Teks Khutbah Jumat: Ramadhan Bulan Pembersihan Jiwa, Raga dan Harta

Ramadhan adalah bulan puasa untuk menyucikan diri dari dosa. Di bulan ini kita juga menunaikan zakat fitrah yang kemudian disempurnakan dengan zakat mâl.

oleh Putry Damayanty diperbarui 04 Apr 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2024, 18:30 WIB
Zakat
Hendaknya berzakat kepada yang membutuhkan untuk menyempurnakan ibadah Ramadan. (Foto: Pinterest/Al Hidayat)

Liputan6.com, Jakarta - Membayar zakat merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang sudah memenuhi persyaratan tertentu. Ramadhan bisa disebut juga sebagai bulan zakat.

Menzakati jiwa dan hati dapat dipenuhi melalui ibadah puasa yang sempurna, sedangkan menzakati badan yaitu dengan zakat fitrah dan mengevaluasi secara seksama apakah masih ada hak orang lain yang ada di dalam harta kita.

Bagi setiap muslim yang mampu atau memiliki finansial stabil, maka wajib baginya untuk membayar zakat. Zakat ditujukan untuk membantu orang-orang yang kurang mampu (golongan mustahik).

Berikut merupakan teks khutbah jumat yang dimuat dari laman NU Online dengan judul "Ramadhan Bulan Pembersihan Jiwa, Raga dan Harta". 

Materi khutbah ini disusun oleh Dr Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, Pengasuh Ma’had Al-Jami’ah Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng. Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أما بعد. فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن. قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَمَا أُمِرُوْا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ. ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ الْبَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah! Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita kesempatan untuk menjalani masa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan teladan yang sempurna dalam menjalankan ibadah dan kehidupan yang baik.

Ramadhan , bulan yang mulia dan diidamkan oleh setiap umat Islam di seluruh dunia. Kini sudah tinggal beberapa hari lagi. Bulan di mana pintu surga terbuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Bulan penuh rahmat, ampunan, dan keberkahan. Bulan di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Dalam keagungan Ramadhan ini, mari kita kembali mengingat pentingnya zakat, salah satu rukun Islam yang sangat ditekankan dalam bulan yang mulia ini.

Zakat itu berfungsi menjadi pembersihan jiwa dan harta. Sebuah hadis riwayat Imam Abu Dawud menyebutkan,

فَرَضَ رَسُولُ اللهِ ﷺ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ الرَّفَثِ وَاللَّغْوِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.

Artinya: “Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah, sebagai pembersihan diri bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia, dan ucapan tidak baik, dan sebagai makanan bagi orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum shalat hari raya maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah shalat hari raya maka termasuk sedekah biasa.” (HR Abu Dawud).

Secara harfiah, zakat berarti “pembersihan, penyucian (thaharah), berkembang (nama’), berkah (barakah), dan pujian (al-madh)". Semua makna kebahasaan ini digunakan dalam Al-Quran maupun hadis Nabi ketika menggunakan kata zakat.

Kebiasaan orang Arab dahulu juga menggunakan kata "zakat" ini untuk tanaman yang sedang tumbuh berkembang. Mereka biasa membuatkan ungkapan

(زَكَا الزَّرْعُ إِذَا نَمَا وَزَادَ)

Artinya: “Tamanan itu sedang berzakat,”

Maksudnya sedang tumbuh dan berkembang. Zakat juga berarti kebaikan (al-shalah). Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Kahfi ayat 81,

فَأَرَدْنَا أَنْ يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْراً مِنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْماً

Artinya: “Kemudian, kami menghendaki sekiranya tuhan mereka menggantikan dengan (seorang anak lain) yang lebih baik kesuciannya daripada (anak itu) dan lebih sayang (kepada ibu dan bapaknya)".

Ada lagi makna yang lain bagi istilah zakat, yaitu amal saleh, sebagaimana termaktub dalam Surat An-Nur ayat 21,

وَلَوْلا فَضْلُ الله عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَى مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَداً

Artinya: "Kalau bukan karena karunia Allah dan Rahmat-Nya kepadamu, niscaya tak seorang pun di antara kami bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya."

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah!

Dalam Islam, zakat memiliki makna yang luas, tidak hanya sekadar kewajiban keuangan ataupun materiil, tetapi juga merupakan bagian dari kewajiban spiritual kita sebagai umat Islam. Zakat mencakup tidak hanya pembersihan harta benda, tetapi juga pembersihan jiwa dan badan.

Pertama-tama, mari kita mulai dari zakat jiwa. Zakat jiwa (zakatun nafsi) adalah bagian dari keimanan kita yang harus kita tunaikan sebagai bentuk penyucian dan pembangunan diri kita sebagai hamba Allah yang taat.

Allah SWT berfirman dalam Surat As-Syams ayat 7-9:

"Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaan)nya. Maka dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang-orang yang menyucikannya (jiwa itu).”

Zakat jiwa meliputi membersihkan diri dari syirik, kekafiran, kemunafikan, dosa, dan perilaku buruk lainnya. Zakat jiwa ini melibatkan introspeksi diri yang mendalam, pengampunan terhadap orang lain, dan peningkatan kesadaran akan tindakan kita.

Selama bulan Ramadhan ini, kita diharapkan untuk meningkatkan kualitas spiritual kita dengan membersihkan jiwa dari segala macam penyakit hati dan perilaku yang tidak terpuji. Kita perlu memperbanyak amal ibadah, meningkatkan kebaikan, dan menjauhi segala bentuk keburukan.

Inilah yang oleh imam al-Ghazali disebut denagan puasa hati, yaitu puasanya orang yang sangat Istimewa di sisi Allah (khawasshul khawassh). Pelaksanaannya setiap saat, sepanjang tahun, tidak terbatas di bulan Ramadhan saja. Namun ia tetap menjadi penyempurna puasa Ramadhan, bahkan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Jenis kedua yaitu zakat badan atau yang biasa dikenal dengan istilah zakat fitrah yang merupakan salah satu rukun Islam. Disebut zakat tubuh karena dikeluarkan berdasarkan keberadaan diri pada akhir bulan Ramadhan. Karena, zakat tubuh ini ditunaikan di akhir bulan Ramadhan. Rasulullah saw menegaskan bahwa kewajiban zakat badan ini berlaku menyeluruh; baik itu anak kecil dan orang dewasa, laki-laki dan perempuan, merdeka maupun budak dari umat Islam.

Zakat badan atau zakat fitrah ini disamping berfungsi sebagai bantuan kesejahteraan bagi orang-orang yang tidak mampu juga berfungsi sebagai proses pembersihan diri orang yang berpuasa dari omong kosong dan perilaku yang tidak pantas. Caranya dengan membayarkan sebanyak satu sha' makanan pokok atau sekitar 2,5 kg beras.

Selain zakat jiwa dan badan, ada pula zakat harta (zakat mâl) yang harus kita tunaikan. Zakat harta ini berfungsi sebagai penyucian bagi harta yang telah terkumpul banyak selama satu tahun di tangan kita sekaligus sebagai penyucian jiwa kita, serta membawa berkah dalam kehidupan kita. Dalam Islam, harta merupakan ujian bagi manusia.

 

 

Lanjutan Khutbah Pertama

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Anfal ayat 8: "Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian."

Oleh karena itu, membayar zakat harta adalah wujud ketaqwaan kepada Allah SWT dan pengakuan atas nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita serta keberhasilan dalam menjalani ujian berat yang dibawa oleh harta.

Zakat badan dan zakat harta inilah yang merupakan salah satu rukun Islam dan merupakan pendamping shalat. Ini dipahami dari ayat tentang perintah shalat hampir selalu disertai dengan perintah zakat. Keduanya wajib ditunaikan jika memang telah memenuhi kriteria masing-masing.

Untuk zakat fitrah, waktunya sangat terbatas yaitu hanya di akhir bulan Ramadhan saja, dan boleh diawalkan, namun tidak boleh ditunda hingga pelaksanaan salat Idul Fitri. Jika pada hari terakhir bulan Ramadhan, kita memiliki kelebihan makanan pokok untuk kebutuhan keluarga pada hari itu, berarti kita sudah berkewajiban menunaikan zakat fitrah.

Sedangkan zakat mal, hanya orang-orang yang memiliki harta yang telah melebihi satu nishab dan telah dimiliki selama minimal satu tahun (haul) saja. Teknis detailnya, tergantung jenis harta yang dimiliki dan hendak ditunaikan zakatnya. Jatuh tempo pembayarannya pun tidak berdasarkan bulan Ramadhan, namun berdasarkan awal mula memiliki harta wajib zakat tersebut. Meski demikian, tidak ada salahnya jika Ramadhan tetap dijadikan sebagai bulan edukasi zakat mâl.

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah!

Dengan demikian, sempurnalah rukun Islam kita jika semuanya ditunaikan dengan baik. Ramadhan di satu sisi adalah bulan puasa, penuh ampunan, menyucikan diri dari dosa. Sedangkan puasa itu sendiri adalah zakat jiwa.

Di dalam Ramadhan kita menunaikan zakat badan atau zakat fitrah, yang juga untuk menyucikan diri kita yang tengah menjalani ibadah puasa Ramadhan. Lalu, kita sempurnakan dengan zakat mâl yang meskipun boleh jadi belum jatuh temponya pada bulan Ramadhan ini, tetapi edukasi zakat mâl di bulan Ramadhan adalah sangat tepat.

Ramadhan kita jadikan sebagai bulan untuk melaporkan zakat tahunan atau semacam SPT Tahunan dalam dunia perpajakan di Indonesia. Namun, pembayaran zakatnya tetap disesuaikan dengan haul dan nishab masing-masing. Ini khusus untuk zakat mal. Adapun zakat fitrah, tentu tidak dapat diutak-atik lagi waktunya hingga keluar Ramadhan.

Atas dasar itulah, bukan hal yang berlebihan jika kita menyebut Ramadhan ini sebagai bulan zakat. Di dalam Ramadhan, kita menzakati jiwa dan hati melalui puasa yang sempurna. Di bulan Ramadhan pula, kita menzakati badan kita dengan zakat fitrah berupa makanan pokok. Di bulan Ramadhan pula kita mulai mengevaluasi dan memantau secara seksama apakah masih ada hak orang lain yang nyangkut di dalam harta yang kita miliki dalam satu tahun.

Jika ada, harus kita zakati supaya bersih. Jika tidak ada lagi karena belum mencapai nishab atau pun karena sudah terbayarkan sebelum Ramadhan, pun tidak ada salahnya jika ditunaikan infak dan sedekahnya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Dengan jiwa, hati, badan, dan harta yang bersih suci karena terzakati, maka semua itu pun akan berkembang pesat. Ujian-ujian yang tertulis di balik jiwa, hati, badan, dan harta pun berhasil kita tuntaskan dengan hasil yang terbaik dan diridhai oleh Allah. Demikianlah gambaran orang-orang beruntung di dunia dan akhirat.

Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi setiap langkah kita dalam menunaikan kewajiban zakat. Semoga amal baik kita diterima di sisi-Nya dan menjadi bekal di kehidupan akhirat nanti.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَرِ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ، أَلَمْ يَعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وِيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

وَقَالَ أَيْضًا: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَيُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ كَمَا شَرَّفْتَنَا بِاْلإِيْمَانِ بِكَ، وَكَرَّمْتَنَا فِيْ أَرْكَانِ الإِسْلَامِ بِالصِّيَامِ لَكَ، وَبِالزَّكَاةِ لِلْمُسْتَحِقِّيْنَ، أَعِنَّا عَلَى طَاعَتِكَ فِيْهِ، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ صَفَاءَ أَرْوَاحِنَا فِي اسْتِقْبَالِهِ وَسِيْلَةً لِلْإِجَابَةِ فِي كُلِّ مَا نَسْأَلُ مِمَّا عَلَّمْتَنَا أَنْ نَدْعُوَكَ بِهِ فِي قَوْلِكَ فِيْ كِتَابِكَ الْكَرِيْمِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya