Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk banyak-banyak sholawat. Terlebih, saat ini adalah bulan Ramadhan sehingga pahala dan keutamaanya akan makin dahsyat.
Advertisement
Baca Juga
Sholawat merupakan salah satu bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat juga menjadi wasilah agar kita memperoleh limpahan rahmat Allah melalui Rasulullah.
Cukup banyak ragam sholawat, mulai dari sholawat Sholawat Munfarijah atau dikenal dengan sholawat nariyah, Sholawat Munjiyah atau shalawat munjiyat, Sholawat Tibbil Qulub atau obat hati, Sholawat Nuril Anwar atau cahaya di atas cahaya, Shalawat Fatih atau shalawat pembuka, Sholawat Asyghil dan lain sebagainya.
Banyak sekali keutamaan yang akan diperoleh seseorang yang secara istiqamah melantunkan sholawat. Ketenangan hati, dicintai Rasulallah, syafaat di hari kiamat, pembuka rezeki, dan masih banyak lagi.
Melansir laman Kemenag, perintah bersholawat memiliki kemuliaan tersendiri dalam Al Qur’an. Bahwa Allah dan para malaikat-Nya selalu bersholawat dan memerintahkan umat Islam untuk bershalawat. Ini tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab:56)
Simak Video Pilihan Ini:
Hukum Sholawat
Subhan Nur, Lc, M.Ag, Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam menjelaskan, berdasarkan ayat ini para ulama sepakat bahwa hukum bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah wajib bagi setiap orang mukmin.
"Ibnu Abdil Barr sebagaimana dikutip oleh Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani menuturkan bahwa para ulama telah sepakat bahwa bershalawat kepada Nabi SAW adalah wajib bagi setiap orang mukmin berdasarkan ayat ini," tulis Subhan, dikutip dari laman Kemenag.go.id, Senin (11/3/2024).
Bershalawat adalah ungkapan cinta, pengakuan terhadap hasil perjuangan, dan harapan syafaat beliau di hari akhir kelak. Bershalawat dapat dilakukan tanpa terikat waktu dan tempat, bahkan saat bersantaipun dapat bershalawat.
Dalam kitab Al Fawaid Al Mukhtaroh, Syaikh Abdul Wahhab Asy Sya’roni meriwayatkan bahwa Abul Mawahib Asy Syadzily berkata: Aku pernah bermimpi bertemu Baginda Nabi Muhammad SAW, aku bertanya “Ada hadis yang menjelaskan sepuluh rahmat Allah diberikan bagi orang yang berkenan membaca shalawat, apakah dengan syarat saat membaca harus dengan hati hadir dan memahami artinya?” Kemudian Nabi menjawab “Tidak demikian, ganjaran itu diberikan bagi siapa saja yang bershalawat kepadaku meski hatinya lalai.”
Advertisement
4 Keburukan bagi Orang yang Enggan Bersholawat
Berdasarkan beberapa hadis, setidaknya ada empat keburukan yang ditimpakan pada orang yang tidak bershalawat ketika mendengar nama Nabi Muhammad SAW disebut:
1. Dicatat sebagai orang yang celaka
Berdasarkan hadis riwayat Ibnu Sunni dari Jabir, Nabi Saw bersabda;
"Orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, kemudian ia tidak mau membaca shalawat kepadaku, maka ia telah celaka.”
2. Dicatat sebagai orang paling pelit
Berdasarkan hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Sayidina Ali bin Abi Thalib, Nabi SAW bersabda;
"Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau membaca shalawat kepadaku.”
3. Salah jalan menuju surga
Berdasarkan hadis riwayat Imam Thabrani, Nabi Saw bersabda;
"Barangsiapa yang aku disebut di sisinya lalu luput ia tak bershalawat kepadaku maka ia telah salah jalan ke surga.”
4. Dicatat sebagai orang yang keras hatinya
berdasarkan hadis riwayat Abdurrazad, Nabi SAW bersabda;
"Termasuk kasar hatinya adalah ketika aku disebut di sisi seseorang lalu ia tidak bershalawat kepadaku.”
Demikian semoga bermanfaat.