untuk pergi ke Mbah Kholil Bangkalan. Dengan berbagai pertimbangan, polisi tersebut akhirnya memutuskan untuk sowan ke Mbah Kholil di kediamannya.

Setibanya di rumah Mbah Kholil, polisi tersebut disambut dengan beberapa pertanyaan sebagaimana pertanyaan itu diajukan kepada tamu lainnya.

“Sampeyan ada keperluan apa?” tanya Mbah Kholil seperti dikutip dari syaichona.net, Ahad (5/8/2023).

Polisi itu menceritakan kepada Mbah Kholil bahwa ia sudah lama memburu pencuri. Seluruh kota dan desa sudah dicari, namun hasilnya nihil. Maksud kedatangannya ke Mbah Kholil adalah agar diberi petunjuk keberadaan pencuri tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Minum Obat

Dampak dari Mengonsumsi Obat-Obatan Tertentu
Ilustrasi Mengonsumsi Obat-Obatan Credit: pexels.com/pixabay

Mbah Kholil kemudian memanggil seorang santri dan menyuruh membeli obat urus-urus yang digunakan untuk cuci perut. Setelah itu, Mbah Kholil meminta polisi meminum obat yang baru dibelinya.

“Saya minum ini, kiai?” tanya polisi tadi seolah tak percaya, karena dalam benaknya obat tersebut tidak ada hubungannya dengan pencarian pencuri.

“Iya, minum cepat!” tegas Mbah Kholil.

Setelah minum obat urus-urus, Mbah Kholil menyuruh polisi tersebut pulang dengan kendaraan umum. Dalam perjalanan obat yang baru diminum itu mulai bereaksi. Perut sang polisi mulai mulas-mulas. 

Di suatu tempat, rasa mulas-mulas karena obat tadi sudah memuncak. Hal itu membuat sang polisi berhenti di tengah jalan dan mencari tempat untuk buang hajat. 

Zaman itu di Madura masih minim sekali orang yang mempunyai water closet (WC). Buang hajat seringnya di sungai. Karena itu, sang polisi mencari sungai.

Polisi menemukan sebuah sungai yang tampaknya cukup curam dan dalam. Ia dengan terpogoh-pogoh menuruni jurang tersebut meskipun medannya sangat sulit. Sebab, keadaannya sudah tak bisa ditahan lagi.

Ketika berada di curam paling bawah itulah sang polisi menemukan pencuri yang selama ini diburu. Sang polisi kemudian meringkus pencuri dan memborgolnya.

Polisi itu akhirnya menyadari maksud Mbah Kholil menyuruhnya meminum obat urus-urus padahal perutnya normal-normal saja. Ternyata, itu adalah jalan yang harus ditempuh untuk menemukan pencuri yang sudah lama jadi buronannya.

Masya Allah. Mbah Kholil melihat apa yang orang lain tak terlihat. Ini adalah salah satu karomah seorang wali, tentu saja atas izin dan kehendak Allah SWT. Wallahu’alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya